3

1.9K 194 19
                                    

Semua acara berjalan dengan lancar sepanjang hari sejak rombongan sampai pada pagi hingga malam. Wajah senang para mahasiswa baru terlihat dengan jelas, disana mereka menemukan banyak teman dan pengalama baru.

Amber yang juga terdaftar sebagai salah satu panitia acara sepanjang hari juga terlihat sibuk dengan urusannya. Lelah dengan acara terakhir yang baru saja selesai menggiring kaki Amber menuju kamarnya. Kamar yang seharusnya hanya berisi 4 orang pria itu nampak lengang. Amber pun bertanya kepada satu-sarunya teman yang sedang bersantai diatas kasur itu mengenai keberadaan rekannya yang lain.

"Pergi ke mana Jackson dan yang lain?" tanya Amber.

"Melancarkan misi untuk memenangkan taruhan mereka."

Mata Amber mendelik. Kesibukan sebagai panitia membuatnya lupa akan rencana teman-temannya untuk menggoda Krystal.

Amber keluar kamar, mencari keberadaan teman dan Krystal yang tak ia ketahui ada dimana.

Berhadapan dengan salah satu sunbae yang mengundangnya untuk bertemu disuatu tempat membuat Krystal sedikit bingung dan canggung. Anak rumahan itu berpendapat jika ia telah melakukan sebuah kesalahan hingga dipanggil seperti itu. Namun, ternyata pria yang mengundangnya itu malah mengajaknya mengobrol, bertanya mengenai kesannya pada acara yabg sedang ia ikuti.

Awalnya Krystal merasa aman dan tak terganggu. Perlahan, seiring dengan berjalannya waktu Krystal merasakan canggung dan tak nyaman karena arah pembicaraan sang sunbae yang melenceng jauh dan lebih terkesan untuk menggodanya. Krystal takut, ia ingin beranjak dari temoat itu tapi tak tahu harus bagaimana.

Tak kunjung mendapat titik temu Amber pun merogoh ponsel didalam sakunya. Dengan kepala dan hati yang kalut Amber mencari nomor Krystal dan segera menelfonnya. Namun, telfon itu tak kunjung diangkat hingga membuat Amber semakin khawatir.

"Kenapa tidak diangkat?"

"Ne?? Ah, orang iseng." jawab Krystal ragu. Krystal sengaja tak mengangkat telfon Amber karena ia sedang tak ingin mendengar ocehan omong kosong darinya.

"Apa kau senang hari ini?"

"Iya sunbae, aku jadi punya banyak kenalan baru."

"Syukurlah bisa melihatmu senang." balas Jackson.

Merasa sudah sampai waktunya, Jackson pun segera melancarkan rencananya, mengajak Krystal kencan dan mencoba menciumnya.

Ditengah ketakutannya pada Jackson, ponsel Krystal kembali berbunyi. Tanpa pikir panjang Krystal langsung mengangkatnya. Benar saja, begitu ia mengangkat telfon itu Amber langsung menghujaminya dengan beragam kata kasar. Amber terdengar marah dari nada bicaranya.

Hari itu, untuk pertama kalinya Krystal bersyukur Amber menelfon dan mengumpatnya. Karena telfon dari Amber membuatnya berhasil lolos dari serangan buaya semacam Jackson.

"Kau gila? Berani sekali kau tidak mengangkat telfonku?!"

"Maaf sunbae, aku tidak mendengarnya." balas Krystal gugup.

"Ada di mana kau?! Cepat kemari dan selesaikan tugasmu. Dasar keras kepala! Bukankah kemarin aku bilang tulisanmu jelek sekali."

Mendengar umpatan Amber yang terbilang kasar. Tak membuat Krystal sakit hati, karena ketakutannya terhadap Jackson lebih besar timbang pada Amber.

"Maaf sunbae, aku akan segera ke sana." balas Krystal penuh semangat meskipun terdengar sedikit bergetar.

Mendapat sebuah alasan yabg diberikan Amber untuk kabur tak disia-siakan oleh Krystal. Krystal berjalan menjauhi Jackson menuju tempat ya g Amber sebutkan.

Unfinished StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang