Sherin membuka knop pintu kelasnya dan melihat beberapa teman sekelasnya sudah datang dan duduk di bangkunya masing-masing. Cewek itu meletakkan tasnya di atas meja lalu mengambil earphone dan memasangkannya ke ponselnya.
Saat sedang asik mendengarkan lagu tiba-tiba ponsel Sherin bergetar dan menampilkan dua notifikasi pesan dari Citra dan Vino.
From : Kak Citra
To : SherinGue udah di taman belakang sekolah nih
From : Kak Vino
To : SherinGue di taman nih
Buru-buru Sherin mempause musiknya dan melepaskan earphonenya lalu memasukkannya lagi ke dalam tasnya. Sherin langsung bergegas menuju taman belakang sekolah. Baru saja Sherin keluar dari kelasnya ia berpas-pasan dengan Winda dan Fira.
"Mau kemana lo Rin? Buru-buru amat kayaknya." tanya Winda.
"Gue mau ke taman belakang sekolah, lo berdua ikut gue yuk." ucap Sherin. Lalu Winda dan Fira meletakkan tasnya masing-masing ke atas meja.
Setelah tiba disana ia langsung mengendarkan seluruh pandangannya mencari Citra dan Vino. Benar saja mereka sudah berada di taman dengan posisi yang berbeda-beda. Citra duduk di kursi taman sembari memainkan ponselnya. Sedangkan, Vino berdiri sambil bersender di pohon yang tidak terlalu jauh dari Citra sembari melipat tangannya di atas dada.
Sherin mengajak Winda dan Fira untuk bersembunyi dibalik pohon sembari memantau Citra dan Vino. Sherin mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan ke Citra dan Vino.
To : kak Citra
From : SherinKak, lo liat ke sebelah kanan lo, ada Vino lagi senderan di tembok. Gue mau lo samperin dia.
Kemudian Sherin mengirimkan pesan kepada Vino.
To : kak Vino
From : SherinLo tunggu aja kak jangan kemana-mana. Sebentar lagi ada seseorang yang bakal nemuin lo.
"Sebenarnya kita mau ngapain sih? Kok gue ga ngerti." ucap Fira dengan tampang polosnya.
"Iya, kita disini ngapain sih?" sahut Winda.
"Udah lo berdua diam aja, nanti kalo rencana gue berhasil gue jelasin ke lo berdua." jawab Sherin membuat kedua sahabatnya bertanya-tanya.
Sementara disisi lain, Citra baru saja membaca pesan masuk dari Sherin dan ia langsung mrenoleh ke kanan. Benar, ia melihat Vino yang sedang menyeder di batang pohon seperti sedang menunggu seseorang. Citra menarik napasnya dalam-dalam lalu menghembuskannya secara perlahan-lahan. Citra melangkahkan kakinya menghampiri Vino.
"Hai." sapa Citra ragu-ragu.
Vino mendongak dan menatap Citra tak percaya. Ia baru saja membaca pesan dari Sherin lalu meletakkan ponselnya ke saku celananya. Apa Citra orang yang dimaksud Sherin? Pikir Vino. "Hai, Cit. Kenapa? Ada yang bisa gue bantu?" sapa Vino balik.
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo, mending kita duduk disana aja yuk biar lebih enak." ucap Citra. Vino mengangguk dan mengikuti Citra untuk di kursi taman tempat Citra tadi duduk.
"Lo mau ngomong apa Cit?" tanya Vino saat baru saja mendaratkan bokongnya di kursi.
"Gue mau minta maaf sama lo, karena selama ini pasti gue banyak salah sama lo. Sekarang gue sadar, gue gak bisa terus-terusan maksain kehendak gue. Gue tau Cinta itu gak bisa di paksain, gue tau cinta Vano itu bukan buat gue. Jadi, gue mau belajar mencintai lo karena gue sadar lo adalah orang yang tulus mencintai gue. Emang ini pasti bikin lo bingung kan? Tapi, gue mau berusaha melupakan semua perasaan gue ke Vano dan belajar mencintai lo." ucap Citra membuat Vino terbungkam sebentar sambil mencerna setiap kata yang keluar dari mulut Citra.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY VS CUTEGIRL ✔ [PROSES PENERBITAN]
Teen FictionBerawal dari saat Sherin hampir terlambat ke sekolah karena bus yang ia tunggu di halte tidak kunjung datang. Kemudian seorang cowok yang tidak di kenalinya menawarkannya untuk berangkat bareng ke sekolah yang ternyata cowok itu adalah kakak kelasny...