"jangan keluar dari sini, kau mengerti kan Sasuke?"
Wanita itu mengelus rambut anak laki-laki nya yang berada di dalam sebuah lemari pakaian. Anak kecil berumur lima tahun itu menangis, sesekali dia menyeka air mata dan hidungnya yang basah. Mata hitam besar miliknya menatap sang ibu yang berjongkok di depannya.
"Tapi, kaa-chan akan kembali kan?, Kaa-chan akan menjemput sasuke kan?"
Wanita itu menangis sesenggukan,
"Iya, kaa-chan akan menjemput sasuke"
Ibu Sasuke mencium kepala Sasuke lama, mengelus pipinya dan menyeka air mata Sasuke. Setelah itu Mikoto menutup pintu lemari dari luar dan menguncinya.
Yang bisa Sasuke dengar hanyalah suara langkah ibunya yang menjauh, suara pintu yang dibuka dan ditutup kembali.
Sasuke meringkuk sambil memeluk kedua lututnya, wajahnya dia benamkan di lututnya. Anak malang itu berusaha meredam tangisnya, apa yang terjadi sebenarnya?
Selama ini kehidupannya baik-baik saja, bermain bersama kedua orang tua dan kakak laki-lakinya-Uchiha Itachi, sarapan, makan siang dan makan malam selalu bersama, dia mendapat banyak sekali kasih sayang dari tiga orang yang paling dia cintai. Setiap pagi dirinya selalu diantar oleh sang ayah, Uchiha Fugaku ke sekolah, dia baru memasuki sebuah taman kanak-kanak. Sang kakak, Uchiha Itachi yang berumur lima tahun lebih tua darinya akan selalu menjaga dan melindungi dirinya. Ibunya, Uchiha Mikoto selalu membuatkan makanan kesukaannya setiap hari, memenuhi semua permintaannya.
Hari-hari yang sempurna bagi Sasuke kecil sampai hari itu datang, dia dan keluarganya sedang menikmati makan malam sambil bersenda gurau malam itu dan sebuah suara tembakan mengacaukannya,
"Mikoto, bawa Sasuke ke kamarnya"
Fugaku tampak panik, sebelah tangannya menggenggam erat lengan Itachi.
Mikoto mengangguk pelan, wanita itu berlari menaiki anak tangga dengan Sasuke yang berada di pelukannya.
Sasuke kecil yang tidak tahu apa-apa hanya menatap sang ibu heran,"Kaa-chan kenapa kita lari? Tou-chan dan Nii-chan dimana?"
Mikoto tetap berlari menyusuri lorong di lantai dua rumah mereka, mengacuhkan pertanyaan Sasuke,
"Kaa-chan?"
Mikoto membuka pintu sebuah kamar yang tidak pernah ditempati dengan kasar. Langkah kakinya memburu memasuki ruangan itu.
Wanita itu menurunkan Sasuke dengan lembut, matanya menyusuri kamar besar dengan sebuah ranjang besar didekat jendela dan sebuah lemari pakaian besar disudut ruangan.Mikoto berjalan mendekati lemari itu, tangannya membuka pintu, menatapnya pelan lalu menggendong Sasuke yang telah berdiri dibelakangnya.
Bang!
"Arghhh..."
Sasuke kecil menangis keras saat mendengar suara tembakan dan teriakan dari lantai bawah,
"Kaa-chan apa yang terjadi?"
Mikoto memeluk anaknya erat, matanya memerah menahan tangis.
"Berjanji lah Sasuke ,kau akan tetap hidup"
Tangis Sasuke semakin keras. Apa yang sebenarnya terjadi disini? Ada apa? Siapa? Kenapa?
Semua pertanyaan yang tidak bisa dia temukan jawabannya saat ini berkeliaran di kepalanya.Mikoto mengelus punggung Sasuke, wanita itu meletakkan Sasuke kecil di dalam lemari besar itu, sementara tangan Sasuke tetap bergelayut di tangan sang ibu,
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION√
Roman d'amour(1) *End* A sasusaku fanfiction Cinta dan obsesi itu berbeda tipis. Saat kau mencintai seseorang, kau pasti menginginkannya menjadi milikmu seorang. Dan itulah yang kulakukan sekarang, membuat cintaku, bidadariku menjadi milikku seorang. Yg gak kuat...