Hujan telah berlalu namun aku masih menatap tiap tetes yang jatuh dengan genangan kenangan,Berharap atas kehadiranmu.
-penyukahujanMinggu pagi hujan seperti biasa dia berlari lari kecil di pagi hari ke taman depan.
"dorrrr"
"ahsan?" pekik hujan
"kaget yaaaa" kekeh ahsan
"engga tuh wkwk" hujan
"hmmm aku kira kaget" ahsan
"ahsan tumben joging?" tanya hujan
"iya biar ketemu kamu" lirih ahsan
"hah?" hujan
"ha?eng..engga gapapa lagi kepengin aja" ahsan
"ooo"hujan
"kamu sering lari pagi kalo setiap minggu?" ahsan
"engga juga si paling kalo sempet aja" hujan
"oooo" ahsan
"hujan cape,duduk dulu yu san" hujan
"iya ayo" ahsan
Mereka duduk di kursi panjang dekat taman.
"lo ngapain si pagi pagi ngajak gue jalan,tumben amat" pekik awan pada langit
"yaelah elo,gue cuman mau ya mau joging aja" langit
"ga percaya gue" awan
"serah deh" langit
"hai" pelangi
"eh hai pagi pelangi" langit
"iya pagi" pelangi
"udah gue dugaaaa" grutu awan
"yee bisik aja lu" bisik langit
"maaf lama nunggunya ya"pelangi
"banget" awan cuek
"engga kok" langit
Pelangi hanya tersenyum,awan bediri dan pergi.
"eh awan mau kemana lo?" pelangi
Awan tak menanggapinya dia msh berjalan entah kemana.
"udah biarin kita di sini aja berdua nikmatin semuanya" langit
Pelangi msh tersenyum malu,dia beberapa kali melihat langit yang sdg menatapnya dengan tersenyum.
"kamu kenapa si?" pelangi
"gapapa" ucap langit msh dgn tersenyum manis
"liatin apaan si?aku jelek?" pelangi
"ga aku lg liatin pemandangan" langit
"apaan si kamu,pemandangannya ada di depan tu"pelangi
"iya emg ini si di depan aku" langit
Pipi pelangi merona bisa bisanya dia di buat terbang pagi pagi buta begini
"apaan si lang ih,depan lebih bagus itu" pelangi
"engga bagusan ini" langit
"ya uda lah terserah" pelangi
Langit terkekeh melihat kekasihnya yang sedang bulsing ini.
"bisa bisanya si langit ga ngmg mau ketemuan sama pelangi kalo gini kan gue ga ush nrima permintaannya,dasar temen bangst" grutu awan
Saat awan berjalan menuju depan taman dia melihat sepasang muda mudi yang sedang asik bercanda sambil memakan es krim sepasang pemuda itu layaknya seperti sepasang kekasih yang baru saja jadian
Tertawa bersama memakan eskrim bersama sampai blepotan dan saling membersihkan sungguh merasakan sensasi bahagia,tapi entah dengan hati awan hatinya memanas rasanya sakit sekali melihat penampakan di depannya ini
Bruk...
"aww" ringik seorang gadis
"kalo jalan pake mata lo punya mata kaki di pake!" pekik awan pada gadis itu
'gue kaya kenal suaranya' batin gadis itu
'gue kaya kenal dia' batin awan
Gadis itu mengangkat kepalanya dan berusaha sambil beridiri.
"awan" gadis itu
"jingga?" kaget awan
Mereka saling menatap dan diam entah apa yang awan rasakan,rasanya tak karuan jantungnya berdegub begitu kencang suasana juga menjadi canggung.
"mmm maaf" jingga
"ok" cuek awan
"lo apa kabar?" jingga
"baik" awan
"wan,gue mau minta maaf" jingga
"kn td udh gw maafin" awan
"bukan itu" jingga
"lupain" awan
"pliss kasih gue kesempatan wannn" jingga
Ketika hujan sedang tertawa tak sengaja dia melihat awan di sebrang sana,hujan ingat bila hujan mempunyai salah dan belum menebus kesalahannya.
"ahsan hujan tinggal sebentar ya" hujan
"oke" ahsan
Hujan bangkit dan akan menghampiri awan tetapi sebelum ia menghampiri hujan membeli es krim corneto setelah membeli hujan melanjutkan jalannya.
"awannn" panggil hujan sambil berlari
Brak...
Hujan terjatuh eskrim yang sudah terbuka itu terloncat entah kemana dan sialnya ternyata eskrimnya mengenai jingga
"isshhhh" kesal jingga
"eh lo kaya bocah tau ngga lari lari segala gini eskrim lo tumpah ke gue dasar sialan lo!" omel jingga
"maafin hujan,huj..hujan ga sengaja" ucap hujan takut
"alah dasar cupu lo" ucap jingga sambil mendorong tubuh hujan
Awan yang menyaksikan itu hanya diam dia bingung entah apa yang awan rasakan dia kasian melihat hujan yang di marahi oleh jingga tapi dia juga msh kesal dengan kedekatannya dengan ahsan
"awannn liat aku kena eskrim" manja jingga
Hujan menatap perempuan ini aneh kenapa dia kenal awan?kenapa bisa sedekat ini? Ah pertanyaan itu tiba tiba muncul di pikiran hujan
"tapi hujan ga sengaja kok"beka hujan
"alah udh lo emg pembawa sial" ucap awan
Hujan kaget hatinya seperti baru saja di goresi oleh pisau tajam sedangkan jingga?dia tersenyum senang karna dia tau awan begitu menyayanginya.
"aw..awan?" lirih hujan dengan mata berkaca kaca
"ayo pergi" ucap awan menarik jingga
Hujan menatap kepergian awan dengan mata tersendu sendu.
'awan kenapa?dia siapa?' batin hujan
Hujanpun memutuskan untuk pulang sekarang moodnya malah mjd tdk baik,dia melupakan ahsan yang sedang menunggunya di kursi sana.