7

7K 237 28
                                    

Matcha yang asik dengan dunianya saat akan pulang kuliah dikagetkan dengan tarikan seseorangan. Matcha terdiam, membuat orang yang menariknya itu berbalik dan juga diam. Melihat siapa yang menariknya Matcha malah memasang wajah datar.

"Lepas!" katanya.

Icho menggeleng, "Gak, gue mau bicara sesuatu sama lo!" tegasnya.

Matcha mendengus. Oke, sepertinya sekarang keduanya sudah dilanda perang dingin dengan lelaki berengsek di depannya ini.

"Apa yang mau lo omongin? Lebih baik gak perlu, gue jalangkan kata lo? Jangan deket-deket nanti gue goda lo lagi."

Matcha melepaskan tangan Icho yang tidak terlalu kencang dengan tiba-tiba. Membuat pengangan itu terlepas. Icho terdiam.

"Aku serius Matcha, aku mau bicara sama kamu." Nada suara Icho mulai melembut.

Matcha mengangkat halisnya sebelah, "Tapi gue gak mau bicara sama lo! Gimana dong?"

Icho menghela nafas, "Aku mau minta maaf soal..."

"Gak perlu minta maaf, lo gak salah. Gue yang salah, gue kan jalang, menggoda lo! Iyakan."

"Matcha aku..."

"Denger, gue memang hampir aja punya feel sama lo. Tapi setelah lo ambil harta yang paling gue jaga, gue udah gak ada tuh feel. Dan satu lagi, gue emang polos tapi gue bukan orang bego yang nerima lagi orang yang cuman bisanya nyalahin dan gak bertanggung jawab kayak lo. Jadi, lo mening pergi aja jauh-jauh dari hadapan gue."

Icho menganga tidak percaya, ini Matcha marah padanya atau memberinya cerama sih, kenapa bagian dia bicara hampir 1 paragraf banyaknya. Dirinya sangat mencerna apa yang dimaksud oleh Matcha, tapi kan bagiannya bicara jadi sedikit karena durasi 1 part ini. eh enggak ding, dia emang kan sifatnya agak kelem jadi naskah bicaranya cuman paling 1 kalimat, kalau 1 paragraf itu pas sablengnya lagi kumat.

"Kamu mau aku tanggung jawab? Oke kita ke KUA sekarang!"

"Apaan sih! Jadi cowok kok gampangan, romantis dikit kek. Ngajak nikah kok, kayak orang kebelet kawin."

"Kamu lupa? Kitakan udah kawinnya tadi malem?" tanya Icho sok polos.

Matcha menggeplak kepala Icho. Walau gak nyampe sih, dia paksaain geplaknya pakek buku yang ada ditangan satunya.

"awww... kok digeplak sih pala einstein, nanti kalau rumus aku rontok semua gimana? Kamu mau kamu aku kasih makan cinta doang, yang bener aja dong sayang KDRT ini namanya!"

"Alay, lagipula kita belum kawin masa iya udah KDRT!"

"Aduh sayangnya Icho, berapa kali Mas Icho bilang..." Icho berdehem sebentar dan mendekatkan wajahnya pada Matcha.

"Kita itu udah kawin tadi malem, cuman tinggal ijab sah aja. apa kamu mau aku ulangin yang tadi malem?"

"Bocah sableng!"

Mencoba tidak peduli Matcha mulai melangkahkan kakinya. Icho yang melihat itu segera menyusul Matcha sambil berteriak.

"TANTE, JANGAN TINGGALIN DEDE ICHO!"

Orang di sana menatap kedua heran. ada beberapa yang gak peduli sih, ya karena itu Icho memang sering kalem disekolah tapi kan kadang rada kumat. Bahkan pernah ada yang berpikir bahwa lelaki itu memiliki penyakit sifat ganda.

@@@

"Asslamualaikum, Matcha pulang!"

Papah dan mamahnya yang asik duduk diruang tamu menoleh, Matcha yang melihat keduanya segera mungkin menyalimi.

Owh? Hai, Tante!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang