Di sebuah kamar. Terlihat seorang wanita yang sedang asik dengan beberapa baju anak-anak di pangkuannya. Dia tersenyum saat mengingat beberapa hari lagi dirinya akan melihat sang buah hati. Hanya menghitung hari saja.
Dia menoleh dan menatap seorang gadis yang tertidur di kasurnya. Gadis kecil penyuka warna kuning itu kelelahan karena bermain dengannya tadi.
Ya, wanita hamil itu adalah Matcha, sedangkan gadis mungil penyuka kuning itu adalah Tiramisu. Seminggu sudah gadis itu tinggal di rumahnya dengan status anaknya, ya, setelah mempertimbangkan dan mencoba meminta ijin para tertua serta nenek dari Tiramisu sendiri.
Akhirnya Icho dan dirinya bisa juga mengangkat Tiramisu sebagai anak mereka. sedangkan gadis itu malah antusias dan senang mendengarnya, dia akan tinggal bersama dengan Matcha dan anak-anak Matcha. Ya, walau harus bersama dengan Icho tapi selama ada Matcha, Tiramisu mau-mau saja, mau banget malah.
"Aaaaaww..." Matcha memegang perutnya yang terasa keram. Ada apa ini?
Tiramisu terusik saat mendengar rintihan Matcha. Dia membuka matanya dan dengan panik mendekati Matcha yang terlihat kesakitan.
"Bun kenapa?"
"Ponsel, Telpon Ayah." hanya kata-kata itu yang Matcha dapat ucapnya.
Tiramisu mengangguk dan segera mencari ponsel Matcha. Dia mencari kontak Icho yang tertulis 'Ayah Icho' dan segera menelponnya. Sambungan pertama tidak terjawab. Begitu juga sambungan kedua.
Tiramisu semakin kalut saat melihat Matcha yang kesakitan.
@@@
"Ajeng lu!" Javier datang dan memukul Icho.
Icho yang tadinya sedang duduk itu terhuyun jatuh karena pukulan Javier.
"Lu kenapa bangsat?!"
"Saat Matcha sedang berada dalam hidup dan mati lo malah enak-enakan sama cewek di sini? Gak pake otak ya lo!"
Icho tersentak. "Kenapa? Matcha kenapa?"
"Si Bego!"
Setelah mengatakan itu Javier malah pergi meninggalkan Hasan yang menatap kepergiannya. Saat Icho akan mengejar Javier, Hasan menahannya.
"Kakak selingkuh lagi?"
Icho menghela nafas.
"Gue sama dia cuman ada kepentingan tugas kuliah. Lagipula, Matcha juga tau kok gua kesini, dan ada lelakinya juga." Ternyata benar, beberapa saat kemudian ada seorang lelaki yang Hasan kenal wajahnya adalah salah satu mahasiswa di kampus.
Hasan terdiam.
"Kalian kenapa?" tanya lelaki itu.
Bukannya menjelaskan Hasan malah berkata lain. "Susul Javier ke RS ****, Anak lu mau brojol."
1...
2...
3...
Icho dengan langkah kaki lebar meninggalkan café itu. semua orang di dalam sana menatap Icho yang seperti orang kesetanan dengan pandangan aneh. Bukan karena marah, tapi terlihat seperti khawatir dan terburu-buru. Tentu saja, istrinya mau melahirkan.
@@@
Pada saat yang sama, kadang kebahagiaan selalu lahir. Namun, pada saat yang sama juga kesedihan selalu terlahir. Tidak ada yang tau dan menebak hal tersebut, menerima mungkin bisa menjadi kuncinya. Tapi, tidak semua orang dapat menerima hal tersebut, khususnya untuk kesedihan.
Oeeekkk...
Oeeeekkkkk....
Suara bayi kembar saling sahut menyahut di sebuah kamar. Dua orang yang menjadi kedua orang tua bayi itu tersenyum haru bahkan, sempat meneteskan air mata mereka. sang Pria mengecup berulang kali kening istrinya sambil berucap terimakasih.
"Terimakasih, terimakasih, terimakasih..."
"Iya," jawab sang Istri.
Keduanya hanyut dalam pikiran terharu mereka. Ya begitulah kisah hidup. Kadang, saat kau sudah berada di puncak sebuah masalah.
Terkadang sebuah cinta butuhlah kebaikan
Cinta yang dilakukan dengan keburukan
Belum tentu berrakhir dengan dipersatukan
Mungkin ini hanya sepenggal cerita yang endingnya pasaran
Tapi ending dan keadaan belum tentu sama kan
Bisa saja beda, bisa juga sama
Setiap bacaan itu baik
Tak ada yang buruk
Tergantung, tergantung bagaimana kita memandangnya
Ada kalanya memang, cerita seperti ini diremehkan
Ada juga yang dicari-cari keberadaanya.
Sudah kubilang, tidak usah dipikirkan
Semoga kalian senang, dan aku juga senang
Kalian senang dengan ceritanya
Aku senang dengan karyaku di terima kalian
Mungkin bukan sekarang
Aku juga tidak berharap hal itu ada
Tapi pikiran buruk dan komentar mencela pasti saja akan didapatkan
Benar bukan.
@@@
Masih ada 1 extra part lagi. Kalian mau epilog gak?
Gak ada epilog keknya. Gak tau juga sih hahaaa...
Btw, makasih yang udah setia menunggu.
Ah iya, sebelumnya aku mungkin sering bilang kalau akan ada story temennya Icho. Tapi keknya lama aja ya adanya. Aku baru buat yang Della. Kalian bisa cek cek
Judulnya "Tentara Tembok!"
Cerita lanjutan Hillal. Nanti ada adegan ++ nya kok. Tapi sekarang belum karena part awal. Hahaaaa...
Udah ah segini aja. Makasih semuanya!! Jumpa part selanjutnya 💕💕💕
KAMU SEDANG MEMBACA
Owh? Hai, Tante!
Romance%Note; ada 21+, Ada humornya, bukan fiksi penggemar %Lanjutan anaknya cerita dari "Om Tetangga!" Micho namanya, baguskan? Lelaki kalem dengan pikiran super aneh. Ya, semenjak dirinya mengklaim bahwa jodohnya akan dicari "lewat remasan maut didada" m...