Sakura mengusap pipinya kasar saat akan memasuki rumahnya. Dia merapikan rambutnya yang sedikit berantakan karena ditarik oleh pria gila tadi. Kaki mungilnya melangkah memasuki rumah sederhana miliknya. Matanya melirik ke sofa tempat ibunya duduk saat ia tinggal untuk bekerja tadi pagi. Ibunya masih tetap duduk disana sambil menatap kosong ke arah TV yang tidak menyala.
Sakura berjalan ke arah kamar mandi, ia ingin membersihkan tubuh serta mendinginkan kepalanya yang terasa berat.Sakura menatap pantulan dirinya di cermin besar yang ada di kamarnya. Air mata kembali menetes dari kedua manik indahnya. Dia segera mengusap pipinya. Sakura menarik kedua sudut bibirnya dan tersenyum pada dirinya sendiri.
'semua akan baik-baik saja'
Pikirannya kembali melayang pada kejadian tadi. Saking takutnya dia sampai melupakan bahwa Gaara masih ada disana. Dia sangat khawatir. Ingin rasanya dia pergi menemui kakaknya itu, menanyakan apakah dia baik-baik saja, atau mengobati luka yang mungkin saja didapat oleh pria merah itu. Tapi dia tahu, kakaknya itu tidak pernah menemuinya lebih dari sekali dalam satu hari.
Sakura melangkahkan kakinya keluar dari kamar.
Dia menarik lalu menghembuskan nafasnya perlahan sebelum menemui ibunya.•••
"Aku minta green tea sakura"
"Baik!"
Sakura membawa nampan berisi secangkir teh hijau dan meletakkan gelas tersebut di atas meja seorang wanita berambut pirang yang diikat tinggi. Mata Aquamarine wanita itu menatap sakura yang sedang meletakan secangkir teh di mejanya.
"Terima kasih sakura"
Sakura tersenyum kemudian berlalu untuk kembali mengantarkan minuman atau apapun yang dibutuhkan pegawai kantor itu.
Sakura menyemangati dirinya sendiri saat ia mulai memasuki kawasan mansion Uchiha. Dia berjalan perlahan, berusaha untuk menghindari bila mungkin ada barang berharga yang sengaja diletakkan di tanah. Konyol memang. Tapi mau bagaimana lagi, ia tidak mau kehilangan pekerjaan ini.
Sakura mengetuk pintu besar berwarna putih gading di hadapannya."Ada yang bisa kubantu?"
Sakura menatap wanita paruh baya yang mengenakan pakaian pelayan dihadapannya sambil tersenyum.
"Saya ingin bertemu Tuan Uchiha"
Wanita setengah baya itu terlihat mengerutkan keningnya yang memang sudah berkerut.
"Nama Anda?"
"Haruno Sakura"
"Ahh...Anda sudah ditunggu"
Wanita itu membuka pintu itu lebar dan mempersilahkan sakura masuk. Sakura melangkah memasuki mansion yang luar biasa mewah itu.
"Haruno"
Sakura mendongak dan mendapati Uchiha Itachi sedang berjalan menuruni anak tangga.
"Tuan Uchiha"
Sakura membungkuk 90 derajat di hadapan pria tegap dan gagah itu.
Itachi terkekeh kecil,"Tidak perlu se-formal itu"
Sakura menggaruk tengkuknya gugup. Itachi tersenyum,
"Ayo ikut aku"
Sakura mengikuti langkah kaki besar dihadapannya hingga akhirnya mereka berdua berhenti di depan sebuah kamar.
"Adikku ada didalam, kau bisa menemuinya sekarang. Kalau kau perlu sesuatu, kau bisa memintanya ke pelayan disini"
Sakura mengangguk dan kembali menunduk saat Itachi berjalan meninggalkan tempat itu.
Sakura menatap pintu itu sebentar sebelum mengetuknya perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION√
Romantizm(1) *End* A sasusaku fanfiction Cinta dan obsesi itu berbeda tipis. Saat kau mencintai seseorang, kau pasti menginginkannya menjadi milikmu seorang. Dan itulah yang kulakukan sekarang, membuat cintaku, bidadariku menjadi milikku seorang. Yg gak kuat...