Baiklah, seharusnya memang berada di Bandung bersama dengan Yogi itu adalah ide yang kurang bagus. Maksudku, kali ini kita berdua di dalam satu ruangan hotel yang sama. Belum lagi dalam satu ruangan hanya ada satu tempat tidur dengan ukuran yang lumayan lebar. Masih terdiam aku di depan cermin dalam kamar mandi, entah apa yang di lakukan Yogi di depan malam-malam begini aku nggak pengen tau sih. Yang jelas aku masih memikirkan cara agar aku tidak tidur satu ranjang dengannya, kalau aku minta tidur di sofa yang bisa dibuat kasur, apakah boleh oleh Yogi? Aku hanya takut Yogi malah berpikiran negatif, kalau dia marah gimana? Ya ampun, bingung.
Tapi kalau aku tidur satu ranjang dengan dia, gimana nantinya? Duh~ nggak kebayang aku bakalan gugup banget. Baru kali ini juga aku tidur satu ranjang selain dengan ibu atau ayahku. "Ril?" eh, aku kaget ketika melihat sosok Yogi yang ternyata masuk ke dalam kamar mandi dan melihat diriku yang tadi masih melamun di depan cermin. Sontak aku segera berdiri dan ternyata aku sudah melihat Yogi telah mengenakan piyama tidur.
"E-eh, kamu. Iya ini mau tidur kok, abis basuh wajah." jawabku dengan terbata-bata karena memang benar-benar kaget, kalau sampai dia hanya mengenakan piyama saja, nggak kebayang kalau terbuka sedikit maka aku bisa melihat body Yogi. Huh~ jangan sampai. Malu aku tuh.
"Besok kita jalan dari sini ke lokasi nikahan temanku siang aja ya? Biar bareng sama Jennifer dan Arman." Yogi berucap sebelum aku keluar, benar saja ternyata dia sedang membuka piyama itu dan mengambil handuk.
Aku melotot, "Kamu mau ngapain?!" sedikit syok aku bertanya langsung.
Yogi melirik ke arahku dengan santainya, "Mau mandi. Kenapa, mau ikut?"
Aku langsung membuka pintu dan keluar dari kamar mandi tersebut, wuh! Seenaknya banget Yogi. Iya sih aku mulai terbiasa dengan sikap dia yang blak-blakan, tapi kalau benar-benar begini aku jujur belum siap banget. Dengan agak menghela nafas, aku mulai berjalan menuju kulkas untuk mengambil segelas air untuk diminum. Yang menjadi masalah memang diri aku sendiri, entah mungkin memang aku belum terbiasa dengan adanya Yogi atau memang aku belum bisa menerima sosok Yogi di dekatku. Hampir sama, tapi basically itu beda menurut aku.
Selagi Yogi masih membersihkan dirinya di sana, aku mulai merapikan barang-barang pribadiku seperti pakaian yang mulai aku letakkan di lemari yang sudah disediakan di dalam kamar hotel, kemudian aku juga membuka tas Yogi yang lelaki itu bawa yang hanya berisi sebungkus rokok, pemantik, dua kaos tipis, dua celana pendek, dan maaf ini celana dalam. Oh god! Aku kira dia hanya membawa itu, tapi ternyata aku lihat di lemari ternyata pakaian Yogi seperti jas, tuxedo atau semacam pakaian formal sudah dia rapikan sendiri di dalam lemari. Baiklah, dia lebih rajin ternyata dari aku.
Kemudian aku tata pakaian Yogi di sebelah pakaianku, kemudian celana dalam kita kali ini terpaksa harus sebelahan, mau tidak mau ya kan karena kita hidup sekamar malam ini. Eh, aku lihat juga ada satu piyama lagi masih baru yang diplastikin rapih di lemari, nggak ada niatan pakai piyama saat tidur sih aku, biasanya pakai kaos oblong sama celana pendek lebih nyaman seperti sekarang. Karena hari sudah malam, aku mulai memencet tombol agar tirai tertutup dan suhu ruangan aku atur. Hanya tinggal memencet tombol yang ada di dekat lemari, aku sudah bisa menyalakan lampu, TV, atau semuanya yang ada di kamar ini secara otomatis. Hebat, nggak salah emang ini dibilang salah satu hotel terbaik di Bandung.
"Ngapain?" Ternyata sosok pria itu muncul dari sebelah diriku, dia bertanya, sedangkan aku masih sibuk dengan merapikan pakaian.
Mataku melihat tetesan air dari rambut Yogi yang jatuh tepat di pundakku, "Udah mandinya?" eh, cepet banget atau emang akunya aja yang terbuai sibuk dengan beres-beres pakaian tadi. "Ini aku lagi beres-beres aja. Besok kan berangkat siang, biar enak gitu kalau udah rapi semua." aku berdiri dari dudukku dan menjawabnya, Yogi duduk di pinggir kasur sambil memandang diriku sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEGAJUL - Boyxboy
Short StoryDia seorang fotografer yang pertamakali membuat diriku nyaman...