Vano mulai membersihkan aula sekolah. Sebelum itu ia mengambil beberapa alat kebersihan dulu yang terletak di pojok ruangan. Ia mengambil sapu, kemoceng, pel, ember, dan pembersih lantai.
Cowok itu memulai pekerjaannya dengan membersihkan beberapa debu dengan menggunakan kemoceng. Setelah itu ia menyapu dari sudut - sudut ruangan hingga keluar ruangan. Setelah menyapu ia keluar aula dan menuju keran yang terletak di ujung koridor aula dan meletakkan ember dibawah sana dan mengisi air hingga setengah ember lalu ia memasukan cairan pembersih lantai ke dalam air tersebut.
Ia kembali ke aula dengan membawa pel dan ember yang sudah berisi air campuran cairan pembersih. Vano mulai mengepel setiap sudut demi sudut ruang aula hingga keluar ruang aula. Setelah semuanya sudah beres ia duduk sebentar di bangku panjang depan aula sambil menunggu lantainya untuk kering.
Vano sekilas melirik jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Hanya dalam waktu lima belas menit saja ia dapat membersihkan aula tersebut. Setelah dirasa lantainya sudah mengering ia kembali masuk ke aula dan membereskan alat kebersihan yang tadi ia gunakan dan kembali meletakkannya ke tempat semula.
Waktu yang diberikan bu Mirna kepada Vano untuk membersihkan aula tersebut adalah tiga puluh menit. Dan Vano masih punya waktu sekitar sepuluh menitan. Vano malas ke kelas ia memutuskan untuk pergi ke kantin terlebih dahulu.
Baru saja Vano melangkahkan kakinya meninggalkan aula tiba-tiba bu Mirna datang dari arah kanan. Cowok itu menghembus napas kasar.
"Mau kemana kamu?" tanya bu Mirna.
"Ke kelas lah bu." jawab Vano. Bohong ini bohong. Ntar juga nyasar ke kantin.
"Memangnya aula sudah bersih?" tanya bu Mirna. Ia memicingkan matanya. Nampak curiga dengan muridnya itu.
"Sudah dong bu, kalo ibu gak percaya cek aja." ucap Vano santai.
Bu Mirna langsung membuka pintu aula dan melihat aula benar - benar sudah bersih dan kinclong.
"Bersih dan kinclong kan bu. Sesuai kan sama perintah ibu." ujar Vano.
"Tumben kerja kamu benar." ujar bu Mirna.
Vano hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal mendengar ucapan bu Mirna.
"Ya sudah sana kamu ke kelas, jangan nyasar ke kantin! Kalo sampe saya dapat laporan kamu ke kantin, saya hukum kamu lebih berat dari ini. Saya suruh kamu bersihin toilet!" ancam bu Mirna.
Vano mengangguk patuh lalu pergi meninggalkan bu Mirna.
Saat perjalanan menuju kelasnya tiba-tiba ponsel Vano bergetar. Ia segera meraih ponsel itu dari saku celananya dan melihat ada pesan masuk dari Vino.
From : Vino
To : VanoNo, dimana lo? Lo sekolah gak? Gue sama anak-anak kelas mau jengukin Sandy nih. Lo ikut gak?
To : Vino
From : VanoGue lagi otw ke kelas. Ikut gue, pada dimana?
From : Vino
To : VanoMasih di kelas. Buruan udah pada mau berangkat ini
To : Vino
From : VanoIyaa
Vano kembali meletakkan ponsenya ke saku celananya. Ia berlari menuju kelasnya
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY VS CUTEGIRL ✔ [PROSES PENERBITAN]
Teen FictionBerawal dari saat Sherin hampir terlambat ke sekolah karena bus yang ia tunggu di halte tidak kunjung datang. Kemudian seorang cowok yang tidak di kenalinya menawarkannya untuk berangkat bareng ke sekolah yang ternyata cowok itu adalah kakak kelasny...