🍓23🍓

11.8K 1K 290
                                    

Esok paginya, jungkook sedang melampiaskan segala emosi dan kegelisahan nya menjadi satu, lalu membantingkan ponselnya sampai benda berbentuk pipih itu hancur.

"Sial! Mengapa lisa tidak mengangkat teleponku?!" Ucap jungkook, dengan nada setengah emosi karena lisa tidak mengangkat teleponnya dari lima menit yang lalu.

Pukul tiga sore nanti, BTS sudah kembali ke Korea dan melakukan aktifitas disana. Ketujuh lelaki tampan itu sudah mengepak barang-barang mereka kedalam koper dengan rapi karena tidak ingin mendadak dan harus menunda jadwal keberangkatan mereka.

Namun kini jungkook dibuat gelisah bukan main karena khawatir akan lisa, setelah kemarin berita kencan sehun dan lisa ramai diperbincangkan dan membuatnya stres. Kini ia lebih mudah lelah dan gelisah setiap saat memikirkan lisa.

Ia hanya takut kalau berita kencan itu benar adanya, tetapi ia percaya kalau lisa tidak akan pernah berkencan dengan sehun karena dirinya dan lisa juga masih dalam status berpacaran.

Ia berjalan menuju kamar mandi, kedua tangannya bertumpu pada sisi wastafel. Memandang cermin dihadapannya yang memantulkan wajahnya disana.

Ia meremas sisi wastafel itu, lalu mengerang keras dengan mengisyaratkan akan kegelisahan yang begitu mendalam pada kekasihnya itu, mengapa disaat hubungan mereka sudah membaik dan kembali harmonis, kini harus muncul berita-berita kencan yang sangat tidak masuk akal itu?

Sehun dan lisa berkencan? Berita macam apa itu? Kalau saja hubungannya dengan lisa sudah dikonfirmasi oleh kedua agensi mereka, pasti tidak akan pernah ada berita kencan macam itu.

Jungkook menundukkan wajahnya lemah, lalu melangkahkan kakinya menuju ranjang dan membanting tubuhnya begitu saja.

Mengusap dengan kasar jejak air matanya yang membasahi pipinya, lalu berkata. "Aku percaya padamu, lis"

Ia merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya, mengecek notifikasi pesan dan telepon. Berharap lisa mengirimnya pesan dan menelponnya dengan merindukan satu sama lain.

Namun itu hanya angan-angan saja, nyatanya tidak ada pesan dan telepon dari lisa di notifikasi ponselnya. kemarin malam adalah waktu terakhir ia dan lisa melalukan komunikasi.

Biasanya kalau ia sudah menelpon dan lisa tidak mengangkat teleponnya, gadis itu akan segera menelponnya balik, tetapi kali ini tidak.

Aku ingin segera bertemu denganmu, lis.







*****

Diwaktu yang bersamaan, namun ditempat yang berbeda. Lisa menyandarkan punggungnya ke kepala ranjang, lalu menutup kedua matanya rapat-rapat. Sesekali menghirup udara pagi itu dengan baik.

Merasakan matahari yang secara perlahan muncul dari tempat persembunyiannya. Menarik semua momen dimana kemarin ia menangis berjam-jam karena merasa bersalah pada jungkook dan berakhir dengan penyesalan terbesarnya.

Dan ia ingin melupakan sejenak masalah yang sudah membuatnya menderita seperti ini, menghilangkan semua rasa bersalahnya yang selama ini menghantuinya.

Ia berusaha untuk tidak membalas pesan dan mengangkat telepon dari jungkook, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya-- kalau ia ingin sejenak melupakan semua tentang jungkook untuk menenangkan dirinya.

"Lisa, kau sudah bangun?" Tanya seseorang yang baru saja terbangun dari alam mimpinya, lelaki itu mengumpulkan seluruh nyawanya--sebelum bangun dan memeluk lisa dari samping.

Sementara gadis itu hanya mengangguk pelan, tanpa berniat untuk menjawab pertanyaan lelaki itu.

"Apa yang sedang kau fikirkan, hm?" Tanyanya.

"Aku dan jungkook sudah berpacaran, sekarang aku merasa sangat bersalah padanya" Jawab lisa.

Sehun membulatkan matanya, "A-apa? Jadi kau dan jungkook sudah berpacaran?"

Lisa hanya menganggukkan kepalanya.

Yup, sebelumnya sehun belum mengetahui kalau lisa dan jungkook sudah berpacaran. Maka dari itu ia tidak menolak keinginan lisa saat itu.

"Aku tahu semua yang kita lakukan ini salah, oppa. Seharusnya kita tidak melakukannya" Ujarnya dengan mata yang masih terpejam rapat, sembari menahan sesuatu yang akan meluncur dari pelupuk matanya.

"Lalu? Kau menyesal, begitu?"

Lisa membuka matanya perlahan, lalu menatap kedua mata sehun dengan lekat, "Aku sangat menyesal"

"Kau sendiri yang kemarin malam memintaku untuk melakukannya'kan? Jangan kau menyesali apa yang telah kita lakukan" Lisa menggelengkan kepalanya, lalu meremas selimut yang menutupi setengah tubuhnya itu.

Tangannya terangkat untuk membawa lisa ke pelukannya, namun gadis itu menolak dan berkata dengan penuh penyesalan. "TETAPI SEHARUSNYA KITA TIDAK MELAKUKAN ITU! YA, SEHARUSNYA KITA TIDAK BERCINTA, SEHUN OPPA!"

Lisa memberontak saat sehun berusaha menenangkannya, gadis itu sungguh menyesali apa yang telah ia perbuat dengan sehun karena terjebak dengan masalah-masalah yang begitu mengocok pikirannya. Hingga ia salah mengambil cara-- dengan berakhir penyesalan terbesarnya.

Fakta yang perlu kalian tahu, kemarin malam adalah waktu dimana lisa dan sehun saling melantunkan desahan mereka dengan nikmatnya.

Jangan lupa untuk vote dan komentar disetiap chapter yang kalian baca ya🖤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa untuk vote dan komentar disetiap chapter yang kalian baca ya🖤

Secret Idol [Lizkook]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang