Kenapa? Aku ingat darah yang sebelumnya keluar karena memang sudah saatnya bayi itu keluar. Tapi, kenapa? Kenapa sekarang aku ada disini. Hamparan rumput luas dan aku sekarang bersandar di pohon besar dengan daun yang lebat. Cuaca disini sejuk dan penuh dengan bunga kecil yang bertebaran, aku sendirian, eh tapi tidak. Aku mulai melihat sesosok anak kecil laki-laki yang tertawa disana, dia sepertinya memanggilku dari kejauhan lantas aku hampiri dia. Hilang? Saat aku menghampirinya ternyata hilang. Kemudian aku kembali mendengar suara anak kecil lagi yang berlari dan kali ini anak perempuan yang memanggilku dari kejauhan.
"Pegang tanganku." kemudian anak perempuan itu berdiri di sebelah anak lelaki yang juga tersenyum padaku, akhirnya mereka berdua mengulurkan tangan padaku untuk menuju ke depan hamparan rerumputan luas disana. Mereka berdua menarik tanganku untuk menari bersama, kita menari dengan garis melingkar di rumput hijau tersebut. Dengan bersenandung riang anak perempuan itu mulai menunjuk ke satu titik terang ke arah langit, aku masih belum mengerti maksudnya apa.
Ditambah lagi aku melihat anak lelaki itu juga menunjuk ke titik arah terang di atas langit juga, semakin aku tidak mengerti apa maksud dari kedua anak itu. "Kalian mau aku kesana?" aku bertanya pada keduanya dan mereka menjawab dengan senyuman manis serta anggukan kepala. Dan tanpa disadari entah kenapa malah kakiku mulai seperti mengapung di udara. Ada seperti sayap yang tak nampak yang membawaku terbang menuju titik bersinar itu. Aku tidak merasa takut atau heran dengan hal itu, yang aku lakukan sekarang hanya diam sampai angin seperti membawaku pergi dari hamparan rumput luas disana. Aku masih sempat melihat sepasang kedua anak kecil itu yang melambaikan tangan padaku yang seketika pandanganku kabur dan hilang...
Aku mulai mendengar suara mesin, entah apa itu yang jelas aku mendengar suara yang membuatku lirih.
Kembali matakupun terbuka dan nafasku tak beraturan, tak kusadari ternyata alat pembantu oksigen dan selangnya telah terpasang di bagian hidung sampai mulutku. Seketika aku mendengar suara ibu, ayah, mertuaku dan juga Yogi yang bahkan berteriak kencang sekali memanggil dokter ketika menyadari aku telah membuka mataku. Bahkan aku juga bisa melihat wajah mereka panik, sangat panik bahkan, Yogi terus berteriak memanggil dokter yang lama dari itu beberapa orang mulai datang dengan mengenakan pakaian putih jaket la, ya itulah dokternya.
•••
•••
•••Karunia terbesar Tuhan adalah ketika sukses menjadi seorang yang kuat untuk melahirkan jiwa suci baru ke dunia ini, perjuangan melawan rasa sakit memang tidak aku rasakan seperti wanita lainnya, karena aku melahirkan dengan bedah sesar. Yang aku rasakan di bagian perutku sekarang memang sakit, untuk bergerak ke kanan ataupun ke kiri saja sangat sulit dan nyeri yang masih aku rasakan.
Namun ketika ibu mertuaku datang serta ibuku datang ke ruangan membawa dua bayi yang lucu berwarna agak kemerahan, disitulah senyum bahagia merekah yang aku rasakan. Dekap hangat, senyum bahagia menjadi tangisan yang mengharukan karena saking bahagia aku dan Yogi ketika tau bahwa aku telah melahirkan dua bayi berjenis kelamin lelaki dan perempuan. Hari Jumat, jam 18:06 bayi lelaki lahir dengan tangisan keras, kemudian disusul dengan bayi perempuan yang lahir di hari yang sama jam 18:08 dua menit setelahnya. Ternyata aku melahirkan dua bayi kembar yang lucu sekaligus.
Karena kondisiku yang masih belum pulih akibat operasi, selagi aku masih tiduran disana aku dan Yogi bisa saling merasa bahagia ketika kedua keluarga kami bertemu dan menyaksikan kelahiran anak kami berdua. Bahagia.
~
Note - Assalamualaikum sahabat watty, sumpah ya aku nggak tau lagi ceritanya mau kemana ini hehehe. Maafin aku kalau kurang bagus endingnya, sumpah ya sibuk banget ngurus ini dan itu, kalau cerita ini ga ending kayaknya ga enak aja gitu. Nah kalau endingnya begini sih aku pikir insya Allah bisa diterima meski dikit words nya. Maaf ya dan makasih yang udah mau baca dan nunggu sampai akhir cerita, maaf bila mengecewakan TAPI semoga aja nggak kecewa. Maklum author abal-abal. Masih banyak belajar akutuh.
Thanka semuanya.. ~•••••
KAMU SEDANG MEMBACA
BEGAJUL - Boyxboy
Short StoryDia seorang fotografer yang pertamakali membuat diriku nyaman...