8. TERBIASA

3.1K 304 62
                                    


08

Mungkin hari ini kau hanya menganggap ku seperti orang biasa. Kau hanya perlu waktu untuk mengenalku agar kau bisa menjadikan ku orang yang SPESIAL

Sekarang Via sudah membiasakan diri seperti di bicarain yang aneh aneh tentang dirinya.

Via tidak marah dan juga tidak menanggapi omongan mereka.

Namun kali ini berbeda ada yang sampai berbuat kasar kepada Via,

Saat itu Via sedang Makan dikanting bersama Bella dan Ayu seperti biasa namun saat Via sedang asik makan ada yang menggebrak meja meraka yang membuat mereka bertiga terbatuk karena kaget

"Hehh looo cewe murahan apasih maksud lo deket deket sama Aras terus sadar diri dong li muka lo kaya pembantu gitu ga pantas buat Aras." ucap cewe yang diketahui namanya dari nametag dibajunya itu adalah Dian.

"Maaf yaa urusan kamu kalau saya dekat sama Aras itu apa? " balas Via

" Hehh mulaii songong loo yaaaa" setelah mengucap kan itu Dian mengambil mangkuk bakso panas yang ada di atas meja Via tadi dan menumpah kannya ke tangan Via yang membuat Via terpekik karena kepanasan

Kini orang orang dikantin sudah berkerumun. dari kerumunan itu ada yang menerobos masuk dan menarik tangan Via keluar dari kerumunan itu dan tetap menarik tangan Via sampai ke taman belakang"

"Saga" ucap Via yang sudah sadar orang yang menariknya tadi adalah Saga

"tangan kamu gaa papa? sini biar aku lihat" Saga langsung meraih tangan Via dan melihatnya "tangan kamu sampe merah gini " sambung Saga lagi

"Ehh gaa papa kok bentar lagi juga ilang" dengan cepat Via menarik tangan nya dari Saga karena ia teringat katakata Ayu dan Bella kalau ia tidak usah terlalu dekat dengan Saga karena ingin mencari aman

"saya permisi kekelas dulu terimakasih sudah membantu" setelah itu Via langsung berlalu meninggal kan Saga

Sesampainya dikelas Via melihat kedua temannya sudah menunggunya dengan raut wajah khawatir

"eh Via akhir nya lo nongol juga gimana tangan lo yang kena air panas tadi? Perih gak?" tanya Ayu langsung

Aras yang mendengar itu langsung melirik kearah tangan Via dan ia melihat tangan Via yang memerah

"gaa papa kok cuma perih sedikit dong"

"gimana sedikit Via itu besar loh" sambung Bella yang khawatir

Aras yang mulai cemas kemudian menutup bukunya dan berdiri meraih tangan Via

"Ayo ikut gue" ucap Aras sambil menarik Via

"Ehh ehh mau kemana? "

"udah ikut aja" Via hanya pasrah mengikuti Aras kini

Sedangkan Ayu dan Bella mereka saling pandang karena bingung, tetapi mereka berdua mengikuti Aras dan Via

Via yang terus mengikuti Aras baru sadar kini ia dibawa ke UKS sama Aras

"duduk disitu" perintah Aras. Dan lagi lagi Via hanya menuruti

Aras mengambil salaf luka bakar dan mengambil perban di kotak P3K,
Setelah itu ia meraih tangan Via kembali den mengoleskan Salaf tersebut ke kulit Via yang memerah

"auhh perih pelan pelan" ringis Via

"kenapa?"

"apanya yang kenapa? " tanya Via kembali yang bingung dengan maksud Aras

"Tangan"

"kamu ngomong jangan satu kata gitu kenapa aku gaa ngerti Ras"

"huhhh, tangan kamu kenapa? "

" ohh itu tadi kena kuah bakso"

"kok Bisa? "

"Yaaa bisaa sengaja di tumpahin sama fans lo itu Ras si Dian " jawab Bella yang tiba tiba masuk kedalam UKS bersama Ayu

Aras dan Via menoleh ke arah Bella.
Padahal niat Via tadi tidak akan memberitau Aras tentang kejadian ini namun Bella sudah lebih dulu membongkarnya

"Benar? " tanya Aras lagi memastikan pada Via

Via hanya membalas dengan anggukan kepala saja. Setelah itu Aras melanjutkan kerjannya ia memasangkan perban ke tangan Via yang memerah untuk menutupinya.

"terimakasih Ras" ucap Via setelah Aras selesai mengobati tangan nya

"samasama, gue langsung balik ke kelas" dan Aras pun langsung berjalan menuju kelasnya dan dijalan ruapannya ia bertemu dengan Dian

Dengan emosi ia langsung memberhentikan Dian

"eh sini lo"

"ada apa yaa Aras ganteng manggil Aku? Balas Dian dengen nada mentelnya yang membuat Aras geli mendengar itu

"sekali lagi lo ganggu Via gue jamin lo gaa bakal sekolah disini lagi " ancam Aras

" loh kenapa sih Ras aku tu cuma mau ngejauhin kamu dari perempuan murahan itu"

" jaga ucapan lo, dimata gue lo lebih rendah sekarang dari Via paham lo. Dan oh iya sebaiknya lo dengarin katakata gue tadi kalau Lo masih mau sekolah disini" setelah mengucap kan itu Aras langsung pergi menuju kelasnya

"sialan pasti si Via ngaduu, gue harus mikirin rencana yang lebih bagus lagi biar gaa ketahuan, pokoknya gue harus singkirin itu wanita murahan" Dian yang berbicara sendiri dan kemudian tersenyum sinis mengingat rencananya

***












Bersmbung...
Maaf jika part ini terlalu pendek...

Not an Ordinary Love ✔ (REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang