1

5.2K 246 7
                                    

Terik matahari membuat pagi hari di musim panas menjadi semakin panas.

Barisan para mahasiswa baru yang sedang menjalani masa orientasi di lapangan kampus dengan seksama mendengarkan setiap kalimat dari senior mereka. Meskipun ingin mengeluh dan berteduh mereka tetap berbaris dengan rapi.

Di dekat gerbang kampus terlihat sebuah barisan kecil para mahasiswa yang datang terlambat. Sebagai konsekuensi mereka pun menerima amarah dari ketiga senior pria yang nampaknya sangat garang seperti harimau yang siap memangsa buruannya.

13 mahasiswa baru yang terlambat itu pun akhirnya disuruh push up sebanyak 30 kali dan berlari mengitari taman kampus sebanyak 20 kali.

"Yah~ Apakah itu tak terlalu banyak?" tanya seorang senior yang sedang memegang sebilah rotan.

"Amber, hukuman mereka masih tidak sebanding dengan hukuman kita dulu. Kau tidak ingat kita disuruh berlari mengelilingi kampus waktu terlambat huh?" timpal seorang senior yang selalu meniup peluitnya.

Tahu tabiat temannya yang tak bisa dibantah itu membuat Amber memilih untuk menutup mulut meskipun sebenarnya ia tak tega.

Diantara para panitia yang bertugas Amber adalah orang yang terlihat paling galak dan tak berperasaan. Namun, sebenarnya ia tak tega memberikan semua hukuman yang sudah disepakati selama rapat kepada para mahasiswa baru yang melanggar peraturan.

Seorang gadis yang hari itu juga mendapat hukuman karena terlambat mengumpat dalam hatinya. Ia menyumpahi Amber, sang senior yang dengan teganya memberikan hukuman tak manusiawi itu.

Merasakan lelah yang teramat sangat di kakinya membuat gadis itu memilih untuk berjalan dan bahkan duduk sejenak diatas tanah. Tak tahan dengan rasa lelahnya ia kembali mengumpat Amber, bukan hanya dalam hati tapi ia mengucapkannya dengan cukup jelas.

"Brengsek. Senior brengsek, dasar Amber manusia tak berperasaan." ucap gadis itu ketika menunduk, melihat tanah sambil mengusap kakinya yang sangat pegal.

"Oi daging."

Jantung gadis itu segera berpacu. Ia kaget ketika ada seseorang yang memanggilnya dengan name tag yang terpasang di punggungnya. Nama itu ditulis berdasarkan pada sesuatu yang sangat disukai oleh setiap mahasiswa baru.

"Oi daging, aku memanggilmu. Apa kau tuli? Cepat berdiri." ucap pria itu lagi.

Gadis itu menyumpahi dirinya, mungkin hidupnya akan berakhir karena orang yang ia umpat tadi sepertinya mendengar semua sumpah serapahnya.

"M-maaf sunbae, aku kelelahan jadi duduk sebentar. Maaf, aku akan lanjut lari lagi."

Belum sempat gadi itu kabur Amber segera menutup jalannya. Amber menunduk, menatap lamat-lamat mata yang sedang memancarkan rasa ketakutan itu.

Amber mengangkat rotan yang sejak hari pertama orientasi ia pegang itu untuk membuat gadis dihadapannya itu mengangkat wajahnya.

Gadis itu pasrah ketika rotan mematikan Amber menyentuh dagunya, mau tidak mau ia mengakat wajah yang sedari tadi ia simpan dengan menunduk.

Gadis itu menelan ludah melihat sorot mata dingin Amber. Meskipun Amber pada dasarnya sangat tampan, mata itu ternyata berhasil membuat gadis itu merasa jika Amber adalah pria terjelek di dunia.

"Siapa namamu?" ucap Amber datar dan sangat dingin.

"Dia mendengarnya Tamat sudah riwayatmu sebagai mahasiswa. Mulai sekarang dia akan menandaimu. Hidupmu di kampus ini tidak akan tenang." teriak gadis itu dalam hati.

"Kau tidak dengar? Yah~! Siapa namamu?! Cepat bicara.!" titah Amber semakin tegas.

Dengan terpaksa gadis itu pun mulai berucap. Memperkenalkan dirinya dengan kalimat yang tertatih.

"K-krystal, namaku Krystal Jung."

Amber seketika menyeringai mendengar Krystal memperkenalkan namanya. Sebenarnya Amber ingin tertawa dengan keras ketika melihat wajah lucu Krystal yang sedang ketakutan itu. Namun, ia tak bisa melakukannya karena wibawanya akan segera turun jika ia melakukannya.

Di waktu yang sama nyali Krystal semakin menciut. Seringai Amber itu terlihat sangat kejam, itu seringai harimau dan dia adalah mangsanya.

Unfinished StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang