Citra kembali ke kelasnya dengan rasa kesal. Ia benar-benar tak terima dengan barusan yang ia dengar. Sekarang sang mantan sudah menjadi milik orang lain.
"Ih bete bete bete!" gerutu Citra sambil menghentak-hentakan kakinya.
Maurin yang melihat tingkah Citra langsung menghampiri gadis itu, "Kenapa sih lo? Kayak cacing kepanasan aja." ucap Maurin.
"Gimana gue gak kesal coba, Vano udah jadian sama adik kelas gak tau diri itu." ucap Citra kesal.
"What? Serius? Kok bisa?" Maurin membulatkan matanya.
"Mana gue tau, lihat aja gue bakal bikin mereka putus." ucap Citra menyunggingkan senyum jahatnya.
"Lo tenang aja Cit, gue bakal selalu bantuin lo buat ngehancurin hubungan Vano sama Sherin." ucap Maurin.
●●●
Pulang sekolah Vano sudah setia menunggu Sherin di depan kelasnya. Sherin sedang merapihkan alat tulisnya lalu ia masukkan ke dalam tas. Cewek itu keluar dari kelasnya dan menghampiri Vano yang sedang duduk di depan kursi panjang depan kelas sambil memainkan ponselnya.
"Kak." panggil Sherin. Vano pun menoleh.
"Eh pacar aku yang cantik dan imut, ayo kita ke KUA." ucap Vano membuat Sherin sedikit salah tingkah.
"Hah?"
"Gak kok bercanda, maksudnya ayo aku anter ke rumah." ucapnya seraya mengacak rambut Sherin. Sudut bibir Sherin terangkat saat Vano memperlakukannya semanis ini.
Vano mengenggam tangan Sherin dengan erat menuju parkiran. Sepanjang koridor banyak sekali pasang-pasang mata yang melihat mereka.
Berbagai macam tatapan mata yang mereka dapatkan. Ada tatapan senang, tatapan baper, tatapan bingung, tatapan tidak suka. Sherin sedikit risih dilihat seperti itu. Namun, berbeda hal dengan Vano, ia malah sengaja unjuk kemesraannya dengan Sherin. Cowok itu sengaja malah merangkul Sherin dan sesekali mencubit pipi gadis itu.
"OMG so sweet banget sih." ujar salah satu siswi di koridor.
"Aduh gue yang jomblo bisa apa." sahut siswi lainnya.
"Alah palingan juga bentar lagi putus." celetuk siswi lainnya.
Berbagai macam ocehan tak mereka hiraukan. Anggap saja sebuah angin yang lain lewat. Baru saja Vano dan Sherin ingin turun dari tangga mereka tak sengaja berpas-pasan dengan Citra.
Citra menatap Sherin dengan tatapan penuh kebencian. Citra tidak sendiri, ia bersama Maurin dan Maurin pun menatap Sherin dengan mata sinis. Sherin sekarang jadi sebal aja sama Citra gara-gara jambak-jambakan waktu itu.
"Oh jadi ini pacar baru mantan lo, Cit?" tanya Maurin dengan nada meledek.
"Iya, ini orangnya." jawab Citra sinis.
"Vano vano, gue heran deh sama lo. Bisa-bisanya ya lo putusin Citra cuma demi adik kelas kayak dia. Padahal nih ya, Citra jauh lebih cantik daripada She-rin." ucapnya sedikit jijik saat menyebut nama Sherin.
Sherin hanya diam kakak kelasnya ngomong seperti itu. Sudah bisa Citra mempeelakukannya seperti itu. Dan sekarang teman Maurin malah ikut-ikutan. Sherin berusaha sabar walaupun sebenarnya emosinya mulai naik.
Vano menguk air ludahnya, rahangnya mengeras. Sudah muak sekali dengan mantannya itu. Rasanya ingin sekali Vano menendang Citra ke planet pluto supaya Vano gak berurusan lagi dengan mantannya yan rese itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY VS CUTEGIRL ✔ [PROSES PENERBITAN]
Teen FictionBerawal dari saat Sherin hampir terlambat ke sekolah karena bus yang ia tunggu di halte tidak kunjung datang. Kemudian seorang cowok yang tidak di kenalinya menawarkannya untuk berangkat bareng ke sekolah yang ternyata cowok itu adalah kakak kelasny...