Warning!
Mungkin beberapa adegan dibawah ini akan membuat kalian mual, jijik atau merasa tidak nyaman. Jadi, saya sarankan kalau tidak kuat, tidak usah dibaca.
Tapi saya bilang 'mungkin' ,"Arghh!"
"Berisik sekali~ "
Sret!
Sasuke memotong lidah seorang pria yang tergeletak dibawahnya. Sasuke tepat berada di atas pria itu, duduk diperutnya dan sedang melukis dada pria itu dengan pisau kecil miliknya sampai teriakan pria itu mengacaukan kesenangannya.
"A...k...hh...hhh..."
Mulut pria itu mengeluarkan darah yang sangat banyak, membanjiri lantai disamping kepalanya. Kedua matanya memerah menahan sakit, mulutnya yang berdarah terbuka lebar. Kedua tangannya diikat menjadi satu diatas kepalanya dan kakinya ditahan menggunakan beberapa batu besar yang menimpa pergelangan kakinya. Sasuke masih melanjutkan goresan pisaunya diatas permukaan kulit pria itu.
Sasuke tersenyum puas saat melihat hasil karyanya, Wajah sakura. Mata hitam milik Sasuke menelusuri wajah pria dibawahnya,
"Matamu jelek, Sakura-chan ku jadi terlihat jelek"
Sasuke mengerucutkan bibirnya, dia mengarahkan pisau kecilnya ke arah mata pria itu.
Pria yang sudah hampir kehilangan nyawanya itu terbelalak menatap pisau yang tepat berada di depan matanya,"Tambah jelek"
Jleb! Sret!
Sasuke menancapkan pisau kecilnya ke mata kiri pria tersebut lalu memutar pisaunya di dalam rongga mata pria itu.
Pria itu megap-megap seperti ikan yang diangkat ke darat, darah mengalir dari mulut, dada dan mata kirinya. Sasuke melakukan hal yang sama terhadap mata kanannya.Pria itu ingin mati saja sekarang, tapi tentu saja Sasuke tidak akan mengabulkan keinginannya itu."Kurasa akan lebih bagus kalau tangan dan kakimu lepas"
Sasuke berdiri dan berjalan ke arah lemari yang ada disudut ruangan itu. Tangannya yang telah dipenuhi oleh darah meraba bagian dalam lemari kayu tersebut. Tidak membutuhkan waktu yang lama, Tangan Sasuke keluar dengan sebuah kapak digenggamannya.
Pria dengan Surai legam itu berjalan menghampiri pria lain yang telah dibanjiri oleh darah, Tangan besarnya mengangkat kapak itu tinggi tepat diatas kedua tangan pria yang terikat itu.
Sret...!
(A/N: saya tidak tahu suara daging yang dipotong:v)Kedua tangan pria itu terlepas dari tubuhnya dan pria itu hanya bisa membuka mulutnya lebar-lebar tanpa bisa mengeluarkan suara apapun.
"Terlihat bagus~ "
Sasuke berjalan kembali ke arah kaki pria itu, dia mengangkat kapaknya tinggi-tinggi dan mengarahkannya ke kaki pria itu, namun kaki pria itu tidak putus dengan sekali tebas, Sasuke mengerucutkan bibirnya. Mata legamnya menatap kapak ditangannya yang telah dibanjiri darah.
"Seharusnya aku mengasahnya terlebih dahulu"
Sasuke melempar kapaknya ke lantai, menimbulkan suara nyaring di ruangan sepi itu. Dia menatap 'hasil karyanya' sambil mengetuk keningnya menggunakan jari telunjuknya.
"Aha! Aku tahu! Seharusnya wajahnya datar"
Sasuke mengangkat batu besar yang dia gunakan untuk menahan kedua kaki pria itu, membawanya dan langsung menimpa wajah pria itu. Sasuke menekan-nekan batu besar itu lalu mengangkatnya.
Matanya menatap bosan pada wajah pria yang telah hancur itu, pria itu telah kehilangan nyawanya,
"Aishh, sudah mati? Tidak seru~ "
Uchiha Sasuke berjalan keluar dari ruangan itu, meninggalkan karyanya.
Wajah pria itu hancur, kedua tangannya telah lepas dari tubuhnya, kakinya remuk, dan darah membanjiri lantai disekitar tubuhnya terbaring. Hanya dari bagian pinggang sampai lehernya saja yang utuh.
"Kembalikan dia "
•••
Gaara mendecih menatap tubuh salah satu anak buahnya yang telah hancur, dia menemukan sebuah kotak besar di depan mansionnya dan dia langsung menendang kotak itu hingga terbalik. Pemandangan berwarna merah terlihat menghiasi pintu masuk Mansion Gaara. Laki-laki merah itu meggerling pada sebuah kertas putih yang ternodai oleh bercak darah tepat dibawah kakinya,
Mata hijau susunya membaca setiap kata yang tercetak diatas kertas itu,Gaara meremas kertas itu dan melemparkannya keatas tubuh yang telah hancur dihadapannya,
Kau suka?
Aku yakin kau suka~
Permainanku selalu bagus, kan?.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue~
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION√
Romantik(1) *End* A sasusaku fanfiction Cinta dan obsesi itu berbeda tipis. Saat kau mencintai seseorang, kau pasti menginginkannya menjadi milikmu seorang. Dan itulah yang kulakukan sekarang, membuat cintaku, bidadariku menjadi milikku seorang. Yg gak kuat...