[29,5] Behind The Scene

7.6K 1.3K 380
                                    

2 bulan yang lalu.

Tok Tok

"Silahkan masuk." Ucap papah Jimin. Papah Jimin terkejut setelah melihat siapa orang selanjutnya yang akan melakukan wawancara lowongan kerja di kantornya.

"Permisi pak." Pria itu membukukkan badannya. Dan mengulurkan tangannya, papah Jimin membalas uluran tangan pria itu. Dan pria itu memberikan amplop coklat kepada Jimin.

"Silahkan duduk." Papah Jimin mempersilahkan pria itu untuk duduk. "Nama anda siapa?"

"Nama saya Midam pak."

"Anda kok mirip anak saya. Jangan-jangan anda anak saya."

"Eh?"

***

Kepergok

"Ke ruangan papah, papah mau ngomong."

Hwall menundukan kepalanya sesampainya di ruangan kerja papah, "M-maaf pah, jangan ngomelin abang sama adek pah. Kakak yang mau ngerjain kok, mereka ga nyuruh kakak."

"Diem dulu, tunggu mamah."

"Pah.. Bukan salah mamah juga. Mamah ga tau aku yang ngerjain semuanya." Hwall khawatir mamah Seulgi di marahin sama papah Jimin.

"Kenapa pah?" Mamah Seulgi masuk ke dalam ruangan kerja papah Jimin.

"Kak kayanya untuk sementara kakak jangan di rumah dulu deh." Pinta papah Jimin.

"Hah??" Hwall kaget dan langsung berlutut di kaki papah Jimin. "Maaf pah jangan usir kakak!!"

"Siapa yang mau ngusir kakak sih?" Tanya papah Jimin.

Hwall mendongakkan kepalanya, "Terus?"

"Makanya bangun dulu!"

Hwall bangun dan duduk di sofa sambil masang muka bingung, ini maksud papah gimana sih.

"Mamah sama papah udah rencanain sesuatu untuk ulang tahun kalian. Maaf ya udah ga suprise buat kamu, soalnya kamu peran penting disini." Jelas mamah Seulgi.

"Papah diem selama ini, bukan berarti papah ga tau kalo kakak yang ngerjain semua kerjaan mereka. Papah pengen anak papah punya kesadaran sendiri masing - masing tapi ternyata ga sadar-sadar dan malah ngelunjak."

"Ya terus gimana? Kakak ga ngerti."

"Papah nanti bakal bilang ke mereka kalo kakak bukan anak papah, nanti ada yang jemput kakak."

Hwall mengerutkan keningnya, masih banyak yang Hwall bingung, "Siapa yang jemput? Emangnya mereka bisa segampang itu di boongin pah? Terus ntar aku tidur dimana??"

"Udah tenang aja."

***

Dianterin

"Oh jadi kak Midam kerja di kantor papah?" Tanya Hwall ketika sedang berada dalam mobil bersama Midam setelah keluar dari rumah.

"Iya, saya juga kaget ternyata kamu beneran mirip saya."

"Katanya sih kita punya 7 kembaran di seluruh dunia, mungkin kakak salah satu kembaran aku. Hahaha."

Mereka pun jadi akrab selama di dalam mobil, sampai saatnya mereka sampai di salah satu rumah besar yang ga asing lagi buat Hwall.

"Makasih ya Midam udah jemput Hwall." Ucap seorang wanita paruh baya. "Ayo Hwall masuk, udah mau buka puasa."

"Kalo gitu saya pamit dulu bu." Ucap Midam.

Kembar Tiga [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang