Chapter ini saya tulis khusus untuk ArRahman102, jangan lupa follback ya. Kalian tahu? Saya selalu mengabulkan permintaan readers setia saya.
Warning!
Mungkin adegan dibawah ini akan membuat kalian mual, jijik atau merasa tidak nyaman. Jadi, saya sarankan kalau tidak kuat, tidak usah dibaca."Aku ingin dia mati secepat mungkin"
"Kau berani bayar berapa?"
"Berapapun yang kau mau"
Sasuke tersenyum miring, tangan besarnya meraih sebuah alat tulis dan menggoreskannya ke atas cek yang disodorkan wanita didepannya. Sasuke mendorong cek tersebut ke depan wanita itu sambil menggigit ujung pena ditangannya.
Wanita itu menahan nafas melihat nominal yang Sasuke tuliskan diatas kertas cek didepannya. Tapi sedetik kemudian ia segera mengangguk setuju.
Sasuke memiringkan kepalanya,
"Kau ingin kue yang seperti apa?"
Wanita itu menatap Sasuke,
"Aku ingin yang utuh"
Sasuke terlihat sedikit kecewa, dia tidak bisa bermain malam ini.
•••
Bang!
Sasuke menguap bosan, pekerjaan kali ini benar-benar membosankan.
Pria itu menatap sang korban yang telah kehilangan nyawanya, seorang pria dengan perut buncit, pakaian mahal dan berumur lebih dari setengah abad."Selingkuh? Wanita memang mengerikan"
Sasuke berjalan keluar, dia bersiul kecil sambil menyusuri gang kecil, jalan pulang ke rumahnya.
Jika kau bertanya, mengapa Sasuke tidak menggunakan mobil. Jawabannya adalah Dia bosan. (A/N: orang kaya mah bebas atuh)
Manik hitamnya mengerling ke sebuah bar kecil yang memiliki penerangan remang-remang.
"Aku ingin whisky "
Bartender didepan Sasuke mengangguk dan mulai menuangkan cairan itu dari botol ke sebuah gelas kaca. Sasuke langsung meneguknya hingga habis.
Sasuke menopang wajahnya menggunakan sebuah tangannya, dahinya berkerut menandakan ia sedang memikirkan sesuatu.
"Ada barang bagus ternyata, Hai tampan~"
Sasuke menatap jijik pada wanita berpakaian minim yang menempel di lengannya.
"Mau bermain?"
Wanita itu bertanya dengan nada sensual sambil menggigit bibir bawahnya.
Rasanya Sasuke ingin muntah sekarang juga. Mata hitamnya berkilat saat sebuah ide melintas di kepalanya.
"Kita mau kemana"
Wanita yang menempel di lengannya sekarang mulai merasa aneh saat Sasuke membawanya memasuki gang kecil, gelap, pengap dan becek.
Sasuke menyeringai, wanita itu melepas pegangannya. Mulai berjalan ke depan,
"Untuk ap___Uhuk?"
Sasuke tersenyum lebar saat pisau kecilnya memasuki mulut wanita itu. Dia membuat gerakan memutar sehingga dinding mulut wanita itu hancur, bahkan pisaunya sampai keluar dari pipi wanita itu.
Wanita itu terbatuk, mengeluarkan darah. Tangannya meraih tangan Sasuke dan berusaha menjauhkan tangan Sasuke yang masih mengobrak-abrik mulutnya. Rasa sakit yang diakibatkan gerakan pisau itu sungguh mengerikan.
Sasuke menarik rambut wanita itu, mengakibatkan wajahnya harus mendongak ke atas. Pria itu semakin menekan pisaunya lebih dalam ke tenggorokan wanita itu.
Lolongan kesakitan menggema di gang sepi itu.
Mata wanita itu membulat sempurna sempurna merasakan rasa sakit yang amat sakit. Darah mengalir keluar dari mulutnya dan air mata mengalir dari matanya.
Sasuke menarik pisaunya dan langsung menancapkannya ke mata kiri wanita dihadapannya, teriakan kesakitan terdengar tersendat-sendat karena keadaan tenggorokan wanita itu yang telah hancur.
Dengan gerakan lihai, Sasuke mengeluarkan bola mata wanita itu. Bola mata itu menggelinding jatuh ke kaki Sasuke. Hal yang sama dia lakukan terhadap mata kanan sang wanita.
Wajah wanita itu benar-benar mengerikan. Kedua mata mengeluarkan darah yang mengalir dengan deras begitu pula mulutnya.
Wanita masih hidup dan Sasuke semakin bersemangat untuk bermain malam ini.
Tangan Sasuke menarik sesuatu dari punggungnya dan sebuah pedang yang berkilat tajam muncul.
Sasuke mengarahkannya ke leher wanita itu, menekan ujungnya dan merobek lehernya kasar. Wanita itu menggelepar, Sasuke kembali menarik pedangnya. Darah terciprat ke wajahnya dan mengenai sudut bibirnya. Pria itu menjilat darah di bibirnya sambil tersenyum senang.
Crash!
Kepala itu menggelinding membentur lantai yang yang becek entah karena air hujan atau darah dari sang pemilik tubuh.
Sasuke melirik sebuah tempat pembakaran sampah yang tidak terlalu jauh dari tempatnya berdiri.
Tangan besarnya menarik tubuh itu dan mulai mencincang tubuh itu menjadi bagian-bagian kecil.
Sasuke menggenggam lalu meremas jantung wanita itu hingga hancur.Sasuke menarik sebuah plastik besar dari tempat sampah disampingnya. Dia memasukkan potongan tubuh itu kedalamnya dan setelah selesai, pria itu melemparkan kantong plastik tersebut kedalam tempat sampah.
Tangannya yang sudah berlumuran darah, menggapai kepalanya yang sempat terabaikan tadi. Membawa kepala itu dengan menarik rambut yang menempel di kepala tersebut. Dia mulai berjalan meninggalkan gang gelap tersebut.
Sasuke terhenti saat melihat sebuah kardus berukuran sedang.
Mata hitam Sasuke melirik ke kanan dan ke kiri, para petugas pembakaran sampah sedang mengambil waktu istirahat. Kaki panjang milik Sasuke memasuki ruangan tempat sebuah api berkobar, dengan santainya Sasuke melemparkan kotak di tangannya.
Berjalan meninggalkan tempat itu, Sasuke mengambil sebuah jaket entah darimana, pria itu benar-benar penuh misteri.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION√
Romance(1) *End* A sasusaku fanfiction Cinta dan obsesi itu berbeda tipis. Saat kau mencintai seseorang, kau pasti menginginkannya menjadi milikmu seorang. Dan itulah yang kulakukan sekarang, membuat cintaku, bidadariku menjadi milikku seorang. Yg gak kuat...