Setiap sudut hatiku dia sentuh lembut dengan untaian katanya. Kalau bisa, akan kucetak senyum ini di kertas, agar bisa dia lihat bahwa aku suka dengan apa yang dia lakukan. Jika perlu, aku ingin bertukar organ merah dalam dada sebentar saja dengan Rayendra. Agar dia tahu, bagaimana kata-kata tak bisa mewakili segala rasa yang hadir sekarang.Di lembar ketiga bukan puisi yang aku temukan, tapi hanya sebuah kata. 'Anty ....'
Lembar keempat aku sibak. Kosong. Hanya ada gambar ukiran di sisi-sisi kertas, sama seperti halaman pertama. Berlanjut lembar kelima, keenam, ketujuh, hingga kesembilan. Tetap kosong, tak ada apa pun. Namun, di lembar terakhir ada sebuah kalimat. 'Buka kotaknya.'
Kusentuh kotak panjang berwarna hitam. Tertulis nama sebuah toko bunga. Ini mengingatkanku dengan kotak dress yang tadi. Perlahan aku membukanya dan ... tangis tak bisa kutahan lagi dan lagi. Di dalamnya ada bunga mawar putih beserta dua kata yang dibentuk melalui mawar merah. 'Marry Me.' Aku membekap mulut. Tak menyangka Rayendra benar-benar melamarku bahkan secepat ini.
Berkali-kali aku mengerjap, berharap apa yang aku lihat memang bukan halusinasi semata. Nyata, ini semua nyata. Kini aku seperti tengah berada di musim semi. Wangi bunga dapat tercium dari segala arah. Keceriaan terasa pada setiap inci tempat ini.
"So ... will you?"
Aku bangkit serta berbalik ketika seseorang mengajukan pertanyaan itu. Lantas aku temukan dirinya tengah berlutut dengan satu kaki, disertai sorot mata meneduhkan. Tepat di belakang kursiku. Satu tangan Rayendra memegang buket mawar sofe purple dan baby pink. Tulip yang menonjol, serta dihiasi bunga baby's breath putih pada celah-celah ketiga bunga sebelumnya, tampak begitu indah. Kertas pembungkus pink serta pita pengikatnya yang menjuntai, menambah kecantikan buket ini. Di tangan lain yang bertumpu pada kakinya, tiga benda berkilauan dalam kotak, seakan melambai-lambai, meminta disentuh. Terpaku aku dibuatnya. Rayendra benar-benar menyiapkan ini begitu matang.
"So ... will you?"
Dia mengulang pertanyaan, sembari bangkit dan mendekatiku.
Cieeee yang merasa kentang.😂
Ada yang mau ikutan waiting list? Bisa sebutin daerahnya, nanti aku bantuin cari marketer terdekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dikejar Berondong[Sudah Terbit ]
RomanceCERITA INI SUDAH TERSEDIA DALAM BENTUK CETAK DAN E-BOOK. [Ibu gitu deh, WA saya nggak dibalas.] [Bu ....] [Kok, jahat, sih, Ibu?] Ya Tuhan, pipiku terasa sakit karena tersenyum lebar. Anak ini sungguh menciptakan suasana yang baik untuk hatiku. Lalu...