Entah mengapa hujan masih air dan kamu masih milik orang lain.
-pwnyukahujan.Pagi ini hujan sudah rapi dengan seragam sekolahnya dia duduk sebentar dan melamun dia tersenyum sumringah kalau mengingat kejadian semalamnya bersama awan,tapi kenapa hujan senang?apa hujan jatuh cinta sama awan?
"eh eh apaan si kok hujan malah mikirnya gitu" ucap hujan sendiri menyadarkan lamunannya
"hayo ka hujannnnn" ucap senja tiba tiba
"sejak kapan kamu di situ?" hujan antusias
"sejak ka hujan ngalamun ambil senyum senyum terus manggil nama A W A N" ucap senja
Hujan kaget dia malu karna adiknya mengetahui
"awan itu siapa?" tanya senja mendekat pada hujan
"apaan si,oh ya kamu udh sembuh de?" ucap hujan mengalihkan pembicaraan
"udah,makasih ya ka hujan udh mau ngrawat senja" ucap senja sambil memeluk kakanya
"sama sama udh jangan mikirin bintang terus kalo dia jodoh kamu pasti bakal balik kok" ucap hujan
"iya ka aku percaya itu,ya udh brgkt yok" senja
"iya ayo" hujan
Mereka berdua keluar dari kamar hujan dan menuju ruang tamu sesampainya di ruang tamu di sana sudah ada mama dan petir,Hujan dan senja menghampiri mama dan petir.
"ka senja emg udh cembuh?" tanya petir
"udah sayang" ucap senja
"bagus deh" petir
"kalian bertiga berangkat di anter sopir ya" ucap mama
"tumben mah" hujan
"ya gapapa dong" mama
"ya udah" hujan
Tok...tok...tok...
"siapa kok pagi pagi ke sini?" mama
"jangan jangan awan" bisik senja pada hujan
"apaan si de" elak hujan sedangkan senja sedang terkekeh
'apa awan ya?' batin hujan
"biar hujan aja yang buka mah" hujan
"huuuuu modus" senja
"brisik" hujan
'kok jantung hujan gini si' batin hujan
Hujan sempat berhenti di belakang pintu dia tersenyum senang dan akhirnya dia membuka pintunya.
"A-aaaaaahsan" ucap hujan gugup
(tadinya mau ngmg awan jadi ahsan:v)
"hai" ahsan
"hai" hujan
"ganggu ya?" ahsan
"engga kok" hujan
"udah mau berangkat?" ahsan
"iya nih" hujan
"mau berangkay bareng?" ahsan
"mmm tapi hujan sama sopir" hujan
"sekali aja" pinta ahsan
"ya udah deh" hujan "ayo masuk sekalian pamit sama mama" lanjut hujan