Chapter 32

4.6K 410 64
                                        

Author POV

Incheon International Airport...

"Liburan kita sudah selesai, dan besok kita akan segera kembali ke rutinitas harian kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Liburan kita sudah selesai, dan besok kita akan segera kembali ke rutinitas harian kita. Haahhh...jujur saja aku ingin liburan terus." Ucap Wendy.

"Jika liburan terus uangmu akan habis. Kau mau makan apa nanti?" Tanya Seulgi.
"Aku akan pergi kerumah Irene noona untuk makan." Jawab Wendy dengan santainya.

"Tapi aku tidak mau menerima tamu sepertimu, Wakanda." Ucap Irene cepat, membuat mood Wendy langsung down.
"Jika kau tidak kerja memangnya kau bisa menikahiku?" Tanya Joy.

"Tentu saja bisa." Jawab Wendy dengan sombongnya.
"Sayang sekali, pria malas bukanlah tipeku." Celetuk Joy.
"Aniya~aku hanya bercanda Joyi, aku tidak mungkin tidak kerja. Mau makan apa kita jika aku tidak kerja?" Balas Wendy langsung.

"Bagus jika kau memiliki pemikiran seperti itu, Wendy oppa." Ucap Joy dibarengi dengan semyum manisnya.
"Sudahlah, kita pulang sekarang. Kulihat istriku ini juga sudah lelah." Potong Seulgi, membuat Irene tersenyum karenanya. Tumben-tumbenan Seulgi peka kan?

"Geurrae, kajja kita pulang." Ajak Jisoo, dan mereka semua pun pulang ke rumah masing-masing.
Diperjalanan pulang, Irene tampak sibuk sendiri dengan layar ponselnya sedangkan Seulgi sibuk menyetir.

Namun pria itu sedikit penasaran dengan apa yang membuat Irene senyam-senyum sendiri. Apa sekarang ponsel jauh lebih tampan dan menarik dari dirinya?
Sesekali Seulgi mengintip kelayar ponsel Irene, namun sayangnya tidak bisa karena situasinya sangat tidak memungkinkan.

Jika ia terus mencoba untuk mengintip, maka nyawanya dan Irenelah taruhannya.
Lebih baik ia fokus menyetir dulu sekarang, dan tanyakan kepada Irene nanti saat sudah sampai dirumah.

Author POV end

Irene POV

Saat sedang dalam perjalanan pulang, ponselku bergetar. Aku langsung merogoh saku celanaku dan kemudian membuka pesan dari.....Suho oppa?

Suho oppa?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak terasa mobil yang dikendarai Seulgi sudah sampai diperkarangan mansion keluargaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tidak terasa mobil yang dikendarai Seulgi sudah sampai diperkarangan mansion keluargaku. Seulgi keluar terlebih dahulu dan kemudian membukakan pintu penumpang untukku.

"Gomawo." Ucapku kepadanya sembari tersenyum manis.
"Sudah sepantasnya." Balasnya dengan senyum manisnya sehingga membuat mata terlihat merem.

Aku terkekeh gemas, dan mencubit kedua pipi gembulnya.
"Kenapa dicubit sih?" Cemberutnya.
"Lalu mau diapain?" Tanyaku.
Seulgi sedikit membungkukkan badannya agar sejajar denganku dan menunjuk pipi kirinya.

"Cium." Pintanya yang lagi-lagi membuatku terkekeh lucu. Dengan cepat aku mengecup pipinya sekilas dan kemudian aku kabur memasuki rumahku.
Saat tengah berlari karena malu, tanpa sengaja aku menabrak eomma yang kebetulan muncul dari arah dapur secara tiba-tiba.

Bruk!

"Aduh!!" Pekik kami berdua secara bersamaan.
"Yak, Bae Joohyun! Kenapa kau berlari seperti itu sih nak? Kau sudah besar masih aja lari-larian tidak jelas seperti tadi." Omel eomma Bae.

"Aku Kang Joohyun eomma. Aku tadi berlari karena aku....eee....ada deh!" Ucapku dan kemudian lanjut berlari lagi menuju kamarku dan Seulgi.

Sesampainya di kamar, aku langsung mengambil bathropeku dan berjalan menuju kamar mandi.
Dapat kudengar suara Seulgi yang memanggil namaku dari arah luar.

"Joohyun noona, apa kau sedang mandi? Kenapa kau tidak menunggu suamimu ini untuk mandi bersama?" Aku tahu dia tengah menggodaku saat ini. Seulgi tidak pernah memanggilku noona, kecuali dia sedang menggodaku.

"Tidak mau. Siapa suruh kau lama!" Pekikku dari dalam kamar mandi.
"Hahaha...maklumlah aku lama, soalnyakan aku jalan. Bukan lari sepertimu tadi." Godanya lagi.

"Setelah mengecup pipiku kau kabur tanpa kata-kata." Lanjutnya, yang membuat wajahku memerah seketika.
"Jangan menggodaku Kang Seulgi, jika kau masih ingin melihat hari esok." Ancamku.

"Aigoo~istri kelinciku ini galak sekali. Sekarang aku gemetar ketakutan nih. Baiklah, aku tidak akan menggodamu lagi~" Ucapnya, namun aku yakin bahwa dirinya tengah menggodaku saat ini.

"Shut up Kang!" Teriakku.
"Yes, Mrs Kang!" Balasnya.
Lagi-lagi wajahku memerah. Aku paling tidak bisa jika ada orang yang menggodaku dengan panggilan Mrs kang. Aku tahu aku telah menikah dengan pria bermarga Kang, tapikan tetap aja aku malu.

....

Selesai dengan acara mandiku, aku berjalan keluar dan mendapati Seulgi tengah duduk disofa sembari memainkan ponselnya.
Kurasa dia tengah bermain game, terbukti dari suaranya.

"Mandilah, jangan bermain game terus." Ucapku.
"Sebentar lagi. Ini juga sudah mau selesai." Balasnya membuatku menggelengkan kepalaku.

"Wendy gobl*k!" Pekiknya tiba-tiba membuatku yang sedang memakai lotion ke lenganku pun terkejut.
"Apaan sih Seul?" Itu suara Wendy.

"Itu ada musuh bego! Masa gak keliatan sih?!" Kesalnya.
"Ya mana aku tahu, di belakang gedung juga ada musuh!" Balas Wendy yang tak kalah kesalnya.

"Aku di kepung Wen!" Pekik Seulgi lagi. Astaga, tidak bisakah mereka main dengan tenang dan tidak berisik tentunya.

"Hah?! Kau dimana Seul???" Tanya Wendy dari seberang sana.
"Masih didalam rumah yang tadi." Jawab Seulgi.

"Tunggu aku kesana dulu." Ucap Wendy. Mereka main game apa sih? Kok berisik banget?
"Udah nih, gila Seul! Tiga orang Seul!" Pekik Wendy kaget.

"Wendy-ya akunya ditolongin, jangan kaget aja bisanya!" Kesal Seulgi.
"Iya iya iya." Balas Wendy.
"Spray Wen spray! Aku bantu juga." Ucap Seulgi yang semakin membuatku bingung.

"Akhirnyaaa~~" ucap Seulgi lagi sembari menghela nafas lega.
"Ya udah sana kau pergi mandi, tadi aku dengar Irene noona udah suruh mandi tuh." Kata Wendy.

"Tukang nguping." Cibir Seulgi.
"Bukan nguping, tapi emang kedengaran!" Kesal Wendy.
"Ya udahlah, aku off." Ucap Seulgi dan kemudian mematikan ponselnya.

"Main game apasih? Berisik tahu gak?" Omelku.
"PUPG hehehe..." jawab Seulgi dan langsung berlalu menuju kamar mandi.

Tbc...

Konflik sudah mau tibaaa~~~




Would U 《Seulrene》 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang