21

3K 139 11
                                    

Coba bayangkan, ketika lo sedang mau makan sebuah bakso yang baru saja dibuat tiba-tiba saja seseorang bilang bahwa bakso itu ternyata tidak enak sama sekali. Dia bilang ada yang lebih enak, sedangkan di sisi lain lo udah mesen tuh bakso dan semuanya hampir berjalan sempurna.

Mungkin beberapa orang akan membatalkannya atau mungkin tidak jadi akan tetap ada disana dan mencicipi lebih dulu. Ya, sebenarnya ini semua tidak ada hubungannya sama sekali sih sama makanan enak berbentuk bulat dan memiliki banyak teman yang selalu diajaknya berenang bersama dalam kuah. Gak ada.

Tapi, menurut pikiran seorang Micho Dynan Anggara yang paling ganteng, baik, tinggi, keren dan tidak sombong satu kampus. Itu ada hubungannya tentu saja. otaknya terus saja berpikir dan mengingat hal yang sebenarnya sudah dia tau jawabannya tapi hati dan pikirannya itu seakan mengatakan hal berbeda.

Ini semua semakin menyebalkan dan membuat kepala pecah saja. di sisi lain Icho mau percaya, di sisi lain pula seorang Icho tidak habis pikir dengan segalanya. Aneh bukan? emang dia aneh.

"Sayang," Retna datang menghampiri Icho yang sendirian termenung di sebuah meja kantin.

"Hai Re," sapanya sedikit menormalkan kekagetannya tadi.

Retna tersenyum lebar seakan ingat sesuatu dia kembali menekuk wajahnya.

"Kenapa?" tanya Icho.

"Kamu kenapa kemaren tinggalin aku?"

Icho tergagap, "Eh? Itu... anu aku... aku..."

"Aku apa?"

"Sakit aku kambuh Re, jadi aku pulang dulu kemarin. Maaf ya sayang..." ada sedikit sesak dalam hati Icho saat mengucapkan kata terakhir.

Retna duduk di samping Icho.

"Iya deh, gak papa. Owh iya, aku mau pesen nih, kamu mau pesen apa?"

Icho tersenyum tipis.

"Kayak biasa aja."

Retna mengangguk. "Oke," katanya.

Icho kembali terdiam menatap punggu mungil yang menjauh itu.

Sebenarnya kalau diliat-liat dari penampilannya Retna memang semacam cewek nakal atau bahasa lainnya cabe-cabean. Tapi, kalau kalian mengenalnga lebih dekat, Retna itu adalah sosok cewek yang asik dan juga baik.

Dia juga penurut dan kadang dia cerewet tapi dia juga bisa menjadi pendengar yang baik. Jujur, Icho sedikit nyaman dengan perempuan itu. walau kadang dia agak risih juga jika Retna sedang agresif padanya.

Icho menghela nafas. Entah kenapa mengingat hal itu membuatnya pusing kembali, fakta itu berhasil membuatnya menjadikan orang terberengsek sedunia. Memainkan banyak hati dan membuatnya terluka. Icho tidak mau di cap atau di pandang semenyedihkan itu, semua ini terjadi dibawah alam sadarnya.

Retna datang membawa nampan berisi pesanannya dan juga Icho.

"Nah, selamat menikmati suamiku," katanya bercanda.

Deg...

Jantung Icho seakan terkena setrum, ada sesak yang kembali merayap kepada hati dan pikirannya. Dirinya harus apa? Dia bingung, dia tidak tau bagaimana ini semua terjadi. Ingin sekali rasanya mengulang kejadian masa lalu dan menahannya saat akan kecelakaan dulu. Dia sedikit membenci dirinya yang tidak ingat apa-apa ini.

"Kenapa yank?" tanya Retna yang makan nasi gorengnya.

"Gak papa." Icho menatap Retna dengan senyum khasnya, "Kamu cantik kalau pake bando itu dan juga baju ini, sexy." Bisik Icho.

Owh? Hai, Tante!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang