21. MALU MALU

3K 132 8
                                    


21

"Aku memang tidak akan
MEMAKSA MU
untuk jatuh cinta pada ku
Tetapi aku akan membuat mu sulit MELUPAKAN KU
dengan cara ku sendiri"

Selang 2 hari Via sudah keluar kembali dari rumah sakit.

Kini Via dan Aras sepakat untuk tinggal dirumah mamanya dulu dikarenakan kondisi kandungan Via yang lemah.

Dan Aras pun tidak bisa sekarang 24 jam menjaga Via. Karena Aras sudah mulai bekerja di kantor Papanya

Pagi itu Via sudah bangun duluan karena merasakan mual yang begitu hebat diperutnya.

Tetapi Via sekarang sudah mulai kuat dan ia bisa mengendalikan dirinya agar tidak pingsan.

"Rass bangun Rass udah jam 5 kamuu bangun ihh katanya mau kerja" tak ada respon dari Aras membuat Via kesal

"Dasar kebo kamu yaa" Sungut Via lagi

Sebenarnya Aras sudah bangun saat Via memanggilnya tadi. Tetapi Aras hanya berpura pura tidur

Aras tersenyum

"ohhh kamu udah bangun terus purapura gaa denger iyaaaa" ucap Via menarik hidung Aras.

"aaa... Aaaduhh sakit tau sayang"

"biarin siapa suruh purapura tidur"

" bangunin tidur itu suaminya di cium kek di elus atau di manjain ini malah di tarik hidungnya"

"Ooo kamu mauu dicium yaa"

"iyaalaah morning kiss gitu" ucap Aras manja

"sini dehh" Aras mendekatkan wajahnya ke muka Via

"MANDIII DULUUU KAMU BAUUUUU" teriak Via yang membuat Aras kaget dan terjatuh dari ranjangnya

"aduh sakit tauu yang telinga akunyaa"

"siapa suruh kamu mesum pagi pagi"

"mending mesum sama istri sendiri dari pada sama cabe gimana? "

"Auuu ahh gelap. Mandii gihh sana"

"mandiiinn" ucap Aras lagi

"Haduhh Arass cepat mandiiiiii"

"iyaaiyaa sayang" kemudian Aras mengecup singkat pipi Via kemudian ia langsung berlari ke kamar mandi

"Arasss kamu jorokkk belum mandi udah nyium nyium"

"Morning kiss sayang gaa papa" teriak Aras dari dalam kamar mandinya

Via hanya senyum senyum sendiri mengingat Aras yang kini sudah jauh berubahnya

Kemudian Via menyiapkan baju Aras dan membereskan kasur mereka

Tak menunggu waktu lama akhirnya Aras keluar daru kamar mandi dengan balutan handuk di pinggangnya dan rambutnya yang basah menambah kadar kegantengan Aras

"Yaallah kenapa Aras keren banget kalau lagi kaya gini" ucap Via yang termenung menatap Aras

"heyy sayang kenapa bengong liatin aku gitu? "

"Ga ada siapa lagi yang liatin kamu pede ih"

"haduh sayang kamu terpesona yaa liat aku, pengen yaa? " ucap Aras menaik naikkan alisnyaa menggoda Via

"Apaaann sihhh Ras cepat pakai baju sana biar siap itu sarapan"

"iyaaiyaa istri kuu" kemudian Aras memakai bajunya cepat

"Sayang pakaiin dasi dong? "

"yaudah sini" Via langsung memakaikan Aras dasinya namun disaat Via memakaikan dasi untuk Aras tiba tiba Aras mengusap perut rata Via

"Dedek jangan nakal yaa selama papa kerja kasian Mamanya nanti gaa ada yang jaga" Aras mengelus perut Via seolah olah ia mengajak anaknya bicara

Via yang melihat hanya tersenyum geli dengan tingkah konyol Aras.

"Udah siap nih"

Tok.. Tok.. Tok..

"Kak Arass Kak Viaaa bangunn Sarapan kata Mama" terdengar suara lengking Via dari luar

"Iyaaa kee sebentar " jawab Aras

"Yaudah yuk sayang kita ke meja makan" Aras merangkul Via berjalan

"Ras jangan rangkulan gini ah malu kalau diliat mama"

"Ga papa sayang kan kita udah suami istri"

"Serah kamu lah "

Kemudian mereka kemeja makan yang disana sudah berkumpul semua.
Mereka makan sambil sesekali bercanda bersama Keyla

Setelah selesai Via menghantarkan Aras kedepan pintu

"Aku berangkat kerja dulu yaa sayang"

"kamu hati hati yaa jangan gatel gatel ingat istri lagi ngandung dirumah" Aras yang mendengar itu terkekeh

Kemudian Via menyalam tangan Aras dan Aras mencium kening Via. Dan tak lupa juga ia mengajak calon Anaknya berbicara

"Kamu jangan nakal yaa sayang Papa mau berangkat kerja dulu " kemudian mengecup singkat perut Via

"Keke udahh siap belum nanti Kakak telah kerjanya niii" Panggil Aras karena Keyla belum juga muncul sedari tadi

"Keke disini Kak dari tadi" Ucap keyla yang rupanya sudah berdiri di belakang Aras

"Sejak kapan kamu disitu? "

"sejak kakak bicara sama dedek bayi di perut kak Viaa, emmm Kak Via Keke boleh cium dedek bayinya juga gakk? "

"Boleh dong sini sini" ajak Via kemudian Via berlutut untuk mensejajarkan dirinya dengan Keyla

"Dedek bayii cepat keluar yaa biar kita bisa main bareng" setelah itu Keyla mengecup perut Via

Kemudian Aras dan Keyla berangkat.

Dari pagi sampai sore Via hanya menghabiskan waktunya menonton dan menonton karena mama mertuanya ini tidak memperbolehkan Via membantu pekerjaan rumah

"Haduh jadi pengen Martabak deh, Aku minta Aras bawakin ajalah sekalian pulang kantor" gumam Via kemudian mengambil hpnya dan menelfon Aras.

"Hallo assalamualaikum"

"wa'alaikumsallam istriku ku ada apa? "

"Ras aku pengen martabak ni, kamu bisa beliin sekalian pas pulang nanti kan? "

"iyaa sayang bisa, ada lagi gakk? "

"udah itu aja deh papa" kemudian Via terkekeh sendiri

"kok ketawa sih, yaudah papa lanjut kerja dulu ya, Assalamualaikum "

"wa'alaikumsallam"

Kemudian Via tertawa sendiri karena menurutnya ini lucu..























Bersambung....
Maaf jika banyak typo..
Budayakan Vote setelah baca ya 💜

Not an Ordinary Love ✔ (REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang