🍓1🍓

36K 2.5K 183
                                    

Jungkook dan member lainnya sedang melakukan photoshoot untuk album baru mereka, setelah itu mereka harus berlatih koreografi baru bersama koreografer bernama Kim Jungyeon.

Sudah hampir lima jam mereka berlatih, jungkook mendengar suara panggilan dari ponselnya. Namun ia berusaha fokus tanpa memikirkan panggilan yang sudah lebih dari sepuluh kali itu.

"Bisakah kau angkat teleponnya dulu? Itu sangat mengganggu konsentrasi yang lain" Ujar jungyeon geram, saat telinganya mendengar suara panggilan telepon yang sangat mengganggu konsentrasinya dan para member bangtan yang sedang berlatih. 

"Maaf, aku akan mengangkat teleponnya dulu" Jungkook berlari kecil mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dan melihat siapa yang sudah menelponnya sebanyak itu.

Jimin berbisik pada taehyung, "Aku yakin pasti lisa yang menelponnya"

Taehyung menganggukkan kepalanya.

Jungkook menghembuskan nafasnya pelan, lalu mengirim sebuah pesan singkat pada lisa. Setelah itu ia dan yang lainnya kembali berlatih.

Setelah tujuh jam berlatih, jimin, taehyung, jin dan jhope membaringkan tubuh mereka begitu saja dengan nafas yang memburu, sementara namjoon dan yoongi segera meminum minuman dingin dengan sekali teguk karena cukup banyak menguras tenaga latihan kali ini.

Dan jungkook berniat untuk melakukan video call dengan kekasihnya, siapa lagi kalau bukan lisa.

"Hai, kau baru selesai berlatih?" Tanya gadis itu di sebrang sana.

Jungkook mengangguk kecil, "Maaf, tadi aku tidak mengangkat teleponmu"

Lisa tersenyum, "Tak apa, aku yang seharusnya minta maaf padamu karena telah mengganggumu dan yang lainnya sedang berlatih"

"Kau sedang apa, eum?" Tanya jungkook sembari tangan kirinya sibuk menyeka keringatnya dengan handuk kecil.

Gadis itu mempoutkan bibirnya, "Kau tahu? Aku sedang merasa bosan didorm, jennie eonni dan jisoo eonni sedang mengantar chaeyoung untuk pemotretan dan aku sedang sendirian disini"

Lelaki itu terkekeh pelan, ia tahu jika kekasihnya itu ingin bertemu dan menghabiskan waktu bersama setelah dua hari kemarin mereka hanya bertemu sebentar dicafe.

Lantas jungkook berujar yang membuat lisa tersenyum bahagia, "Baiklah, pukul satu siang aku akan mampir ke dormmu"

"Yeayy!" Pekiknya senang.

Cukup membuat lisa tersenyum saja ia merasa menjadi lelaki yang beruntung karena bisa membuat kekasihnya tersenyum dengan cara yang sederhana.

Para hyungnya merasa gemas melihat adik kesayangannya itu dengan kekasihnya. Mereka masih tidak menyangka kalau jungkook sudah mempunyai kekasih, karena sifat jungkook terkadang masih kekanak-kanakan.

Mereka hanya ingin memberi jungkook ruang untuk bernafas dan bergerak karena selama ini mereka membatasi pergerakan seperti tidak boleh menatap, melirik, bahkan tersenyum pada gadis yang ia suka. Dan sekarang? Apa yang diinginkan jungkook terkabulkan secara perlahan.

Tetapi sebagai kakak-kakak bagi lisa dan jungkook tetap akan mendukung keduanya untuk melakukan aktifitas yang masih dalam hal yang sewajarnya.









*****

Lisa segera beranjak dari sofa saat mendengar seseorang memanggil namanya, ia membuka pintu itu perlahan-- menampilkan seorang laki-laki dengan pakaian yang tertutup disiang hari.

Lelaki itu membuka topi dan maskernya, lalu berujar, "Aku merindukanmu"

"Aku juga merindukanmu" Balas lisa.

Lisa mempersilahkan jungkook untuk masuk, mereka duduk berdampingan sembari tangan mereka saling bertaut erat.

"Minggu depan dan seterusnya kita tidak akan bertemu, kau akan pergi ke amerika dan aku akan sibuk melakukan promosi disini" Ucap jungkook, membuat lisa menundukkan kepalanya.

"Aku tahu, bisakah kau tidak mengatakan itu? Aku pasti akan sangat merindukanmu, jung"

Mereka berdua saling berpelukan, mungkin ini adalah pelukan terakhir mereka hingga minggu kedepan. Ini adalah resiko keduanya sebagai anggota grup yang terkenal dan selalu menjadi sorotan dunia.

Kesibukan itu yang membuat mereka sulit untuk bertemu, bahkan bertatap mata sekalipun.

Lisa sudah meneteskan air matanya, ia sungguh tidak kuat kalau harus berjauhan dengan jungkook. Ia pasti akan merindukan semua yang ada dalam diri lelaki itu.

Jungkook mengusap lembut lelehan air bening yang mengalir di pipi tembam lisa, "Hei, kita masih bisa melakukan video call bukan? Jadi jangan bersedih seperti ini"

"Aku tidak ingin melihatmu menangis, secara tidak langsung kau sudah membuatku merasa menjadi kekasih yang mempunyai banyak kekurangan untuk membahagiakanmu"

Mata mereka kini saling bertatap, disana terlihat sorotan sedih dari keduanya, kalau boleh jujur jungkook pun pasti akan menangis seperti lisa--tetapi ia tidak ingin terlihat lemah didepan lisa.

"Percayalah, setiap menit dan detik kau akan tetap terlintas dipikiranku, setiap aku tidur pun kau selalu menemani tidur malamku, ketika aku makan pun aku sibuk memikirkanmu"

"Aku berjanji saat kita bertemu, sungai Han akan menjadi saksi pertemuan kita nanti"

Jungkook kembali membawa lisa ke pelukannya, memeluknya erat, memberinya kepercayaan penuh dan menjadi pelukan terlama selama ini.

Dilantai atas chaeyoung, jennie dan jisoo melihat momen lisa dan jungkook ini memang menyentuh hati, mereka bisa merasakan betapa sedihnya kalau kita akan berpisah dengan orang yang kita cintai dalam waktu yang sangat lama, mungkin.

Kalian bisa membayangkan betapa sedihnya dan tersiksanya mereka berdua karena terpisah jarak dan waktu.

Alasan yang paling kuat, yaitu lisa dan jungkook tidak ingin membuat fans-fans mereka kecewa karena mengetahui fakta yang sebenarnya. Bahwa mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

Btw, entah kenapa selama aku ngetik part terakhir aku sedih ngebayangin lisa dan jungkook itu tersiksa karena jarang ketemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw, entah kenapa selama aku ngetik part terakhir aku sedih ngebayangin lisa dan jungkook itu tersiksa karena jarang ketemu. Aku sih percaya bahwa ada 'Hubungan' diantara mereka berdua.

Apa kalian juga sependapat denganku?

°Widy°

Secret Idol [Lizkook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang