Sakura menatap malas pada jepit rambut bergambar bunga sakura ditangannya. Mata hijaunya menutup sebentar dan terbuka kembali untuk melihat Sasuke yang kini tersenyum lebar didepannya,
"Sakura-chan suka?"
Betapa inginnya sakura berteriak didepan pria gila ini,
Jepit rambutnya indah tapi karena kau yang memberi, aku jadi jijik!
Tapi sakura memilih mengangguk dan tersenyum canggung.
Tangan Sasuke mengambil jepit rambut itu dari tangan sakura dan memakaikannya dengan lembut pada rambut merah muda gadis itu.
Mata hitam milik Sasuke menatap sakura.
Sakura bisa melihat cinta yang begitu besar dibalik mata Sasuke, tapi mengingat kelakuan sasuke, gadis itu memutuskan kontak mata diantara mereka.Keheningan melanda, Sasuke memeluk sakura erat,
" Aku sangat mencintaimu. Aku bisa gila kalau kau pergi dariku"
Dari dulu kau sudah gila!
Sakura hanya terdiam, tapi tidak dengan pikirannya yang tetap melawan setiap kata yang dilontarkan Sasuke,
"Jangan pernah meninggalkanku"
Siapa juga yang mau bersamamu
"Aku akan memberikan seluruh duniaku untuk mu"
Tapi aku ingin duniaku!
"Aku akan memberikan nyawaku, jika kau memintanya"
Kalau begitu tolong mati saja!
"Kau juga mencintaiku, kan?"
Jangan bercanda! Kau adalah orang yang paling ku benci di dunia ini!
"Sakura?"
Kenapa kau memanggil namaku?
"Sakura!"
Sakura tersentak kaget, dia menatap Sasuke yang menatapnya dingin. Gadis cantik itu menaikkan sebelah alisnya bingung,
"Apa kau tidak mendengarkanku?"
Kenapa aku harus mendengarkan mu? dasar gila!
"Ahh, kau bilang apa tadi?"
Pandangan Sasuke menggelap, tangan besarnya mencengkram erat leher sakura,
"Kau tidak mendengarkanku..."
Nafas sakura tersendat-sendat, wajahnya memerah sempurna. Gadis itu berusaha melepaskan tangan Sasuke yang menggenggam lehernya semakin erat.
Sasuke menghempaskan tubuh sakura ke atas lantai kamar, gadis itu berusaha meraup oksigen sebanyak-banyaknya untuk memenuhi paru-paru miliknya. Sakura terbatuk, kepalanya pusing, ditambah rasa sakit ditubuhnya akibat luka cambukan yang belum sembuh sempurna dan akibat benturan keras yang didapatnya saat Sasuke melemparkan tubuhnya kasar. Sakura berusaha keras untuk berdiri.
Pandangan sakura menggelap, gadis itu menutup lalu membuka matanya untuk mempertahankan kesadarannya.
Tapi tubuhnya tidak mampu bertahan, dia terjatuh ke lantai dan kepalanya membentur lantai, mengakibatkan darah segar mengalir.Sasuke berjalan, kemudian mengangkat tubuh sakura dari lantai. Kedua bibirnya mengecup luka di kepala sakura yang berdarah, pria itu membiarkan cairan berbau karat itu masuk ke dalam mulutnya.
"Manis~ "
•••
Sakura menatap keluar jendela, dia terbaring di ranjang sekarang. Luka di kepalanya sudah diobati dan sakura tidak tahu siapa yang mengobatinya. Kepalanya masih sedikit pusing akibat kekurangan udara tadi dan juga benturan keras dengan lantai tadi. Dia tidak tahu sasuke pergi kemana dan tidak ingin repot-repot untuk mencari tahu.
Gorden jendela yang berwarna putih itu menjulur Sampai menyentuh lantai sementara jendelanya hanya berukuran 1x1 Meter. Gorden itu bergerak sedikit karena hembusan angin.
Sakura mengalihkan pandangannya ke arah jendela yang satunya lagi, gorden yang sama. Terdapat tiga buah jendela di ruangan ini dengan panjang gorden masing-masing 2 meter.
Tiba-tiba sakura mendapat sebuah ide,Aku harus keluar dari sini!
Sakura menatap was-was pada pintu besar kamarnya, gadis itu mengalihkan pandangannya pada gorden dan bed cover yang telah dia ikat menjadi satu ditangannya, panjangnya sekitar 8 meter, 2 meter bed cover dan 6 meter gorden. Gadis itu melemparkan ikatan kain itu keluar jendela setelah mengikat ujungnya pada kaki tempat tidur yang menempel permanen pada lantai.
Sakura menatap kebawah, dia takut. Sangat tinggi. Tapi dia harus pergi dari tempat ini dan bisa jadi ini adalah kesempatan yang tidak akan pernah dia dapat.
Sakura menghembuskan nafasnya, dia menyemangati dirinya sendiri. Gadis itu mulai bergerak turun dengan bantuan tali buatannya. Dan,Dia berhasil!
Sakura tidak pernah merasa sebahagia ini, jantung nya berdetak kencang. Dia akan keluar dari tempat terkutuk ini.
Kebahagiaan sakura bertambah besar saat melihat gerbang Mansion Uchiha yang terbuka, tanpa membuang waktu sakura segera berlari.
Dia selamat! Dia akhirnya keluar dari sana! Betapa bahagianya sakura.
Sakura tersenyum sambil menghirup udara segar, setelah dia berhasil keluar dari Mansion Uchiha.
Tapi satu hal yang tidak dia ketahui,
Ahh! Gadisku ingin bermain denganku.
Sasuke tersenyum lebar dibalik kaca mobilnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
To be continue~Saya tahu bahwa chapter ini sangat pendek, tapi percayalah saya sedang dalam pengerjaan chapter selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION√
Romance(1) *End* A sasusaku fanfiction Cinta dan obsesi itu berbeda tipis. Saat kau mencintai seseorang, kau pasti menginginkannya menjadi milikmu seorang. Dan itulah yang kulakukan sekarang, membuat cintaku, bidadariku menjadi milikku seorang. Yg gak kuat...