29. Permohonan Zahir

9.1K 272 79
                                    

Assalamualaikum maaf baru up, ade baru masuk ke account ini setelah lama hapus apl wattpad:) happy reading💛

*****

"Cincinnya yang ini atau yang ini, Ya?" tanya Zahir sambil menunjuk dua buah cincin dihadapannya.

"Yang ini aja," sahut Allya. "Cantik."

"Dia suka ngga, ya?"

"Ish!" dengus Allya. "Perempuan mana aja kalo dilamar ya seneng lah, mau model cincinnya gimana ya terserah."

"Iyadeh, bawel. Lo lebih berpengalaman."

Allya tersenyum manis. Ia menatap Zahir yang tengah melakukan akad jual beli dengan penjual perhiasan itu. Allya tak menyangka, bahwa om mudanya ini akan menikah dengan sosok perempuan 'itu'.

Flashback on

"Ada apa, sih?" tanya Allya.

"Lo bisa bantu gue ngga?" ucap Zahir.

"Bantu apa?"

"Hayooo, bantu apa hayoo."

Allya menatap Zahir dengan tatapan kesal. "Apasihh! Gajelas banget!"

"Kita kepesantren Miftah, yuk?"

"Eh, ayuk ayuk!"

"Yaudah, siap-siap sana."

Allya mengacungkan jempolnya, ia berjalan menuju kamar tetapi langkahnya terhenti.

"Tumben ngajak ke pesantren, ada apa nih? Mencurigakan," ucap Allya menyelidik Zahir.

"Cie kepo," kekeh Zahir.

"PULANG SANA, PULANG!"

"Ampun nyonya, abang teh bercanda."

Allya memayunkan mulutnya.

"Gue mau ngelamar Naila," ucap Zahir.

"HAH?!

Flashback off

Dua hari lalu, Allya dan Zahir berkunjung ke pesantren. Menemui mertua Allya dan juga bertemu dengan keluarga Naila. Masih ingatkan? Syukur, keluarga Naila menerima lanaran dari Zahir.

"Allya," panggil Zahir.

"Hm," sahut Allya hanya berdeham. Selesai memilih cincin untuk pernikahan, Zahir menemani Allya ke baby shop.

"Miftah kapan pulang?"

"Kayanya setelah lahiran anak aku, deh."

"Emang dia ngga bisa libur?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Assalamu'alaikum Ustadz! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang