Chapter 22

5.3K 511 72
                                        

Author POV

Ruangan Irene....

Irene yang gabut dan gak tahu mau berbuat apa sedari tadi pun hanya memutar-mutar bolpoin ditangan kanannya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menopang wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Irene yang gabut dan gak tahu mau berbuat apa sedari tadi pun hanya memutar-mutar bolpoin ditangan kanannya, sedangkan tangan kirinya ia gunakan untuk menopang wajahnya.

Jika sedang bosan seperti ini biasanya Irene akan memanggil Seulgi dan berbincang-bincang dengan pria itu. Lantas, dimana Seulgi? Beberapa menit yang lalu, Seulgi izin pergi menemui para sahabatnya dan sekalian juga memberitahukan info pernikahannya dengan Irene.

Sebenarnya Irene tidak rela kalau Seulgi meninggalkannya dikantor seperti ini, tapi ia juga tahu bahwa Seulgi belakangan ini juga sudah jarang bertemu dengan para sahabatnya. Jadi, disinilah ia sekarang.

Sendirian di ruang kerjanya sembari memainkan bolpoin dan merindukan Seulgi. Padahal baru saja 30 menit Seulgi pergi, dan Irene sudah merindukan Seulgi seperti mereka sudah bertahun-tahun tidak bertemu.

"Aaiishhh! Aku merindukannya, tapi aku tidak berani menelponnya. Pasti dia juga merindukan sahabatnya. Lagian Joy juga, pakai ada acara janji-janjian segala dengan gebetannya." Gerutu Irene kesal.

"Pokoknya nanti kalau Seulgi sudah datang, dia tidak akan kuijinkan untuk bekerja. Aku akan bermanja-manja sepuas aku." Gumam Irene sembari tersenyum senang saat ia mulai membayangkan Seulgi.

....

Wen's cafe....

"Seulgi-ya, apa kau tahu kalau berita tentangmu dengan calon istrimu itu menjadi trending topic? Ini sangat luar biasa, bahkan konferensi pers kalian kemarin itu disiarkan secara live di televisi." Ucap Lim.

"Benar, kau harusnya bersyukur. Diluar sana banyak sekali pria yang ingin bersanding dengan calon istrimu itu, tapi sayangnya mereka semua tidak dilirik sama sekali." Sambung Jisoo.

"Harus kuakui, calon istrimu itu cantik banget. Aku sempat terpukau akan kecantikannya. Di konferensi itu, dia cantik dan kelihatan mommyable banget." Puji Wendy secara terus-menerus tanpa memerdulikan Seulgi yang menatapnya datar.

"Apa kau sekarang sedang memujinya didepanku, Son Seungwan?" Tanya Seulgi dengan nada yang kelewat datar, membuat Wendy langsung menoleh ke arah Seulgi dengan canggung.

"Hehehe...aku cuman memujinya saja, aku tidak berniat untuk merebutnya darimu kok. Lagian diluar sana banyak yang memujinya, kenapa cuman aku saja yang kau tatap seperti ini?" Protes Wendy.

"Karena cuman kau yang aku tahu, Wen." Balas Seulgi enteng.
"Aaisshh, menyebalkan!" Kesal Wendy.
"Bukannya kau tengah dekat dengan seorang wanita? Dimana dia sekarang? Kenapa tidak muncul-mincul?" Tanya Seulgi.

"Katanya sih sudah dekat." Jawab Wendy.
"Dekat mana?" Tanya Lim.
"Dekat dengan hatiku." Goda Wendy, membuat ketiga sahabatnya memutar bola matanya dengan malas.

Tring!

Suara bel pintu berbunyi, dan masuklah seorang wanita cantik dan sexy yang tengah menjinjing tas merah maroonnya. Tak lupa dengan heels yang membuat proporsi tubuhnya makin terlihat sempurna.

"Maaf aku telat." Ucap wanita tersebut.
'Cantik banget.' Batin Lim.
'Ini kenalan si olaf? Gilak! Dapat dari mana si olaf cewek kek gini?' Batin Jisoo.
'Joy?!' Kaget Seulgi.

"Park Sooyoung?!" Pekik Seulgi, membuat ketiga sahabaynya dan juga Joy langsung menoleh kepadanya.
"Oh?! Seulgi oppa?!" Pekik Joy juga, dengan ekspresi yang tak kalah kaget.

"Kau kenalannya Wendy?" Tanya Seulgi.
"Ne, aku dekat juga dengan Wendy oppa. Apa Seulgi oppa kenal dengan Wendy oppa?" Tanya Joy balik.

"Tentu saja, dia sahabat kecilku." Jawab Seulgi.
"Mwo?! Jadi, sahabat yang sering diceritakan oleh oppa itu....Seulgi oppa?" Tanya Joy kepada Wendy.

"Iya, dia Seulgi sahabat kecilku. Dan ini adalah kedua sahabatku juga, dia Lim dari Thailand, dan dia Jisoo." Ucap Wendy.
"Oh, annyeong haseyo~" sapa Joy dengan suara yang lembut.

"Gak usah sok-sokan pakai suara lembut Joy, biasa juga kamu teriak sana-sini kek tarzan." Cibir Seulgi. Uh! Laknat emang beruang satu ini.

Joy yang dicibir seperti itu oleh Seulgi langsung mendelik tajam kearah Seulgi. Padahal Joyi ingin sekali menjaga imagenya didepan sahabat-sahabat Wendy dan juga didepan Wendy. Tapi apa dayanya, kalau ternyata ada beruang yang kekurangan dedikasi seperti Seulgi ikut hadir disini?

"Oppa, lebih baik kau balik saja kekantor sana. Kasihan Joohyun unnie bosan tuh keknya. Dikantor cuma tinggal dia seorang sekarang. Hush! Sana pergi." Usir Joy.
"Iya juga ya, kalau kau ada disini pasti  kekasihku lagi sendirian. Aku pergi dulu, bye~" ucap Seulgi, yang membuat para sahabat dan Joy menatapnya jijik.

....

Bae Corp, depan ruangan Irene....

Seulgi yang memang sudah mendapatkan ijin dari Irene untuk langsung memasuki ruangannya tanpa mengetuk pun membuka pintu ruangan Irene, dan tiba-tiba saja Seulgi langsung mematung.

Pemandangan didepannya membuat Seulgi mengerutkan keningnya tak suka dan marah. Bagaimana tidak? Irene yang tengah dipeluk mesra oleh seorang pria dan terlebih lagi Irene sendiri tampak sangat menikmati pelukan itu.

Menyadari Seulgi yang tengah melihatnya, dengan buru-buru Irene langsung melepas pelukannya dengan sang pria. Tingkahnya sekarang terlihat seperti seorang kekasih yang kepergok selingkuh.

Dengan tenang dan santai Seulgi berjalan mendekati Irene dan pria tersebut.
"I-ini tidak seperti yang kau lihat Seul-" ucapan Irene dipotong oleh Seulgi yang mengangkat tangannya, tanda bahwa dia tidak ingin mendengar perjelasan dari Irene saat ini.

"Siapa anda, dan ada perlu apa anda dengan kekasihku?" Tanya Seulgi dengan nada yang tenang, walaupun sebenarnya tangannya sudah gatal dan sudah tidak sabar melayangkannya ke wajah pria didepannya ini.

"Perkenalkan, aku Kim Joon Myeon. Kau bisa memanggilku Suho. Aku mantan kekasih Irene, dan sekarang aku meminta Irene untuk kembali padaku." Jawab pria itu yang ternyata adalah Suho.

" Jawab pria itu yang ternyata adalah Suho

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc...

See you next chapter guyss😆😆


Would U 《Seulrene》 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang