hari ini.

20 1 0
                                    

Jangan resah,hujan masih air dan pelangipun masih ingin hadir.
@prastwi_

Setelah 1 minggu libur sekolau kini hujan akan bertemu lagi dengan sekolahan tercinta,
Hari senin,tanggal 15 Agustus 2018 Hujan sudah siap memakai seragamnya untuk bersekolah,membuka knop pintu kamarnya dan menuju ruang makan,di sana sudah ada senja dengan petir dan tidak lupa mamanya.

"Pagi semua" sapa hujan

"pagii" jawab mama senja dan petir

Mereka ber-4 melakukan aktifitas makannya

"mama,kemalen petil jalan jalan sama kaka ujan ke taman telus petil ketemu lindu temen petil telus kaka ujan pacalan sama kaka awan" cerita petir ketika sudah selesai makan

Hujan melotot kaget apa yang di ceritakan adiknya itu,mama dan senja tersenyum simpul atau bisa di kata tersenyum meledek.

"ooo kak hujan udah punya pacar" kekeh senja

"apaan si kaga!" alih hujan

"ka awan itu siapa de?" tanya mama pada petir

"mamaa" kesal hujan

"kaka awan itu kakanya lindu telus pacalnya kaka ujan" jawab petir polos

"petir sayang pacar itu apaaa,petir ga boleh bilang gitu ya kaka kan ngga gitu itu namanya fitnah nanti kamu masuk neraka" jelas hujan

"ooo gitu ya oke deh" jawab petir tanpa merasa bersalah

🌜🌜🌜🌜

"kekantin yuk" ajak pelangi

"ngga ah hujan males" hujan

"ga asik lo" pelangi

"Hai pelangi" sapa langit tiba tiba datang

"eh hai langit,kenapa?" TTP pelangi

"ke kantin bareng yuk" ajak langit

"hmm ayok" pelangi

"Loh langit awan mana?" tanya hujan

"awan udah ke kantin duluan" langit

"ayo lo mau ikut kaga?" tawar pelangi

"iya deh hujan ikut" hujan

🐨🐨🐨🐨

"Wann" teriak langit

Langit,pelangi dan hujanpun duduk gabung bersama awan,awan tidak sendiri ada teman lainnya.

"Hujan mau pesen makanan dulu ya pelangi" pamit hujan

"oke,emg lo mau makan apa?" tanya pelangi

"bakso,kalo pelangi?" hujan

"gue some,kita kesana bareng ya" pelangi

"ayoo" hujan

Hujan dan pelangipun meninggalkan tempat duduk mereka.

"kok lo bisa sama mereka?" tanya awan

"ya gapapa dong" langit

"gue yakin antara si buriq sama pelangi lo lagi suka salah satunya" awan

"yang penting gue ga suka buriqnya lo tenang aja" langit terkekeh

Awan melototkan matanya apapaan si langit ini.

"ati ati kena sial lo!" cletuk awan

"kaga bakal" langit

Hujan dan pelangi kembali ke tempat duduknya,tetapi saat hujan akan duduk lututnya mencentok meja jadi tangannya langsung melepaskan mangkok dan memegangi lututnya

Hujan mendongakan kepalanya,bukan main dia kaget karna baksonya menumpahi sragam awan,so pasti awan marah.

"DASAR GOBLOK!!!" kesal awan

"hujan ngga sengaja hujan kesandung maafin hujan awan" jelas hujan

"udah gue bilang kan lang,kalo deket siluman ini pasti bakal sial!" marah awan kepada langit

"ya lo yang sial gue mah kaga" langit

"Lo? Arghhh dasar banci udah sama mereka lo jadi gini sama gue dasar bangsat" kesal awan lalu pergi

"aduh kok jadi gini si" pelangi

"langit maa..maafin hujan ya" hujan

Langit bangkit dan langsung pergi meninggalkan kantin sekolah entah kemana dia.

"pelangi..." rengek hujan

"udah nggapapa" pelangi

"kenapa si kehadiran hujan ngga pernah di wallcome.in sama awan" rengek hujan lagi

"bukannya ngga pernah cuman belum" ucap pelangi sambil berusaha menenangkan hujan

"makasih pelangi" ucap hujan sambil memeluk pelangi

"lo emang pembawa sial si" ucap latif teman kelas hujan yang bersama awan tadi

"eh jaga mulut lo ya!" kesal pelangi

"emang bener kan?setiap hujan ada pasti awan sial dasar siluman buriq" ucap latif lalu pergi meninggalkan 2 makhluk itu

Hujan meneteskam air matanya dia berlari ke arah WC

"Hujan" teriak pelangi

"jangan kejar hujan,hujan butuh waktu buat sendiri" teriak hujan

Pelangi pun pasrah dia melanjutkan langkahnya ke kelas.

🐩🐩🐩🐩

"Ya elo lagian lo ngapain si ngembul sama cewe kaya gitu" awan

"gue cuman mau temenan" langit

"tapi lo tau kan kalo gue deket  si buriq bawaannya jadi sial" awan

"tapi gue engga" langit

"lo bener bener brengsek,lo emang engga tapi gue bego!!" kesal awan

"lo itu benci sama dia jadinya lo kena sial" langit

"benci atau engga sama aja anjing!" ucap awan lalu pergu meninggalkan langit

'ya allah maafin hujan,ini semua emang gagara hujan' batin hujan

Dari tadi hujan mendengar percakapak awan dan langit TAK SENGAJA.

I'm The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang