Jennie POV
"Jennie Kim?!" Panggil seseorang, membuatku langsung menolehkan kepalaku ke orang tersebut.
"Kau, Jennie Kim bukan? Artis solo yang sedang naik daun itu kan?" Lanjut orang tersebut dengan ekspresi senangnya.'Damn it! Dari sekian banyak supermarket di Korea, kenapa harus di supermarket ini aku bertemu dengan fans?' Batinku. Seketika aku menyesal. Seharusnya aku tidak keras kepala, dan membiarkan manager oppa mengikutiku.
Sekarang, bagaimana caranya aku mengatasi masalah ini?
Aku tersenyum canggung menanggapi fansku ini.
"Omo! Kyaaa! Aku senang bisa bertemu denganmu disini Jennie unnie." Ucap fans tersebut. Kurasa wanita yang ada dihadapanku ini masih seorang siswi SMA.Terlihat dari seragam sekolahnya dan lagi wanita ini membawa tas.
"Jinjja? Aku juga." Balasku masih dengan senyum canggung.
"Unnie, kau tahu aku fans beratmu? Kau sangat cantik dan penuh kharisma saat diatas panggung." Puji fansku."Gomawo. Kau juga sangat cantik." Balasku.
"Unnie, boleh kita berselca? Ini kebetulan yang sangat menyenangkan unnie." Tanya fansku.
"Mianhae, tapi aku tidak diperbolehkan untuk berfoto dengan fans jika aku tidak dipantau langsung oleh agensi ataupun managerku." Jawabku, berharap fansku ini mau mengerti situasiku saat ini."Tidak apa-apa unnie. Sekarangkan tidak ada managermu. Aku berjanji akan menyimpannya untuk diriku sendiri, dan tidak akan menyebarkannya. Jadi ini hanya akan menjadi rahasia kita berdua saja unnie." Kekeh fans tersebut.
"Mianhae, tapi aku tidak mau melanggar peraturan agensiku. Mohon pengertiannya ya? Jika kau ingin berfoto denganku, kau bisa mengikuti showcase ataupun konserku." Ucap Jennie.
"Tapi aku tidak ada waktu untuk itu unnie. Aku mohon, ayo kita selca." Mohon fans tersebut, dan memancing beberapa orang melirik kearahku. Juga tak sedikit fans lainnya yang langsung menghampiriku.
Aku sedikit kewalahan mengatasi ini, dan hanya untuk menghubungi manager oppa pun aku sudah tidak bisa karena saking banyaknya kerumunan orang yang membuatku pusing.
Terpaksa aku menerobos kerumunan tersebut, dan langsung berlari meninggalkan kerumunan tersebut. Syukurlah mereka tidak menarik pakaian, rambut, dan tas selempangku sehingga aku tidak terjatuh ataupun kesakitan.
Tapi masalahnya adalah, MEREKA MENGEJARKU! Sial! Tahu bakal begitu aku pasti akan menahan hasrat nyemilku ini.
Aaiiisshhh jinjja! Kakiku ini lemah sekali jika diajak berlari. Jika dance, kakiku bisa bertahan berjam-jam. Ini sungguh tidak adil!Aku terus berlari, dan tidak memerdulikan kakiku yang sudah mulai pegal. Aku memalingkan wajahku kebelakang, dan sialnya mereka masih mengejarku. Saat aku kembali menatap kedepan, aku melebarkan mataku karena terdapat seseorang didepanku dan kakiku sudah tidak bisa rem.
Bruk!
Kue dan kopi pria tersebut terjatuh kelantai bersamaan dengan orangnya.
"M-mianhae." Ucapku, dan membantu pria tersebut berdiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Would U 《Seulrene》 {END}
Roman d'amourBae Joohyun atau Irene, adalah seorang CEO muda yang menganggap bahwa semua pria itu pada dasarnya sama saja. Semua anggapan bermula saat mantan tunangannya mengatakan hal yang membuatnya naik pitam, sehingga wanita itu dengan mudahnya mengakhiri pe...