Manik jade milik Gaara menatap tajam pada sakura yang meremas jari-jarinya gugup.
"Jadi kau ingin tinggal disini atau tidak?"
Wajah sakura terangkat, maniknya memandang manik lain yang berwarna lebih pudar lalu kembali menundukkan kepalanya.
"Aku tidak tahu"
Gaara menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya.
"Apa yang tidak kau tahu? Kau tinggal bilang kalau kau ingin tinggal atau tidak"
Sakura menuduk semakin dalam,
"Apakah...jika aku bilang, Aku ingin pergi...kau akan membiarkanku?"
Gaara menegang, padahal dia hanya ingin menggertak sakura saja. Gaara tidak pernah berpikir, sakura akan pergi. Apakah gadis itu benar-benar tidak mengingatnya?
"Kau...ingin pergi ke mana?"
Sakura mengangkat kepala merah mudanya,
"Aku ingin menemui sasuke"
PRANG!!
Sakura berjengit kaget saat pecahan vas yang dibanting oleh Gaara hampir mengenai tubuhnya.
Gaara memijat pangkal hidungnya, manik jadenya terpejam dan keningnya berkerut dalam.
"Aku yang membantumu selama ini sakura. dan sasuke? Dia itu pembunuh! Pria gila itu membunuh ibumu, bahkan dia juga menyiksamu dan kau ingin kembali padanya?! Kau bodoh atau bagaimana, hah?!"
Sakura menunduk dalam. Semua yang dikatakan oleh Gaara itu benar, tetapi apa yang bisa dia lakukan saat perasaan aneh yang membuncah di dadanya semakin menjadi? Yang sakura tahu, dia merindukan pria itu, sasuke.
Entah mengapa hati sakura terasa berdenyut nyeri saat mendengar kata-kata pria yang sudah dia anggap sebagai kakaknya itu.
"Kenapa kau tidak bisa melihatku sekali saja....."
Sakura mengangkat kepalanya, mendapati gaara yang menatap lantai di bawahnya. Gadis itu tidak tahu bagaimana ekspresi pria itu sekarang karena surai merah gaara menutupi wajahnya.
"Kenapa sakura....."
Sakura terdiam saat manik hijau pudar milik gaara menatapnya.
"Aku mencintaimu, sangat"
Sakura terbelalak, mulutnya terbuka.
"Tapi kau tidak pernah melihatku sebagai pria. Padahal aku....."
Gaara tidak melanjutkan kata-katanya. Pria itu berjalan meninggalkan sakura dan pergi ke lantai atas, ke sebuah ruangan yang tidak sakura ketahui.
Sakura menatap nanar punggung gaara. Dia tahu pria itu. Hanya karena gaara mengganti warna rambutnya, tidak membuat sakura lupa padanya. Sakura tahu semuanya, tetapi perasaan pria itu. Sakura sungguh tidak bisa menerimanya.
Gadis bersurai merah muda itu menutup wajahnya menggunakan telapak tangannya.
Aku rindu, sasuke.....
•••
Gaara meneguk cairan bening di gelas kecilnya hingga tandas. Manik hijau miliknya yang memang sudah berwarna pudar, bertambah pudar lagi. Pria itu menghembuskan napasnya kasar.
Sakura, gadis itu tidak mencintainya. Padahal dia sangat mencintai gadis itu, sangat.
Gaara memangku wajahnya menggunakan telapak tangan kirinya. Manik hijaunya menatap sendu,
"Aku sangat mencintaimu sakura.....kau bahkan tidak tahu apa yang telah ku lewati untuk sampai pada titik ini.....semuanya untukmu, sayang..."
Gaara menutup matanya yang memanas, setitik cairan bening jatuh dan membasahi celana yang dia kenakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION√
Romance(1) *End* A sasusaku fanfiction Cinta dan obsesi itu berbeda tipis. Saat kau mencintai seseorang, kau pasti menginginkannya menjadi milikmu seorang. Dan itulah yang kulakukan sekarang, membuat cintaku, bidadariku menjadi milikku seorang. Yg gak kuat...