Badboy vs Cutegirl [28]

6.2K 235 2
                                    

       Vano melajukan motornya dengan kecepatan penuh. Pikirannya benar-benar kacau saat ini. Sekarang yang ada di otaknya adalah bagaimanaa caranya membuat Sherin percaya bahwa foto itu gak seperti yang di bayangkan.

       Vano memakirkan motornya di pinggir jalan dekat jembatan. Jalanannya tidak begitu ramai. Dengan muka masam dan rambut yang sedikit berantakan ia turun dari motornya. Berdiri di jembatan sembari melihat ke bawah air kali yang mengalir dengan deras.

       "Aarrgghhh!!!" teriak Vano frustasi seraya mengacak rambutnya.

       "Kenapa jadi gini sih?"

       "Kenapa lo gak percaya sama gue Sherin? Gue gak mungkin nyakitin lo karena gue sayang sama lo."

       Sherin, adik kelas yang begitu amat di cintainya. Sejak awal pertemuannya di halte waktu itu Vano udah ada rasa yang berbeda dengan Sherin. Vano merasa Sherin itu cewek terbaik yang pernah ia temui. Menurutnya Sherin itu unik dan berharga.

        Vano berjuang mati-matian untuk mendapatkan Sherin. Karena dari awal hubungannya dengan Sherin terhalang karena Sandy abangnya Sherin sekaligus sahabat dari Vano melarangnya untuk dekat dengan Sherin.

        Dan, pada akhirnya mereka bisa bersatu dan menjadi sepasang kekasih. Ini bukan akhir dari perjuangan Vano, justru setelah jadian makin banyak rintangannya. Ada perusak di antara hubungan mereka berdua. Citra. Gadis itu lah yang menjadi perusak hubungan mereka.

        Ini semua gara-gara Citra. Gadis itu yang membuat rusak hubungan Vano dan Sherin. Dia juga membuat Vano dan Sandy berantem. Gadis itu benar-benar jahat dan licik.

        "Ini semua gara-gara lo Citra! Lo udah ngejebak gue dan bikin hubungan gue sama Sherin berantakan! Lo benar-benar wanita licik!" gumam Vano menekankan setiap kata-katanya.

       "Vano?" panggil seseorang membuat Vano menoleh dan langsung mengepalkan tangannya kuat-kuat seraya menatap tajam gadis yang barusan memanggilnya.

        Ya, gadis itu adalah Citra. Orang yang telah membuat hubungan Vano dan Sherin jadi rusak. Gadis itu menatap Vano dengan muka polosnya seolah-olah dia tidak tau apa-apa.

        "Lo ngapain sih di pinggir jalan kayak gini?" tanya Citra.

        Vano maju selangkah mendekati Citra lalu menatap gadis itu tajam, "Lo," ucapnya sembari menunjuk wajah Citra, "lo itu benar-benar wanita licik!" teriak Vano emosi membuat Citra terkejut dan reflek mundur selangkah.

        "Licik kenapa sih? Gue gak tau apa-apa." elak Citra membuat Vano mengepalkan tangannya kuat-kuat.

       "Lo gak usah pura-pura bego Citra! Lo kan dalang dari semuanya?!" ucap Vano menaikkan intonasinya.

        "Apaan sih, No? Gue benar-benar gak ngerti." ucap Citra juga menaikkan intonasinya.

       Vano benar-benar kesal dengan gadis yang ada di hadapannya. Untung saja yang ada di hadapannya ini perempuan. Jika tidak, sudah sedari tadi Vano melayangkan tonjokannya ke orang yang ada di hadapannya ini.

        "Udah lah Cit, gak usah kebanyakan drama! Gue tau foto itu dari lo, lo kan yang udah ngasih foto gue lagi pelukan sama lo, gara-gara foto itu hubungan gue sama Sherin jadi berantakan sekarang. Foto itu adalah foto yang sebenarnya gue lagi nahan lo yang hampir pingsan." ucap Vano.

        "Foto yang mana sih?" tanya Citra kesal.

      "Gak usah pura-pura gak tau Citra! Foto kita waktu di kafe kemaren yang lo hampir pingsan di parkiran. Lo kan yang udah jebak gue dan ngerencanain semuanya? Gue tau ini ulah lo dan lo waktu itu cuma pura-pura pingsan kan?" Vano benar-benar emosi banget.

BADBOY VS CUTEGIRL ✔ [PROSES PENERBITAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang