Chapter 5

6.5K 692 40
                                    

Author POV

Bae Corp....

Irene berjalan menuju ruangannya bersama dengan Joy yang tampak fokus menatap tab ditangannya dan tidak memusingkan Irene yang ada didepannya yang sudah berhenti didepannya saat mereka berjalan melewati ruang bagian accounting, dan...

Bruk!

"Aw! Ya, Joohyun unnie!" Pekik Joy dan menatap Irene kesal. Seolah-olah tidak peduli, Irene langsung membalikkan badannya dan berjalan kembali menuju ruang bagian accounting.

Irene memasuki area bagian accounting, dan mata wanita itu menjelajahi seluruh penjuru ruangan tersebut. Setelah matanya menangkap sosok Seulgi, sebuah senyum manis terbentuk dibibir mungilnya.

Semua karyawan dan kepala devisi dibuat kaget atas kedatangan Irene yang tiba-tiba. Buru-buru mereka semua membungkuk hormat termasuk Seulgi. Kepala devisi berjalan menuju Irene, dan menanyakan maksud kedatangan Irene.

"Apa yang membuat anda kemari nona?" Tanya kepala devisi dengan sopannya.
"Ehem! Aku kesini hanya ingin memanggil pria bernama Kang Seulgi. Apa ada yang bernama Kang Seulgi disini?" Tanya Irene.

"Saya Kang Seulgi nona." Jawab Seulgi.
"Kau keruanganku nanti setelah kau menyelesaikan makan siangmu." Perintah Irene kepada Seulgi yang hanya menganggukkan kepalanya, tanda mengiyakan.

"Anda tidak perlu repot-repot datang kemari nona. Anda bisa memerintah saya." Ucap kepala devisi tersebut.
"Tidak. Aku tidak merasa di repotkan. Kebetulan tadi aku lewat didepan ruangan kalian, jadi aku tidak repot." Balas Irene, dan kemudian berjalan meninggalkan ruangan tersebut.

"Ehem~ kau cepat juga hm?" Goda Joy, saat dirinya dan Irene berada di dalam lift. Irene hanya tersenyum dengan kedua pipi yang merona.
"Kau tertarik padanya?" Tanya Joy.

"Menurutmu?" Goda Irene.
"Menurutku kau tertarik pada pria itu. Sekarang, apa yang akan kau lakukan pada pria itu?" Tanya Joy penasaran.

"Entahlah. Menjadikannya sekretarisku mungkin." Jawab Irene.
"Mwo?! Kau ingin menjadikannya penggantiku?" Kaget Joy, dan Irene menganggukkan kepalanya tanda mengiyakan.

"Yes!!" Seru Joy.
"Cepat-cepatlah menjadikannya sekretarismu unnie. Aku sudah tidak sabar." Lanjut Joy.

"Dia akan menjadi sekretarisku, tapi dia juga masih memerlukan bantuanmu. Kau harus membimbingnya sampai ia mengerti dengan semua tugasnya. Kau paham, Park Sooyoung?" Tegas Irene.

"Ayay captain!" Jawab Joy sembari memberikan hormat pada Irene layaknya seorang prajurit kepada komandannya.
Irene memutar bola matanya dengan malas, karena Joy yang tampak kekanak-kanakan ini.

Ting!

Pintu lift terbuka, dan kedua yeoja didalamnya langsung keluar.
"Aku ke ruanganku dulu. Jika ada apa-apa, hubungi aku lewat interkom saja." Perintah Irene.

"Baik, Mrs Kang." Jawab Joy setengah menggoda atasan sekaligus sahabatnya itu, lalu kabur dari kelinci betina yang sudah terdiam ditempatnya itu.

"Dasar Joy. Tapi aku berharap aku bisa menyandang marga Seulgi suatu saat nanti."  Gumam Irene dengan wajah yang memerah malu dan memutar knop pintu ruangannya.

....

Tok...tok...tok...

"Masuk." Seulgi membuka pintu ruang CEO, dan memasuki ruangan tersebut.
"Permisi nona, ada perlu apa anda memanggil saya?" Tanya Seulgi.

"Oh! Kau sudah datang? Baiklah, ada yang perlu kubicarakan denganmu. Berdua." Ucap Irene, dan mempersilakan Seulgi untuk duduk disofa ruangannya.

Setelah Seulgi duduk, Irene beranjak dari kursi kebesarannya dan menyusul Seulgi untuk duduk disofa ruang kerjanya.
"Begini Kang Seulgi. Joy, sekretarisku ingin berhenti. Dan aku harus sesegera mungkin mencari sekretaris baru untuk membantuku. Jadi, aku ingin menawarkan kepadamu posisi sekretaris kepadamu." Jelas Irene.

"Tapi saya baru sehari bekerja dikantor ini sebagai karyawan nona. Bagaimana bisa saya langsung mendapatkan posisi sekretaris? Bukankah akan lebih baik jika nona mengambil karyawan-karyawan yang sudah senior sebagai sekretaris anda?" Tanya Seulgi.

"Sayang sekali, aku bukan orang seperti itu Kang Seulgi. Aku tidak melihat siapa yang lebih lama dan siapa yang masih baru dikantorku ini. Aku jauh lebih mengutamakan potensi yang ada pada diri karyawanku, dan kau. Aku melihat potensi itu pada dirimu. Jadi, terimalah. Toh, aku juga tidak menerima penolakan." Jawab Irene.

"Kalau tidak menerima penolakan, itu namanya bukan penawaran nona. Itu pemaksaan." Kata Seulgi.
"Katakanlah itu sebuah pemaksaan, aku tidak peduli. Yang aku inginkan itu hanya kau yang menjadi sekretarisku, itu saja." Balas Irene, membuat Seulgi mengerutkan keningnya bingung.

'Hanya aku yang dia inginkan? Tapi, kenapa?' Batin Seulgi.
"Sudahlah. Kau bisa kembali keruanganmu dan kembali bekerja. Besok, kau sudah mulai bekerja sebagai sekretarisku." Ucap Irene.

"Besok?" Tanya Seulgi lagi.
"Ne, besok." Jawab Irene.
"Apa harus secepat itu?" Tanya Seulgi lagi.
"Lebih cepat lebih baik." Jawab Irene.

'Iya, lebih cepat lebih baik. Sebelum akunya terlambat, dan kau diambil oleh orang lain.' Batin Irene.
"Baiklah. Kalau begitu, aku permisi dulu nona." Pamit Seulgi, dan Irene menganggukkan kepalanya tanda mengizinkan Seulgi pergi.

Sebenarnya kalau bisa, Irene ingin Seulgi tetep tinggal diruangannya dan menemaninya disini. Tapi dia sadar kalau Seulgi juga harus bekerja, dan ia tidak mau ada rumor antara dirinya dan juga Seulgi hanya karena pria itu terlalu lama diruangannya.

Tbc...

Would U 《Seulrene》 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang