"Vano lepasin gue, sakit tau!" teriak Citra.
Vano melepas cengkremannya pada tangan Citra dengan kasar. Cowok itu mendorong tubuh Citra hingga menyentuh tembok. Ia menatap Citra penuh emosi.
"Lo tuh ya, udah berapa kali gue peringatin. Jangan pernah gangguin Sherin lagi!" ucap Vano menekankan ucapannya.
"Gue kayak gini juga gara-gara lo, No." bantah Citra.
"Gue?" Vano menaikkan sebelah alisnya.
"Iya, kalo aja lo mau balikan sama gue, gue gak bakal kayak gini, gue gak bakal gangguin adik kelas yang gak tau diri itu." ucap Citra.
"Oh, jadi lo mau balikkan sama gue?" tanya Vano. Cowok itu tersenyum sinis.
"Iya, lo mau?" Citra antusias.
"Jangan mimpi!" ucap Vano seraya mendorong dahi Citra dengan telunjuknya.
"Gue yakin di dalam lubuk hati lo yang paling dalam lo masih cinta kan sama gue?" tanya Citra dengan pedenya.
Vano menghembuskan napas kasar, "Lo denger ya baik-baik, sampai kapan pun gue gak bakal sudi balikan sama lo. Lo itu udah gak ada harapan buat jadi milik gue lagi." ucap Vano lalu berbalik meninggalkan Citra yang masih bersender di tembok.
"Gue bakal bikin lo berlutut depan gue di hadapan semua orang, No!" teriak Citra.
Citra kembali ke kantin dengan penuh kekesalan. Bagaimana bisa seorang Citra Amira kalah dengan adik kelas untuk mendapatkan seorang Vano Athala. Ya memang sih, Vano sempat singgah di hatinya Citra.
"Awas aja ya lo Sherin, gue gak bakal biarin lo bahagia sama Vano." ucap Citra setelah mendaratkan bokongnya di depan Maurin. Lalu cewek itu menyantap makanannya dengan kesal seraya menatap wajah Sherin yang sedang tertawa bahagia bersama teman-temannya dengan tajam.
●●●
"Aduh gue masih kepo deh soal bintang tamu buat pensi nanti." ujar Fira saat baru saja sampai kelas dan mendaratkan bokongnya di kursi
Sherin menoleh ke Winda lalu ia tersenyum seraya menak turunkan kedua alisnya, "Kita mah udah tau ya Win." ucap Sherin.
"Yoi." sahut Winda lalu tosan sama Sherin.
"Oh gitu ya main rahasia-rahasiaan sama gue," ujar Fira melipat tangannya di depan dada, "emang siapa bintang tamunya?"
"KEPO!" ujar Sherin dan Winda bersamaan membuat Fira memanyunkan bibirnya.
Tiba-tiba bu Dena datang untuk mengisi jam sesudah istirahat hingga akhir. Bu Dena adalah guru mata pelajaran fisika. Semua kembali ke tempat duduk masing-masing dengan tenang.
"Bersiap, memberi salam." ucap ketua kelas.
"Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatu." ucap murid serempak.
"Wa'alaikum salam warrahmatullahi wabarakatu." jawab bu Dena.
Pelajaran berlangsung dengan serius dan sedikit menegangkan. Dan tak terasa bel pulang sudah berbunyi dan bu Dena keluar kelas dengan memberikan tugas kepada muridnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY VS CUTEGIRL ✔ [PROSES PENERBITAN]
Teen FictionBerawal dari saat Sherin hampir terlambat ke sekolah karena bus yang ia tunggu di halte tidak kunjung datang. Kemudian seorang cowok yang tidak di kenalinya menawarkannya untuk berangkat bareng ke sekolah yang ternyata cowok itu adalah kakak kelasny...