12. KHAWATIR

4K 265 29
                                    


12

Aku hancur ketika melihat mu merasakan sakit. Jika aku bisa meminta pada tuhan aku ingin bertukar posisi dengan mu, ketika engkau merasakan SAKIT itu
❤❤❤


"uhukk.. Uhukk.." Via terbangun dari pingsannya ia melihat sekelilingnya kini keadaannya dalam posisi terikat

Via mulai meronta ronta meminta tolong

"tolong.. Tolong.. " teriak Via yang masih berusaha membuka ikatan tangannya

Namun tanpa di duga Via yang datang adalah Dian dan teman temannyaa

"dii.. Diann "

"wahahahahha iyaa ini gue kenapa kaget yaaa loo" ucap Dian tertawa sinis yang langsung mencengkram rahang Via

"lepasin akuu" pinta Via

"Hah lepasin loo? Ahahaha iya gue bakal lepasin lo tapi setelah lo matii"

Via yang mendengarnya hanya terkejut

"apa salah aku sama kamu Dian? "

"Lo masih nanya salah Lo apa hah? " ucap Dian sambil menjambak rambut Via dan menamparnya berulang ulang

"Lo itu udah coba coba ngedekatin Aras yang berarti Lo akan berurusan sama Gue paham lo" sambung nya lagii

Kini Via hanya tertunduk merasakan sakit di kepala, rahangnya dan juga pipinya bekas tamparan Dian tadi

"Yaudah cabut yukk gaisss biarin aja dia mati kelaparan disini"

Akhirnya Dian dan kawan kawannya pun pergi meninggalkan Via

***

Pagi harinya Aras sudah panik kembali karena belum ada kabar tentang Via, kemudian Aras menelfon dua sahabatnya untuk meminta bantuan juga

Mereka bertiga yaitu Aras, Riki dan Bima kini sedang berkeliling mencari Via sedangkan Papanya kini sedang kekantor polisi untuk melaporkan orang hilang.

Kini Via sedang berusaha mengambil Hpnya di dalam kantong celananya agar ia bisa menghubungi Aras.

Hp ini emang pemberian Orang tua Aras dulu setelah mereka resmi bertunangan

Dan akhirnya Via berhasil memegang hp nya meskipun rasanya tangan Via ingin putus sejarang karena kencangnya ikatan dari tali tersebut

Via juga berhasil memencet kontak Aras dan menelfonnyaa

" Hall. Halloo" ucap Via tersenggal saat telfon nya dan Aras sudah tersambung

"Hahh Via lo dimana gue nyariin lo dari semalam" terdengar suara panik Aras dari sebrang sana. Dan Via baru pertama kali nada bicara Aras seperti ini karena biasanya Aras kalau ngomong itu datar saja

"Aaa.. Akuu gaa tau ada dimana aku sekarang di iket dalam bangunan kosong ini. Aras tolong aku aku takut disini" kini Via sudah menangis sesegukan

"Lo tenang dulu coba lo liat sekeliling siapa tau ada petunjuk"ucap Aras masih dengan nada khawatirnya

"disini ada tulisan hottel syiwa"

"yaudah lo tunggu disitu gue segara kesana sama papa dan kawan kawan segera kesana"

Setelah itu telfon nya terputus Via berayukur karena Dian tak mengetahui Hp Via yang ada dikantongnya.

"Hallo paa Via sekarang ada di hottel Syiwa yang sudah tidak terpakai itu tadi Via baru menelfon Aras pa"

"baiklah papa segera kesana"

Papa nya Aras yang belum sempat sampai ke kantor polisi memutar mobilnya kembali menuju tempat yang di maksud Aras

Via memperhatikan sekitar seketika matanya terbelalak kaget saat melihat ada 3 ekor ular yang mendekat ke arahnya

Via semakin takutdan berusaha menghindarkan kakinya dari ular itu. Ular itu semakin mendekat dan happ.. Kaki Viaa digigit oleh salah satu ular itu

"arghhh sakitt" ringis Via.

Tak lama terdengar gebrakan pintu terbuka ternyata itu Aras dan temantemanya yang sudah datang, Ular ular tadi pun sudah pergi entah kemana

"Viaa" teriak Aras yang langsung menghampiri Via dan membuka ikatan tanganya

Via yang kini dalam keadaan lemas dan takut langsung memeluk Aras dengan erat kerena ia sangat takut sekarang

Via menangis sejadi jadinya dalam pelukan Aras

"aku takuttt" ucap Via dipelukan Aras kini
sementara Aras yang mengerti langsung membalas pelukan Via "Maafin yang gue yang gaa bisa jagain lo"

Teman teman Aras yang melihat ini prihatin melihat kondisi Via yang kacau dengan rambut yang berantakan dan Pipi yang memerah dengan bekas tamparan

Detik berikutnya tubuh Via ambruk, Via pingsan mungkin ini karena Bisa ular tadi yang sudah menyebar di tubuh nya

Semuanya panik termasuk papanya Aras yang baru saja sampai

"kenapa ini Ras? "

"Via pingsan Paa"

"yaudah yuk bantu kita bawa kerumah sakit" setelah itu Aras mengangkat tubuh Via yang mungil jadi mudah untuk digendong Aras

Sesampainya dirumah sakit mereka langsung memasukkan Via ke UGD dan segera di tangani oleh dokter

Mamanya Via pun sudah datang bersama Keyla dan Briyan kerumah sakit karena papanya yang memberi tau

Aras terduduk di depan UGD sambil memandangi pintu UGD itu

Tak lama dokter sudah keluar
"dengan keluarga pasien? "

"saya suaminya dok" ucap Aras yang langsung berdiri menghadap dokter itu

Awalnya dokter itu memandang Aras dengan ragu karena Aras mengatakan ia adalah Suaminya memgingat Aras sangat muda

"Kondisi pasien sekarang sangat kritis karena pasien sempat terkena gigitan ular dan sekarang bisa ular itu hampir menyebar ke seleuruh tubuh pasien" jelas dokter itu sesetelahn permisi meninggalkan Aras

"Maa bagaimana ini aku tidak bisa menjadi suami yang baik aku sudah gagal menjaga Via" kini Arad sudah menangis dalam pelukan mamanya baru kali ini Saras melihat Anaknya begitu hancur

Riki dan Bima yang melihat Aras seperti itu merasa iba, pasalnya Aras tak pernah sehancur ini

"sudahlaa nak jangan menangis kita hanya perlu berdoa sama allah semoga Via cepat melalui masa kritisnya"

Kini Via sudah di pindahkan ke ruang rawatnya tetapi alat alat masih menempel di tubuhnya, alat pendeteksi jantung itu semakin melemah.

Aras kini sedang duduk disamping kasurnya Via dan menatap Via sendu. Aras melihat bekas tamparan yang ada di pipi Via kemudian mengelus nya

"siapa yang tega membuat seperti ini." ucapnya sendiri

"Gue bakal pastiin kalau gue udah tau siapa pelakunya Gue bakal Balas " ucap Aras semakin menggebu dan setelah itu ia meraih tangan Via dan menangis

"Gue emang belum mencintai Lo Via, tapi disini Gue bakal merasa bersalah kalau Lo sampai kenapa kenapa. Karena Gue udah berjanji dihadapan Tuhan dan dihadapan ibu lo kalau gue bakal jagain lo tapi apa?? Sekarang gue gagal menjaga lo" Aras terus merutuki dirinya. Hingga ia tak sadar kalau 2 temannya sedari tadi memperhatikannya

"Gaa nyangka Gue Aras bakal sehancur ini Bim" ucap Riki

"Iyaaa gue berharap Via cepat bangun gaa tega Gue lihat Aras kaya gini"

Aras tetap menggenggam erat tangan Via hingga akhirnya ia tertidur karena lelah terus memikirkan Via

















BERSAMBUNG...
MAAF KALAU BANYAK TYPO:)

Not an Ordinary Love ✔ (REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang