Hujan telah berlalu,namun aku masih menatap tiap tetes rindu yang jatuh dengan genangan kenangan. Berharap atas kehadiranmu.
Penyukahujan-Pagi ini hujan melakukan aktifitasnya seperti biasa dia menggendong tas berwarna pink-nya itu dan berjalan menelusuri koridor sekolah
Langkahnya yang gontai membuat pelangi heran akan keadaan sahabatnya itu,pagi ini hujan tidak terlalu sumringah
Entah apa yang membuatnya memasang muka masam seperti ini,pelangi jengah dengan sikap diam hujan tak biasanya dia seperti ini.
"lo kenapa si jan?" pelangi
Hujan yang merasa dirinya di tanya dia menatap sahabat terbaiknya itu.
"hmm?gapapa" jawab hujan lesu,dia kembali membuang mukanya menatap lurus jalan koridor
Pelangipun diam,entah lah mungkin hujan sedanh kacau
Mereka berdua sudah berada di kelas dan duduk di bangku masing masing,hujan menenggelamkan kepalanya rasanya sangat pusing sekali.
"gue ga akan maksa lo buat cerita,cerita aja ke gue kalo lo udh siap,inget jan lo ga sendiri di sini ada gue yang selalu siap membantu lo,gue sahabat lo" ucap pelangi
Hujan hanya diam tapi di balik itu hujan menarik sedikit bibirnya.
🌫🌫🌫🌫
Hujan dan pelangi mengekasi bukunya dan menggendong tasnya,mereka keluar bersama sama.
"oh jadi ini si pembawa sial ya ampun" ucap salah siswi
"dia kan emg pembawa sial" siswi lainnya
"dasar ga tau diri hih!" siswi lainnya lagi
Hujan hanya diam dan menunduk dia meremas rok sekolahnya matanya berkaca kaca tapi ia tahan agar tak menangis sejujurnya hatinya sangat sakit
"Heh! Lo kalo ngomong di jaga ya! Asal ngejeplak aja tu mulut! Mau gue slender?!!!" bentak pelangi pada siswi itu
Hujan lari dari tempat itu meninggalkan pelangi di sana
"urus aja tu temen pembawa sial lo!" ucap siwi si siswi yanh menyindirnya tadi
"BANGSAT LO!!" ucap pelangi sambil menunjuk siwi
Pelangi berlari mengejar hujan,tapi dia tertinggal jauh entah di mana hujan berada
"jan.. Lo di mana si jangan buat gue hawatir dong" ucap pelangi sendiri
💎💎💎💎
"hikssss..hiksssss... Apa segitu bencinya mereka sama hujan?hujan salah apa?hujan bukan pembawa sial!" grutu hujan
Pyurrrrrrrr...
"heh gembel! Gue ingetin sama lo ya jangan pernah deketin awan! Awan itu milik gue!" bentak jingga
Jingga mengguyur hujan dengan minuman kopi panas
Hujan mengisak kini dia hanya bisa menangis dan menangis
Jingga mengelus rambut hujan dan menjambaknya,hujan meringis kesakitan isakan demi isakan ia tambahkan
"GUE INGETIN SAMA LO,KALO LO MASIH NGEDEKETIN AWAN LO LIAT AJA APA YANG BAKAL TERJADI BUKAN HANYA LO YANG BAHAYA BAHKAN SEMUA ORG TERDEKAT LO,INGET!!!!!" bentak jingga
Setelah melakukan itu semua jingga pergi meninggalkan hujanHujan jatuh ke tanah dia menangis sejadi jadinya
"kamu cengeng jan cengeng kenapa ga kamu lawan hiksssss!!!" kesal hujan pada dirinya sendiri
Hai guyss maaf baru up ya. Semoga kalian suka. Tunggu part selanjutnya ya. Makasih😊