12

1.2K 156 20
                                    

Lelah tapi tak sepenuhnya lelah. Alasan Krystal menerima pekerjaan yang diwarkan selain karena membutuhkan uang adalah karena ia pasti akan sangat jarang bertemu dengan Amber. Namun, dugaan tersebut sangat melenceng dan ia tak pernah menyangka bahwa pria tersebut akan sering pulang dan berada di rumah. Krystal berpikir apakah yang diucapkan Bibi Kim mengenai Amber yang super sibuk itu hanyalah bohong belaka. Tapi ia segera menepisnya, tak mungkin orang sebaik itu tega membohonginya.

Amber yang sebelumnya sering makan siang di kantor atau restoran sekitar kini lebih memilih untuk pulang dan makan di rumah. Meskipun hanya sebentar, ia akan pulang dan menyantap masakan Krystal.

"Seingatku Bibi Kim cerita kalau sunbae jarang makan di rumah." celetuk Krystal setelah meletakan teh hangat yang diminta Amber.

"Kau yang salah ingat, aku sering makan di rumah. Iya kan Jeno?"

Jeno mengangguk setuju. Bocah polos itu sudah diracuni Amber jauh-jauh hari agar mengiyakan semua ucapannya.

"Apa yang kau lakukan? Cepat duduk dan makan." titah Amber pada Krystal yang berdiri sambil menatap kesal padanya.

Selama ini Amber selalu makan dengan Jeno, ia bahkan tak jarang makan seorang diri. Melihat meja makan yang selama ini sepi dan berubah menjadi ramai membuat Amber senang. Persetan dengan masa lalu, yang ia inginkan saat ini adalah berusaha untuk bahagia.

Tawa Jeno, Dani serta Amber di ruang tengah membuat Krystal cukup jengkel. Tempat yang baru saja ia bersihkan kini berantakan lagi dengan mainan yang berserakan. Ia menggerutu pada Amber yang tak kunjung kembali ke kantor dan memilih untuk bermain dengan anak-anak.

"Arassooo~ Aku akan pergi." gumam Amber yang baru saja diusir pergi oleh Krystal.

Disaat yang bersamaan suara bel pun terdengar, menandakan bahwa di depan pintu ada tamu yang datang berkunjung.

Suzy yang membawa sekantung makanan tersenyum lebar melihat Amber membukakan pintu untuknya.

"Aku dengar Oppa tidak enak badan makanya pulang. Aku bawa makan siang untukmu dan juga Jeno."

Amber tak ingin mengusir Suzy yang sudah jauh-jauh membawa makanan itu. Gadis itu pasti juga belum makan, akan sangat tidak sopan jika ia mengusirnya begitu saja.

Suzy kegiraangan dipersilahkan oleh Amber untuk masuk rumah, makan bersama dengan Jeno dan Amber adalah salah satu hal yang di masa depan ingin ia lakukan setiap hari dan saat, menjadi bagian dari keluarga kecil itu merupakan impiannya sejak remaja. Gadis yang dulunya masih berseragam SMA itu melihat Amber, pria muda yang sangat tampan datang ke acara pesta ulang tahun kakaknya sambil menggendong seorang bayi yang sama tampannya dengan sang ayah.

Namun, kebahagiaan Suzy menghilang seketika itu juga ketika melihat Krystal berdiri disana.

Berbagai pertanyaan bergentayangan di kepala Suzy, tapi ia memilih untuk diam dan berusaha menyapa Krystal.

"Aku membeli beberapa makanan, bagaimana kalau kita makan bersama."

Amber dan Krystal mengangguk setuju. Meskipun mereka baru saja makan siang, keduanya tak ingin mengecewakan Suzy yang sudah rela datang membawa semua makanan itu.

"Ah~ Jadi Eonni bekerja di sini setelah keluar dari tempat sebelumnya?"ucap Suzy merespon cerita Krystal.

"Aku hanya menggantikan Bibi Kim sambil mencari tempat kerja baru."

"Ah~ Begitu rupanya. Andai aku punya sunbae sebaik Amber Oppa~"

"Jika aku ada masalah apa Oppa akan membantuku juga?"

"Eh? T-tentu saja~ Bagaimana bisa aku menutup mata ketika melihat adik sahabatku ini kesusahan."

Suzy tersenyum kecut mendengar jawaban Amber. Selama ini pria itu tak pernah memandangnya sebagi seorang wanita. Melaikan hanya sebatas adik dari sahabatnya.

Unfinished StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang