Tiga

12.9K 518 38
                                    

Hari semakin malam dan beruntung tugas deadline yang aku kerjakan semakin menipis, semuanya aku kerjakan dengan santai namun tetap serius. Oh iya, sampai mana tadi? Aku daritadi membalas chat seseorang, entah penting atau tidak dalam hidupku yang jelas dia adalah seorang pria yang dulu pernah dekat denganku. Bukan pacar atau gebetan, dia hanyalah pria yang dulu pernah memberikan kenangan indah namun kita tidak sampai menjalin hubungan karena satu hal. Hal apakah itu? Begitulah, sedikit rahasia~

Tepat pukul 08.00 malam aku absensi pulang dan mulai berjalan keluar dari gedung, kali ini aku bisa melihat seorang pria dengan senyuman manis telah menungguku di dekat gerbang bersandar di pintu mobilnya. Bukan Yogi, bukan. Ini pria yang berbeda, dia adalah Tama. Pria dengan kontur rahang yang kokoh dan tubuh gagah, cocok bilamana dijadikan seorang kekasih, itupun kalau bisa, sayangnya aku dan Tama tidak memiliki hubungan spesial apa-apa. Just friendzone. Ya hanya sebatas sahabat dekat saja.

"Apa kabar?" Tama langsung menyapaku dan kami berdua berjabatan.

Antusias diriku sepertinya terlalu berlebihan karena aku terlalu senang karena sudah sekitar 5 tahun kita tidak bertemu, Tama memutuskan untuk kerja di Singapura dan menjadi penerus orangtuanya karena ayahnya mulai pensiun. Dia seorang CEO hebat, benar hebat banget. Sukses banget dia kayaknya.

"Lho~ kok nggak bareng sama Milea?" tiba-tiba aku teringat pacarnya Tama, wanita itu aku juga rindu, Milea juga adalah sahabat aku dari kecil dan itulah yang membuatku jaga jarak dengan Tama karena ternyata Milea suka dengan Tama.

Singkat cerita aku mengalah, dan beruntung Tama adalah seorang biseks yang mau mencoba hubungan dengan Milea dan hasilnya membaik sepertinya. Milea juga wanita baik, perhatian dan beruntung feedback Tama ke wanita tersebut juga baik. Intinya keduanya saling komit kala itu dan aku memilih mundur. Menjadi sahabat bukanlah hal buruk.

"Dia masih tugas di Singapura, besok sore katanya baru bisa terbang ke sini. Oh iya, apa kabar? Kamu belum jawab itu." Tama tersenyum lebar, kangen banget sama senyumnya, syukurlah mendengar keadaan asmara Tama dan Milea baik-baik saja hal itu membuatku lega.

Aku menjawabnya dengan senyum lebar meski sebenarnya pekerjaan membuat kabarku sedikit tidak baik minggu ini, "Ya kabarku begitulah, masih menjadi karyawan yang dikejar deadline tiap hari. Kamu apa kabar? Cieeee jadi CEO pasti kerjanya enak dong~"

Selagi ngobrol Tama mulai masuk ke dalam mobil di kursi kemudi dan aku duduk di sebelahnya, "Kabarku baik, tapi kadang tiap hari harus meeting dan ketemu dengan beberapa kolega membuatku suntuk."

"Ayolah, menjadi CEO di usia muda seperti dirimu memang butuh banyak belajar, tapi sudah lama juga kamu jadi CEO kayaknya nggak ada masalah, beruntung sekarang kamu ada tugas beberapa minggu di Jakarta." kali ini aku meledek, padahal keliatan sekali wajah Tama agak kusut sedikit karena mungkin saking banyak tugas dia di sana.

Tama malah tertawa kecil menanggapi ini. "Kamu aku ajak untuk kerja di kantorku malah menolak, teman macam apa kau ini? Kan jadinya kita ketemu kalau aku ada bisnis di Jakarta doang."

Kali ini aku yang tertawa, "Ya ampun, malas banget harus terbang ke Singapura dan dimana aku tinggal? Keluargaku dan rumahku di Indonesia, jangan aneh-aneh deh kamu." timpalku sambil menepuk pundak Tama ketika dia sedang mengendarai mobilnya.

"Alasan, kan sudah aku bilang tinggal saja dengan Milea di hotel atau apartemen di Singapura. Kita bisa saling bertemu kan?"

"Jangan, nanti kalau aku dekat dan ketemu kamu terus malah perasaan aku ke kamu bakalan timbul lagi. Udahlah, kamu kan udah ada Milea." kali ini entah kenapa pembahasan kita mulai semakin mendalam.

Tama diam sejenak sambil terus fokus mengendarai, "Tapi kalau perasaan aku ke kamu masih sama seperti dulu, gimana?" lho~ tuhkan Tama mulai lagi deh, padahal kita udah janji nggak bakal bahas soal ini lagi. Eh tapi aku duluan deh yang bahas ini barusan, abisnya dia mancing-mancing.

BEGAJUL - BoyxboyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang