Chapter 30

5K 445 47
                                    

Author POV

Velana International Airport, Maldives...

"Akhirnya aku bisa jalan-jalan jugaaaa!!!" Seru Wendy sembari merentangkan kedua tangannya, saat pesawat pribadi keluarga Bae mendarat dengan mulus di bandar udara Velana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Akhirnya aku bisa jalan-jalan jugaaaa!!!" Seru Wendy sembari merentangkan kedua tangannya, saat pesawat pribadi keluarga Bae mendarat dengan mulus di bandar udara Velana.

"Sooyoungie~kenapa kau berdiri disana hm? Sini, sama aku saja." Lanjut Wendy sembari merangkul bahu Joy dengan mesra. Maklum, keduanya baru saja menjalin hubungan asmara.

"Oh my god, my little chipmunk you are so cutee~~berdirilah disampingku." Ucap Jisoo dan Rose langsung berlari memeluk pinggang Jisoo. Nah, kalau pasangan ini statusnya sih teman. Tapi....teman kok mesra?

"Kalau begitu, wifey kemarilah. Biarkan aku memelukmu." Sambung Seulgi.
"Ok hubby~" balas Irene dan keduanya langsung berpelukan mesra, meninggalkan Lim yang sedari tadi sudah tidak tahan karena digoda secara terus menerus oleh para sahabat laknatnya ini.

"Loh Lim? Jennie mana? Kok dia gak ada disini sih?" Goda Wendy, membuat Lim langsung melirik Wendy dengan tajam.
"Ninimu lagi sibuk ya? Ututututu~kasihan anak ayam kita~" goda Jisoo lagi.

"Lagian siapa suruh cari gebetan malah seorang idol korea? Tentu saja dia punya kesibukannya sendiri, mengingat dia adalah seorang idol yang pastinya sering comeback dimana-mana." Ejek Seulgi.

"Shut upp!!" Pekik Lim kesal. Ketiga pria dan ketiga wanita itu hanya tertawa terbahak-bahak melihat kemurkaan Lim.
"Perlukah aku memaksa Jennie kemari untuk menemanimu disini Lim?" Goda Irene lagi.

"Kumohan jangan ikuti kebiasaan buruk suamimu ini noona." Mohon Lim.
"Hahahaha..." tawa Joy dan Rose.
"Yak, dasar tupai! Berhenti tertawa." Kesal Lim.

"Mwo?! Tupai katamu?! Ucapkan sekali lagi jika kau kau mati sekarang!" Marah Rose.
"Dasar tupai kurbel!" Ejek Lim.
"Dasar anak ayam kurang dedikasi!!" Teriak Rose sembari melayangkan pukulan ke lengan Lim.

"Kurbel itu apa sih?" Tanya Irene.
"Kurang belaian unnie." Jawab Joy.
"Masa itu saja kau tidak tahu sih noona? Haahh...memang susah ya, ngomong sama orang yang beda generasi sepertimu noona." Ucap Lim, dan buru-buru pria itu kembali menutup mulutnya yang asal ngerocos saja tadi.

"Beda generasi? Maksudmu aku tua begitu?! Kau ingin aku tenggelamkan di perairan Maldives huh?" Ancam Irene.
"A-aniya noona." Tolak Lim dengan ekspresi yang tampak takut itu.

"Kenapa tidak Lim? Setidaknya istriku sudah mau berbaik hati menenggelamkanmu di Maldives." Ucap Seulgi.
"Iya, tempat ini sangat indah lho." Sambung Wendy.

"Benar Lim. Bukankah itu artinya tempat peristirahatan terakhirmu sangat indah seperti Maldives?" Lanjut Jisoo dengan wajah polosnya. Kambuh lagi tuh ogebnya.

"Hwaaaa Nini, aku di bully disiniiii~" rengek Lim.
"Sudahlah, ayo kita segera pulang ke resort. Aku sudah lapar nih." Ucap Joy.

"Kau lapar Sooyoung unnie? Geurrae, kajja!" Balas Rose, dan menarik tangan Joy sehingga tangan wanita itu terpisah dari tangan Wendy.

"Pelan-pelan chipmunk!" Seru Joy, yang tentu saja dihiraukan oleh jelmaan tupai itu karena makanan adalah cinta keduanya setelah kedua orang tuanya. Kalau Jisoo mah yang ketiga, hahahaha...

....

Resort keluarga Bae di Maldives...

Seulgi cs dan Irene cs berjalan menuju kamar mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seulgi cs dan Irene cs berjalan menuju kamar mereka masing-masing. Kira-kira, pembagian kamar mereka itu seperti ini.

1) Seulgi & Irene = 1 kamar khusus yang sudah dipesan oleh appa Bae.
2) Joy & Rose = 1 kamar tapi yang family room, karena Jennie katanya bakal nyusul, jadi Jennie bakal sekamar dengan 2 manusia rusuh itu.
3) Lim, Wendy, & Jisoo = 1 kamar yang family room juga, jadi lebih gede dan muat 3-4 orang.

Ketika Irene dan Seulgi memasuki kamar mereka, keduanya dikejutkan dengan kasur king size yang diatasnya ditaburkan beberapa kelopak bunga mawar membentuk love serta dengan lilin aroma terapi.

"Ini pasti kerjaan appa." Curiga Irene. Suasana ini entah kenapa malah mengingatkan Irene tentang malam pertamanya dengan Seulgi.

"Sudahlah, ayo kita bersantai-santai saja di ruang tamu." Ajak Irene, dan kemudian berjalan menuju ruang tamu bersama dengan Seulgi.

" Ajak Irene, dan kemudian berjalan menuju ruang tamu bersama dengan Seulgi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya Irene kurang suka dengan lampu yang temaram seperti ini. Menurutnya, lampu seperti itu malah menambah kesan horor diruangan tersebut. Tapi entah kenapa jika ada Seulgi disini, lampu itu malah memberikan kesan yang romantis dikamarnya dan Seulgi ini.

"Lebih baik kita beristirahat saja Irene-ah. Kita menempuh perjalanan yang sangat jauh tadi, dan pastinya kau sudah lelah bukan?" Ucap Seulgi.

"Tidak, aku tidak merasa lelah sama sekali. Lagian, aku juga sudah cukup beristirahat di dalam pesawat tadi." Tolak Irene, dan kemudian menatap Seulgi.

"Apa jangan-jangan....kau merasa gugup?" Goda Irene.
"Hah? Gugup apanya? Kau ini ada-ada saja." Ucap Seulgi yang sudah mulai gugup.

Irene terkekeh melihat reaksi Seulgi.
"Ini bulan madu kita, apa kau yakin tidak pengen? Aku siap melayanimu malam ini." Goda Irene.

"Apa kau yakin kau tidak lelah?" Tanya Seulgi, dan Irene menganggukkan kepalanya.
"Sangat yakin." Jawab Irene.

"Baiklah. Aku juga tidak akan menolaknya." Balas Seulgi dan mendorong pelan tubuh Irene, sehingga Irene terjatuh diatas kasur dan dengan segera Seulgi menindih tubuh kecil Irene.

Tbc...

Hahahaha...kejadian selanjutnya kalian tahu sendiri lah yaa...:'D













Would U 《Seulrene》 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang