*•*YOU'RE MY EVERYTHING*•*

7.9K 670 38
                                    


"Kenapa kau memakai bajuku?"

Sakura menggaruk tengkuknya gugup, baju kebesaran milik Sasuke membungkus tubuh kecilnya, hampir tenggelam dalam balutan kemeja hitam itu.

Sasuke menatap ke arah bawah,

"Kau tidak pakai celana?"

"Ehh..etto..aku tidak punya baju lain lagi"

Sakura menutup wajahnya yang sudah memerah sempurna.
Sasuke tersenyum kecil, tangan besarnya mengelus kepala merah muda milik gadisnya.

"Ayo. Kita akan membeli beberapa pakaian untukmu"

Sakura tersenyum senang, kaki kecilnya melangkah dengan cepat ke arah mobil hitam milik Sasuke, sementara pria itu hanya menggeleng pelan melihat tingkah kekanak-kanakan gadisnya.

Mata hijau milik sakura menatap pemandangan dari kaca mobil Sasuke dengan mata yang berbinar senang. Namun, sedetik kemudian pandangannya berubah menjadi sendu.

Aku rindu

Sasuke yang tidak menyadarinya hanya melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, mata hitamnya sesekali melirik sakura yang tetap menatap pemandangan diluar jendela mobil.

Sakura bersembunyi di balik tubuh Sasuke, dia malu. Semua tatapan orang-orang di dalam mall itu mengarah kepadanya. Bagaiman tidak? Dia hanya memakai kemeja hitam yang menutupi tubuhnya hingga lutut.

Sakura menunduk malu, tangan kecilnya meremas kaos Sasuke dari belakang. Rambutnya ia atur supaya menutupi nama Sasuke yang tercetak jelas di atas permukaan kulit lehernya.

Sasuke yang menyadari hal itu, menarik tubuh sakura agar berjalan di sampingnya. Tangan besarnya memeluk pinggang sakura posesif. Mata hitamnya menatap tajam setiap pria yang menatap gadisnya dengan pandangan penuh nafsu.

Sakura melirik toko pakaian di depannya, dia melirik sekilas pada Sasuke yang menganguk kepadanya. Kaki kecil sakura memasuki toko mewah itu, pandangan kagum tidak pernah hilang dari wajah sakura. Dia melirik sebuah gaun berwarna putih dengan sebuah pita di pinggir bagian pinggangnya.

"Apa kau suka, Nona?"

Sakura melirik seorang wanita, yang dia yakin sebagai salah satu pekerja di toko itu. Gadis itu menatap Sasuke yang duduk di sudut toko. Sasuke tersenyum, memperbolehkan sakura membeli apapun yang dia suka.

"Aku ingin mencobanya"

Pelayan toko itu mengangguk dan menuntun sakura ke dalam bilik ganti.

Sasuke menatap tidak percaya pada gadisnya sekarang.

Tubuh ramping milik sakura dibalut sebuah gaun sebatas lutut berwarna putih bersih. Sebuah pita kecil di pinggang gaun itu semakin mempermanis penampilan sakura. Rambut merah muda miliknya digelung ke atas dengan sebuah hiasan rambut berbentuk kupu-kupu berwarna putih kecil. Lehernya terekspos dengan jelas, memperlihatkan nama Sasuke. Anak rambutnya dibiarkan membingkai wajahnya. Kaki gadis itu dibalut oleh sepasang sepatu berwarna putih juga.

Sempurna!

Sakura menatap bingung pada Sasuke yang memandangnya tidak berkedip.

"Sasuke?"

"Sasuke!"

Sasuke menggeleng pelan, dia menarik sakura mendekat padanya dan langsung memeluknya erat,

"Kau sangat cantik, aku jadi ingin memakanmu"

Wajah sakura memerah sempurna, dia memukul dada Sasuke pelan dan menenggelamkan kepalanya di dada besar Sasuke.

Sekarang mereka menjadi tontonan para pengunjung mall , ada yang memandang kagum, iri, tidak habis pikir dan beberapa tersenyum maklum.

"Ayo! Kita cari yang lain"

Sasuke menarik sakura keluar dari toko tersebut setelah membayar baju yang dipakai sakura.

Sekarang tangan Sasuke telah dipenuhi oleh beberapa paper bag yang berisi semua barang-barang milik sakura.

Sakura menatap tidak enak pada Sasuke, dia merasa tidak enak. Gadis itu merasa seperti wanita murahan yang hanya menginginkan harta pria itu, padahal ia hanya ingin bebas.

"Apa ini tidak terlalu berlebihan Sasuke?"

Sasuke melirik sakura, pria itu memagut bibir sakura singkat dan tersenyum pada gadis itu.

"Tidak ada yang berlebihan, jika itu tentang dirimu, sayang"

Sakura tetap merasa tidak nyaman, tetapi Sasuke mengelus kepalanya lembut, seolah mengatakan bahwa semuanya itu tidak masalah bagi pria itu.

Langkah kaki mereka menuju sebuah cafe,  Sasuke meninggalkan sakura untuk pergi ke toilet.

Dia percaya pada gadisnya

Sakura menatap orang-orang yang berlalu lalang di pusat perbelanjaan itu, sebersit rencana ingin melarikan diri terbersit di kepalanya.

•••

Sasuke menatap nyalang pada kursi sakura yang kosong, mata besarnya bergerak menelusuri setiap sudut cafe yang ditempatinya. Dada Sasuke bergemuruh, rasa takut membuncah.

"Permisi, apa kau melihat seorang gadis berambut merah muda disini?"

Sasuke bertanya pada seorang pelayan cafe tersebut.

"Maaf Tuan, saya tidak melihatnya"

Sasuke merasa ia akan gila sekarang,

"Kau akan menyesalinya sakura. Ku pastikan kau tidak akan pernah lepas dariku"

Tanpa Sasuke sadari, setitik cairan bening lolos dari kelopak matanya, dia kacau, hancur. Bahkan, lebih hancur dibandingkan saat kematian ibunya.

Sasuke melirik ke kanan dan ke kiri, jari-jarinya menjambak rambutnya frustasi, air mata mengalir dari kelopak matanya.

Dia jatuh terduduk di kursi tempat sakura duduk tadi, dia tidak tahu harus berbuat apa sekarang. Dia tidak bisa berfikir jernih,

"Kenapa kau melakukan ini padaku sakura? Kenapa!"

Dadanya terasa sesak, sakit, takut dan khawatir membelenggu dirinya. Gadisnya baru saja melarikan diri, meninggalkan dirinya sendiri. Seharusnya ia tidak mengikuti permainan gadis itu, dia tahu ini akan terjadi. Tetapi ia terlalu dibutakan oleh tingkah manis Gadis itu.

"Aku bersumpah akan mengurungmu jika aku menemukan mu sakura"

Sasuke hancur, dia telah kehilangan hartanya yang paling berharga.

Wajahnya dia letakkan ke atas meja, punggungnya naik turun dengan cepat.

"Sasuke?"

Sasuke segera mengangkat kepalanya dari atas meja, mata hitamnya menatap tak percaya pada sosok didepannya.

"Kenapa kau menangis?"

Sasuke segera bangkit dan langsung memeluk tubuh sakura dengan erat.

"Jangan pernah meninggalkanku"

Sakura mengusap punggung Sasuke yang naik turun tidak teratur,

"Aku hanya pergi ke toilet"

"Jangan pernah melakukannya lagi, kau membuatku gila"

Sasuke masih terisak sambil memeluk tubuh sakura erat, matanya ia pejamkan sementara wajahnya ia benamkan di perpotongan leher gadis itu.

"Jangan pernah lari dariku"

"Kau membunuhku, jika kau melakukannya"

"Kau adalah nafasku, tolong jangan tinggalkan aku"

"Seluruh hidupku ada di tanganmu"

"Kau tidak akan pernah tahu, betapa besarnya cintaku kepadamu"

"Kau adalah milikku, begitupun sebaliknya"

"Kau hanya boleh hidup bersamaku, selamanya"

"Aku hanya memerlukan dirimu di hidupku"

.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue~

OBSESSION√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang