Citra membuka pintu kelasnya dan keadaan di dalam masih sangat sepi. Tidak ada orang sama sekali, sekarang masih pukul setengah enam pagi. Entah apa yang merasuki gadis itu sampai datang sepagi itu.
Sambil menjepit rambut panjangnya dengan jedai, Citra berjalan menuju kursinya. Lalu ia meletakkan tasnya diatas meja. Dibukanya resleting tasnya dan mengambil tempat pensil yang berisi alat makeup. Diambilnya cermin dan ia sederkan ke tasnya, lalu ia mulai memoleskan wajah mulusnya dengan bedak padat. Setelah itu ia mengoleskan liptint ke bibirnya agar tidak terlihat pucat. Terakhir ia menjepit bulu matanya dan mengoleskan sedikit maskara.
Setelah makeup simplenya selesai ia membereskan peralatan makeupnya. Citra memandangi wajahnya yang sudah dirias di pantulan cermin.
"Apapun yang terjadi sama gue, gak akan membuat gue mundur buat ngehancurin hubungan Vano dan Sherin." ucap Citra sembari menyunggingkan senyum liciknya.
"Gue harus nyusun rencana yang lebih baik dari kemaren, dan gue juga harus lebih hati-hati. Pokoknya gue gak akan ngebiarin siapa pun ngehalangin rencana gue."
Karena di kelasnya masih sepi jadi Citra bebas mengatakan apa saja tanpa takut ada yang mengetahui rencana busuknya. Bahkan ia sama sekali tidak takut kalo diam-diam ada yang tak sengaja mendengarkan omongannya seperti tempo hari. Namun itu semua tidak membuatnya kapok sama sekali.
Citra melepas jedainya dan membuat rambut panjang terurai. Cewek itu berjalan di sepanjang koridor kelas yang masih sangat sepi. Citra berjalan menuju parkiran sekolah dan duduk di kursi bawah pohon dekat parkiran paling ujung. Parkirannya masih sepi, baru ada beberapa kendaraan dan itu pun masih dapat kita hitung dengan jari.
Dibawah pohon yang ini, di kursi yang sedang ia duduki. Sebenarnya ada kenangan tersimpan di dalamnya. Yang tentunya membuat Citra teringat semua kenangan itu saat mendudukinya.
Citra membuka aplikasi kamera di ponselnya dan mulai memotret beberapa sudut sekolahnya. Setelah itu ia berselfie dengan gaya kepala miring dan bibir manyun. Namun, cewek itu tersentak kaget dan reflek teriak saat tiba-tiba Vino muncul di layar kameranya.
"Ngapain sih lo disini? Ngerusak foto gue aja deh." omel Citra sembari menjambak rambut Vino.
"Aw." pekik Vino, "masih pagi juga udah galak aja." cibir Vino.
Citra melotot tajam, dilihatnya hasil jepretan barusan dan hasilnya blur sama sekali tidak memuaskan.
"Tuh kan jadi jelek fotonya, ini semua gara-gara lo tau gak." omel Citra lagi.
"Yaudah deh maafin gue, sini hp lu gue yang motoin," tawar Vino sembari mengambil hp Citra, "ayo buruan gaya biar gue potoin."
Cekrek
Vino mengembalikan hp itu ke pemiliknya. Citra menslide foto-foto hasil jepretan Vino. Hasilnya benar-benar bagus, jernih, seperti layaknya jepretan fotografer handal.
"Ih bagus juga jepretan lo. Gue post instagram ah." ucap Citra memuji hasil jepretan Vino.
"Tadi kan gue udah motoin lo nih, boleh lah sekali aja kita selfie bareng?" ucap Vino sambil memegang hpnya bersiap-siap mengambil selfie bersama Citra.
"Ya boleh lah." ucap Citra.
1
2
3
Cekrek
●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
BADBOY VS CUTEGIRL ✔ [PROSES PENERBITAN]
Roman pour AdolescentsBerawal dari saat Sherin hampir terlambat ke sekolah karena bus yang ia tunggu di halte tidak kunjung datang. Kemudian seorang cowok yang tidak di kenalinya menawarkannya untuk berangkat bareng ke sekolah yang ternyata cowok itu adalah kakak kelasny...