39. BERTUBI TUBI

2.2K 70 5
                                    

39
RINDU
satu kata itu selalu menusuk hati ketika malam datang
Dinginnya malam dan sinar bintang seakan menjadi saksi bisu bahwa
aku sangat mengharapkan kehadiran mu
💫💫💫
-LSW-


Maaf jika banyak typo..
Selamat membaca...

"Maaf, ini dengan keluarga korban? " tanya dokter yang baru saja selesai memeriksa Aras

"Iyaa Dok,  saya istrinya"

"Ibu tenang saja,  pasien tidak terluka parah kok untun saja pisau yang menancap itu berukuran kecil dan tidak mengenai jantung korban,  mungkin sebentar lagi pasien akan sadar" jelas sang Dokter yang membuat semua menghembuskan nafas lega

"Alhdulillah" ucap Semuanya

Mereka pun masuk kedalam ruangan Aras
Via menghampiri Aras "Heyy Ras bangun dong, jangan lama lama yaa tutup matanya, aku rindu" bisik Via ketelinga Aras agar tidak ada yang mendengarnya

5 jam berlalu...

Via baru saja balik dari kantin bersama Bella, Saat berada di luar ruangan Aras terdengar suara gelak tawa dari arah sana, Via mengira kalau Aras sudah sadar

Namun saat Via membuka pintu ia melihat Aras measih terbaring dan belum Membuka matanya.

"Kok Aras gaa bangun bangun Sih Bim? "

"Aku juga gaa tau Vii, tadi padahal kata dokter sebentar lagi"

"iyaa , apa kita perlu panggil dokter lagi? " tanya Via yang mulai cemas lagi

"Kita tunggu aja Via paling bentar lagi" celetuk Riki

"Mending sekarang lo pulang bentar deh Via anak anak lo pasti gerah dan pengen mandi sekalian lo bawain baju gantinya Aras" Nasehat Bima

"Nahh betul Vii,  Yukk gue bantu deh Lo biar gue temanin kerumah lo" tambah Bella

"Gimana yaaa,  aku gaa tega ninggalin Aras" jawab Via ragu

"Tenang aja Vii,  kalau Aras udah bangun kita langsung telfon loo kok" balas Bima

"Yaudah dehh" balas Via pasrah, sebenarnya ia pun tak tega melihat anak anaknya yang kelelahan sedari tadi

"kita pamit yaaa, jangan lupa kabarin aku kalau ada apa apa" pinta Via

"Iyaaa nyonya Aras" ledek Bima kemudian tersenyum

Via dan Bella pun berlalu pergi meninggal kan rumah sakit bersama si kembar

....

"Paa.. Paaa Maaa" teriak Arva yang tiba tiba menangis saat Via baru saja sampai dirumahnya

"Iyaa sayang nanti kita ketempat papa yaa sekarang kita mandi dulu terus Arva makan"

Arva kembali terisak menangis dalam gendongan Via.

Via kini sedang memandikan anaknya bergantian, tetapi pikirannya tetap saja tertuju pada Aras

Not an Ordinary Love ✔ (REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang