lunas.

24 2 0
                                    

Drrtt...
Ponsel hujan berbunyi

"halo?" hujan

"ini hari terakhir lo kalo sampe lo ngga bisa nglunasin lo bakal tau akibatnya" awan

"ini awan?" tanya hujan

Tutt...

"ih kok malah di matiin kan hujan udah ada uangnya 500k niatnya kan mau separonya dulu" grutu hujan

Tok..tok..tok..

"mama?" hujan

"ada pelangi di bawah" mama

"oh oke nunggu 2 menit mah" hujan

"oke" mama

🚫🚫🚫🚫

"pelangi?langit?" panggil hujan

"hai jan" sapa langit

"emmm tumben kesini?ada apa?" tanya hujan

"ooh ga boleh ya udah pulang aja yu lang" sinis pelangi

"eh eh ngga gitu hujan cuman-"

"haha biasa aja dong jan gue bercanda" kekeh pelangi

Hujan terplongo

"pelangi udah ga marah sama hujan?" hujan

"gue ga marah sama lo" pelangi

"tapi kemaren?" hujan

"udah forget it gue kesini ada sesuatu" pelangi

"apaan?" hujan

"ini" langit

"ini apa?" hujan

"buka aja" langit

Hujan membuka amplop berwarna putih dan terdapat 400k uang

"ini..?" tanya hujan heran

"gue harap lo trima" langit

"hujan ngga mau ya kalo-"

"ini hasil ngamen gue sama pelangi" jelas langit

"hah?!ngamen?" kaget hujan

"iya kemaren malem gue sama langit ngameb du cafe kebetulan cafe rame dan ya segini hasilnya,maaf ya jan ngga banyak" pelangi

Mata hujan berkaca kaca dia langsung memeluk pelangi

"maafin hujan ya pelangi langit hujan ngrepotin kalian" ucap hujan

"apaan si lo ngga lah lo itu temeb kita ya ngga lang" pelangi

"yoi" elang

"udah jangan nangis dasar cengeng" pelangi

"iyaiya" hujan

"jadi udh kumpul berapa?" tanya langit

"hujan punya 500k daru kalian 400k kurang 100k aja" jelas hujan

"nih mama kasih"ucap mama tiba tiba

"ha?ngga usah ma" hujan

"plis deh jan" pelangi

"iyaiya hujan terima makasih ya mama"hujan

"sama sama sayang,lain kali jangan bohongin mama ya"mama

"ehehe iyaiya" hujan

"ya udah jan kita pamit ya" langit

"ooh oke hati hati ya"hujan

"oke"langit,pelangi

🌴🌴🌴🌴

Tuttt...

"halo awan?hujan udah daper uangnya nih mau di kasih kapan terus dimana?" tanya hujan

"gue tunggu di taman depan" awan

"oke nanti jam 10 ya" hujan

Tutt..

"yeee suka banget matiin deh" grutu hujan

ℹℹℹℹ

Awan sudah duduk di kursi,mataharu begitu terik menyorot kulit hitam manis milik awan.

"Lama banget si si tai" kesal awan

"awannn" teriak hujan dia berlari sambik membawa es krim

"eh li jangan lari lari nanti lo jatuh terus es lo-"

Plakk...
Es krim hujan tumpah ke baju awan karna hujan tersandung

"GUE UDAH BILANG JANGAN LARI BUDEG!!! GINIKAN AKHIRNYA SIALAN LO!!!!" omel awan

"aduh awan jangan teriak teriak malu" ucap hujan

"dasar bego ga ada rasa bersalahnya sama sekali,gini yang gue males setiap ketemu lo gue  SIAL!!" awan

"maafin hujan ya awan" hujan

"cepet mana duitnya" awan

Hujan memberikan amplop coklatnya

"thx,gue harap lo ngga usah muncul di hadapan gue lagi karna gue muak liat muka lo buriq" ucap awan lalu pergi

Hujan mengejar awan sampai mereka jatuh bersama lutut hujan berdarah

"lo apapan si goblok!! Kesel gue sama lo sakit tau" awan

"awan bisa ngga sih jangan kasar sama hujan emang hujan suka kasar sama awan apa!" hujan

"lo emg ga kasar tapi lo pembawa sial" awan

"hujan bukan pembawa sial!!" hujan

"apaan,setiap gue ketemu lo sial terus kaya tadi pertama lo nyiram gue pake es lo terus ini lo ngejatohin gue maksudlo apa?!" awan

"hujan kesel sama awan" ucap hujan yang berdiri lalu berjalan dengan sengklek karna kakinya yang sakit membuatnya sedikit susah untuk berjalan

Awan yang melihat itu merasa sedikit iba catat SEDIKIT awan pergi meninggalkan tempat itu

"orang aneh bukannya hujan di tolongin eh malah pergi" grutu hujan

Hujan menghentikan langkahnya dua duduk di pinggir jalan sambil mengibas ngibaskan lututnya

"sini gue obatin" ucap awan tiba tiba

"awan?" kaget hujan

"apa! Bacot lo!" awan

'serah deh' batin hujan

Awanpun membersihkan lukanya

"sssttt awww sakit awan pelan pelan" ringih hujan

"gini aja sakit ga usah lebai" awan

"beneran ssttt ati ati dong hiksss" hujan menangis

"eh eh jangan nangis dong lo ga gue apapain juga" awan

"makannya jangan keras keras sakit tau" hujan

'alah dasar cengeng bikin susah aja' batin awan

Setelah selesai membersihkan luka hujan awan berjongkok di depan hujan

"awan ngapain?" tanya hujan

"naik" awan

"hah?!" hujan

"naik budeg gue gendong lo sampe rumah"awan

"tapi-"

"gue ga nawarin sampe 2 kali kalo ga mau gue pergi" awan

"eh eh iyaiya" hujan

Hujan segera bangub lalu naik ke punggung awan

'awan itu sebenernya baik ya tapi sayang dia kaya bunglon suka berubah ubah' batin hujan

I'm The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang