21

1.4K 201 0
                                    

"Yaampun, Jun, kenapa kau datang-datang seperti ini??" Tanya mama khawatir sesampainya di rumah.
Ia memeluk Jun erat kemudian mengamati luka-luka nya.

"Ma, kau tau, tadi dia me-"

"Ah, aku baik-baik saja, tadi ada orang yang menyangka aku copet karena ingin mengembalikan tas yang tertinggal, akhirnya aku dipukuli, hehe" dustanya. Aku menoleh ke arahnya.

"Mama gak perlu khawatir, aku baik-baik saja" Lanjutnya.

"Mana mungkin ada pencopet setampan ini" balas mama sambil mengelus wajah Jun.

"Baiklah, bawa dia ke kamarmu, biarkan beristirahat dulu" lanjutnya.

Aku pun membantu Jun berjalan ke kamarku karena terdapat memar di kakinya bekas tendangan Yoon Jeonghan.

Aku membaringkan Jun di tempat tidurku dan mengambil kursi untuk duduk di sebelahnya.

"Jun, mengapa kau harus berbohong?" Tanyaku.

"Mama akan sangat khawatir padamu, sebaiknya jangan dulu diberitahu" Balasnya. Aku pun mengangguk.

Aku mengelus wajah Jun yang masih terlihat sangat tampan meskipun terdapat warna ungu kemerahan di wajahnya.

"Maaf" Ujarku.

"Hey, it's okay. Kau tidak salah, okay? Dan aku baik-baik saja. I will be okay selama kau disini bersamaku" Balasnya.
Aku tersenyum mendengarnya.

"Lihatlah, kau cantik seperti ini. Aku sendiri pun tak menyangka bisa mendapatkan seseorang sepertimu" Ujar Jun sambil menyelipkan helaian rambutku di belakang telingaku.

"Harusnya aku bisa selalu ada disisimu dan menjagamu agar tidak ada yang berani menyentuhmu" lanjutnya lagi.

Aku mendaratkan sebuah ciuman di dahinya.

"I love you" Ujarku.

"I love you too" balasnya.

"Baiklah, kau harus beristirahat sekarang"

Aku pun menyelimuti Jun kemudian beranjak dari dudukku dan membalikkan badanku, berniat untuk pergi agar ia dapat beristirahat dengan tenang.

Namun sebelum melangkahkan kakiku, Jun menarikku ke dalam pelukannya.

"Baru tadi ku bilang 'i will be okay selama kau disini bersamaku', udah mau pergi aja" Ujarnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Ahaha, maaf. Baiklah, aku tidak akan pergi" Balasku. Jun pun mengeratkan pelukannya. Wajahku yang terbenam di dadanya membuat indera penciumanku dapat menangkap aroma tubuh khasnya yang selalu ku suka.

Aku pun mulai memejamkan mataku dan tertidur di dalam pelukannya.

***

Ku rasakan seseorang mengelus kepalaku lembut. Aku pun membuka mataku.

"Sudah bangun hmm?" Tanya Jun sambil masih mengelus kepalaku.

"Ah, maaf, pasti kau pegal." ujarku. Aku pun langsung bangkit karena dari sebelum tidur posisi kami belum berubah jadi pasti badannya pegal.

"Sepertinya aku harus kembali ke rumahku." Ujarnya.

"Ah jangann" aku segera memeluk erat lengan nya.

"Barang-barangku ada disana, nanti malam aku berkunjung lagi, okay?"

"Baiklah, tapi kau tinggal di rumah ini saja selama disini, jadi nanti kesini lagi bawa barang-barangmu." Ujarku.

"Tidak merepotkan? Kau bahkan belum bilang mama dan papa." balasnya.

"Mereka pasti menginginkanmu untuk menginap disini Jun." Lanjutku.

Spring • Junhui ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang