Mampus!
Jam 06:30. Sherin telat bangun. Ia melempar ponselnya asal ke atas kasur lalu langsung bergegas menuju kamar mandi. Dengan kekuatan supernya ia telah siap dengan pakaian seragamnya.
Sherin segera mengambil tasnya dan memakai sepatu dan langsung berlari menuju lantai bawah. Meja makan sudah kosong. Kata bi Tuti udah pada berangkat semua.
Tanpa ba-bi-bu lagi Sherin segera memesan ojek online. Untung saja ojek onlinenya cepat menjemputnya.
"Bang, jalannya cepetan dikit kek." perintah Sherin.
"Aduh neng, kalo ngebut-ngebut bahaya. Kalo neng jatoh kan saya juga yang repot." ucap tukang ojek itu.
"Tapi, bang saya lagi buru-buru." ucap Sherin.
"Yaudah neng kalo gitu pegangan yang kenceng, abang mau ngebut." ucap tukang ojek itu.
Sherin sampai di SMA Harapan. Setelah membayar ojeknya ia langsung berlari menuju gerbang. Sial padahal cuma beberapa langkah lagi, ia bisa masuk ke sekolah. Kini gerbangnya sudah tertutup rapat.
Sherin terus-terusan berteriak memanggil satpam sekolahnya agar membukakan gerbang. Namun, usahanya sia-sia. Satpam sama sekali tidak menghiraukan Sherin.
Sherin hanya bisa pasrah. Ini adalah hari pertama dia telat. Dulu ia pernah hampir telat, tapi, waktu itu ia di tolong sama Vano.
Sherin reflek berdiri saat mobil sedan hendak masuk ke SMA Harapan. Gerbang otomatis dibuka, secara diam-diam Sherin berjalan mengendap-endap saat gerbang dibuka dan berlari sekencang mungkin menuju kelasnya.
"Berhenti!" ucap seseorang.
Sherin mematung di tempat. Kakinya gemeteran, jantungnya deg-degan, keringatnya mulai bercucuran. Berkali-kali Sherin meneguk air ludahnya. Ia tak berani menoleh ke belakang.
Seseorang memegang pundaknya. Sherin reflek menoleh ke belakang. Ada Winda sedang tersenyum kayaknya gak ada dosa. Ia hampir saja membuat jantung Sherin copot.
"Hhfft, bikin gue kaget aja lo." ucap Sherin.
Hehe, maaf." cengir Winda.
"Lagian lo jam segini tumbenan baru datang?" tanya Winda heran. Masalahnya Sherin belum pernah datang telat ke sekolah.
"Telat bangun gue." jawab Sherin.
"Oh yaudah yuk ke kelas ntar keburu ketahuan lagi lo telat." ucap Winda.
●●●
Vano menghampiri teman-temannya yang sedang bersenda gurau di kantin. Suasana kantin lumayan ramai jadi jangan heran jika sedikit riuh.
Vano langsung duduk disamping Vino dan hendak merampas es teh milik Vino. Namun, cepat-cepat Vino mengambil es teh miliknya dan meneguknya dengan cepat hingga habis.
"Najis pelit banget lo." ucap Vano.
"Biarin, suka-suka gue lah." ucap Vino.
Diam-diam Vano memperhatikan Sherin yang sedang bergosip ria dengan teman-temannya. Perlahan sudut bibir Vano terangkat melihat gadis yang ia cintai.
"Ngeliatin apaan sih lo?" tanya Bobby ketika melihat Vano senyum-senyum sendiri. Bobby mengikuti arah pandang Vano, "oh lagi liatin Sherin."
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY VS CUTEGIRL ✔ [PROSES PENERBITAN]
Teen FictionBerawal dari saat Sherin hampir terlambat ke sekolah karena bus yang ia tunggu di halte tidak kunjung datang. Kemudian seorang cowok yang tidak di kenalinya menawarkannya untuk berangkat bareng ke sekolah yang ternyata cowok itu adalah kakak kelasny...