"Kamu mau apa?" tanya Matcha.
"Mau kamu," jawab Icho dengan wajah yang diimut-imutkan.
"Dih!" Matcha memutar bola matanya.
"Heh, jangan diputer matanya. Nanti kalau copot dari matanya gimana, aku gak bisa liat dunia aku dong. Dunia aku kan ada dalam pandanganmu," gembel Icho, eh gombal Icho.
"Hueeekkk!"
Javier dan Hasan yang melihat interaksi kedua pasangan alay—menurut mereka, hanya mendengus dan sesekali memperagakan gerakan seperti orang muntah. Sebenarnya Icho gak mau gabung sama dua kunyuk ini, tapi entah kenapa setiap mau bermesuman eh maksudnya berduaan dengan ayang Matcha kacung-kacungnya itu selalu ada dan mengacau saja, Icho sedikit curiga, sepertinya ini perintah dari atasan alias bapak Gelinggo Anggara yang terhormat. Mengingat itu, Icho hanya bisa menghela nafas, 3 lawan 1 ya dia kalah.
"Lo berdua ganggu aja deh, dasar parasit!"
"Uh, yayang Icho udah gitu ya sekarang, mentang-mentang ada nyonya Atcha kita dilupakan." Javier mulai memainkan dramanya.
"Kakak gak tau apa, kita itu udah kayak anak ilang, kehilangan tuannya," Lanjut Hasan.
"Alah, kaliankan udah punya tuan baru!" balas Icho sengit.
"Siapa?" tanya keduanya sok polos. Tentu tidak untuk Hasan, lelaki itu emang selalu lemot dan polos.
"Pak Gelinggo siapa lagi! Ngaku lo pada?!"
Keduanya sontak mengalihkan pandangan mereka. "Kaga!" jawab mereka bersamaan.
"Boong lo pada, dasar penghianat!"
"Dih kaga percaya, dibilang kaga. Ya udah kalau kaga percaya..."
"Hellooo... bisa kaga ributnya dipending atau di tunda dulu. Gue sama shabira mau mesen makanan nih?!"
Ketiganya terdiam dan mengangguk patuh. Tidak ada yang mengerikan dibandingkan ngamuknya mak hamil. Bisa habis mereka, seperti beberapa hari lalu Javier bahkan sampai benjol karena Matcha memukulnya dengan Saus yang ada di meja kantin. Walau kejam seperti itu, kejadian itu malah berakhir dengan Matcha yang nangis kejer karena bersalah, akhirnya Icho juga yang harus berusaha untuk menenangkan Matcha.
"Bagus!" katanya. "Sekarang kalian mau pesan apa?" tanyanya.
Merekapun menyebutkan pesanan mereka, setelah selesai Matcha dan shabira segera melangkah ke toko yang mereka akan tuju. Ketiganya terdiam, Icho menghela nafas.
"Lo pada dibayar berapa sama pappy?"
"Kaga, Pappy cuman bilang jagain lo jangan sampe kebablasan."
"Udah jadi kali," jawab Icho.
"Iya jangan sampe lakuin lagi, lo mau nambah dosa. Inget lo sama Matcha belum sah Icho, jangan buat citra lo semakin rusak di mata Tuhan. Mau lo gue sama Hasan masuk surga lo ke neraka?"
"Kalian kan temen gue dan kacung gue, jadi gue tinggal minta malaikat seret kalian ke neraka. Lagian potongan kaga pernah solat sama ngaji kayak kalian bisa masuk surga? Idih, malaikat aja kayaknya kaga sudi liat muka lo," balas Icho tidak mau kalah.
"Ah si anying lo mah, gue dah enak-enak di surga lo tarik gue ke neraka!"
"Tau Kak, gue kan emang penghuni surga, gue sering ngaji sama solat kok, emang kalian."
Keduanya terdiam. oke kali ini mereka kalah telak. Ya, di antara mereka berdua Hasan memang orang yang paling rajin ibadan, tidak salah jika dirinya di lindungi pikirannya dengan kepolosan walaupun gaul dengan dua setan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Owh? Hai, Tante!
Romance%Note; ada 21+, Ada humornya, bukan fiksi penggemar %Lanjutan anaknya cerita dari "Om Tetangga!" Micho namanya, baguskan? Lelaki kalem dengan pikiran super aneh. Ya, semenjak dirinya mengklaim bahwa jodohnya akan dicari "lewat remasan maut didada" m...