16

976 132 22
                                    

Satu jam sejak Amber sampai di rumah dan beristirahat di kamarnya. Selama itu pula ia terus saja memikirkan Krystal yang berubah drastis.

"Aku ingin kita bersama. Aku ingin kau menjadi kekasihku."

"Oppa, bukankah selama ini kita bersama? Lagi pula, apakah kita pernah mengakhiri hubungan kita. Kita masih sama, seperti dulu."

Kata demi kata yaang Krystal ucapkan masih terngiang dengan jelas di kepala Amber. Masa bodoh dengan masa lalu, wanita yang selama ini ia rindukan dan cari sudah kembali. Masa bodoh dengan penjelasan, ia tak butuh selama mereka bisa bersama.

Amber meraih ponselnya dan mulai menelfon Krystal. Baru saja ia melihat wajah Krystal, tapi rindu sudah kembali memenuhi hatinya.

Sama halnya dengan Amber, Krystal tenggelam dalam pikirannya sendiri. Apakah semua ini akan baik-baik saja. Secara teknis Amber adalah pria beristri, bagaimana jika orang lain tahu hal itu dan akan memandang buruk mereka. Namun, Krystal mencoba menepis semua. Jika Tuhan mempertemukan mereka lagi, mungkin ini adalah sinyal bahwa mereka harus bersama. Menyelesaikan sebuah kisah cinta yang terhenti dan belum usai.

Sunyinya malam pecah ketika ponsel Krystal mulai berdering. Wanita itu segera meraih dan mengangkat telfon dari Amber.

"Halo?"

Suara halus itu kembali memanjakan telinga Amber yang setiap hari merindu padanya.

"Maaf, kau sudah tidur?"

"Belum, aku baru saja selesai membersihkan diri~ Bagaimana dengan Oppa? Kenapa belum tidur?"

"O-oh, aku juga." gagap Amber membohongi Krystal.

Amber akan merasa malu jika mengatakan hal yang sebenarnya. Bahwa hatinya yang terlampau senang itu enggan untuk diajak beristirahat dan memilih untuk tetap terjaga.

"Besok pagi datanglah kemari, kita sarapan bersama."

"Bukankah setiap pagi kita selalu sarapan bersama?" balas Krystal.

"O-oh, benar juga. haha~"

Amber benar-benar merassa bodoh saat ini, kepalanya seakan kosong dan kebingungan mencari topik pembicaraan.

"Tidurlah Oppa, berhenti memikirkanku. Besok aku akan ke sana bersama Dani." godaan Krystal membuat Amber semakin malu karena ia berhasil menebak isi hatinya.

"Arassoo~ Kau juga tidurlah. Selamat malam."

"Ne~~"

"S-saranghae~" ucap Amber ragu membuat Krystal tersenyum tipis.

"Hmm~ Nado saranghae, stupid."

Amber tersenyum dengan lebar setelah mematikan ponselnya. Sudah lama sejak terakhir kali ia merasa sesenang ini. Amber segera mengistirahatkan punggungnya, menarik selimut untuk menikmati nikmatnya tidur yang sudah lama tak ia rasakan.

~

Kali ini, pagi terasa berbeda. Krystal yang tak tega membangunkan Dani pun memutuskan untuk menggendongnya pergi menuju rumah Amber. Sebenarnya Krystal masih merasa lelah, tapi ia harus bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan.

Betapa terkejutnya Krystal ketika ia baru saja membuka pintu dan masuk ke dalam rumah Amber. Pria itu nampak sibuk di dapur dengan celemek di tubuhnya.

"Oppa?"

"Selamat pagi." jawab Amber sumringah.

Krystal menyuruh Amber untuk melepaskan celemek dan pergi dari dapur. Tapi Amber enggan dan memaksa untuk membuat sarapan pagi ini.

Unfinished StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang