Chapter 15

6.1K 578 41
                                        

Author POV

"Seul oppa? Kau baru datang?" Tanya Joy saat wanita itu melihat Seulgi memasuki ruangan.
"Iya, tadi temani nona Bae kecafe dulu. Katanya ingin membeli minuman." Jawab Seulgi.

"Ooo..." Joy hanya ber o ria.
"Oh ya, tadi nona Bae menyuruhmu ke ruangannya." Ucap Seulgi.
"Hm? Nona Bae memanggilku? Kenapa?" Tanya Joy bingung, dan Seulgi hanya mengangkat bahunya. Tanda bahwa dia juga tidak tahu.

"Aisshh! Padahal aku bentar lagi juga sudah tidak menjadi sekretarisnya, tidak bisakah dia memberiku ketenangan setikit saja?" Geram Joy.
"Hahaha...susul nona Bae sekarang, sebelum beliau sendiri yang datang dan menyeretmu keruangannya. Katanya sih, penting." Balas Seulgi sembari tertawa dengan ekspresi Joy.

"Jika tidak penting akan kupendekkan tubuhnya." Kesal Joy.
"Omo, kau ini seram juga." Ejek Seulgi dengan memasang ekspresi takutnya.
Joy langsung berjalan menuju ruangan Irene dengan ekspresi kesalnya, dan tak jarang Joy menghentak-hentakkan kakinya.

Ceklek!

"Ada apa unnie?" Tanya Joy datar.
"Dimana sopan santunmu? Apa kau tidak diajarkan disekolah kalau mau masuk keruangan itu harus ketuk dulu?" Marah Irene.

"Kalau aku ketuk, kau juga sudah tahu itu aku unnie. Jadi buat apa aku ketuk pintu? Buang-buang tenaga saja." Balas Joy.
"Kau ini~" geram Irene.

"So unnie, apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya Joy.
"Joy, appaku ternyata mengenal daddynya Seulgi." Ucap Irene.
"Maksudnya, orang tua kalian saling mengenal? Lalu kau disetujui dengan Seulgi tidak unnie?" Tanya Joy yang mulai serius.

Irene menganggukkan kepalanya.
"Justru orang tua kami sudah berencana untuk menikahkan kami berdua sejak kami masih kecil." Ucap Irene.
"Bagus dong!" Seru Joy.

"Bagus sih, tapi Seulgi menolak." Kata Irene lagi dengan lesu.
"Dia hanya menganggapku sebagai atasannya saja. Apa yang harus kulakukan?" Lanjut Irene dengan lesu.

"Apa lagi yang kau takutkan unnie? Sekarang posisimu malah lebih kuat. Sekarang kau adalah calon istri seorang Kang Seulgi, kenapa kau bingung? Rebut hatinya jika dia belum mencintaimu. Aku yakin, Seulgi oppa secara perlahan akan jatuh padamu unnie. Percayalah padaku, fighting!!" Ucap Joy menyemangati Irene.

"Iya juga ya? Posisiku lebih dominan sekarang. Aku ini calon istrinya, bukan lagi orang asing. Tapi menurutmu, apa aku sudah cukup berjuang?" Tanya Irene kepada Joy.

"Apanya?" Tanya Joy balik sembari meminum teh yang dihidangkan oleh Irene diatas meja.
"Aku mencuri first kissnya." Jawab Irene.
"Uhuk!!!" Batuk Joy, membuat teh didalam mulutnya keluar lagi.

"Ih!! Kau ini jorok sekali!" Kesal Irene.
"Lagian, kenapa kau tiba-tiba berbicara seperti itu unnie?!" Pekik Joy tak kalah kesalnya.
"Orang itu memang faktanya." Balas Irene ketus.
"Tapi kan...itu juga first kissmu unnie." Ucap Joy.

"Lalu apa masalahnya? Aku memberikan first kissku kepada pria yang kusukai." Balas Irene sembari membersihkan sisa-sisa teh yang semburkan oleh Joy. Untung saja pakaiannya tidak kena.

"Wooahh...kau benar-benar mencintainya?" Kagum Joy.
"Apa selama ini kau pikir aku main-main?" Ucap Irene yang merasa tersingung saat ini.
"Ani, aku pikir kau hanya terobsesi dengannya." Balas Joy.

"Mungkin itu juga. Antara obsesi dan cinta." Kata Irene.
"Kalau begitu, selamat! Kau berhasil mendapatkan first kiss seorang Kang Seulgi, unnie!" Pekik Joy yang merasa senang.

"Kau juga Joy, jangan terlalu dekat dengan Seulgi. Kau membuatku cemburu saat kau mengajarinya cara menjadi sekretarisku kemarin." Ucap Irene.
"Eeyyy...aku hanya menganggapnya oppaku saja. Lagian, aku rasa aku jatuh hati kepada pria lain." Balas Joy sembari membayangkan wajah Wendy. Si pemilik cafe dan pemilik hatinya Joyi.

"Kau juga jatuh hati huh? Dengan siapa? Pria seperti apa dia?" Tanya Irene penasaran.
"Namanya Wendy Son, seorang pemilik cafe. Dia pria yang baik, tampan, asik, dan murah senyum. Senyumannya juga manis. Aku rasa jika mau bersama dengannya aku harus membeli banyak obat diabetes." Jawab Joy.

Irene yang mendengar jawaban dari Joy itu merinding seketika. Bagaimana tidak? Joy terlalu lebay.
'Kukira hanya aku saja disini yang terlalu lebay kepada Seulgi, ternyata masih ada yang lebih parah juga. Syukurlah.' Batin Irene.

"Apa dia masih single?" Tanya Irene tiba-tiba, membuat Joy menegakkan tubuhnya seketika.
"Iya juga ya, aku tidak bertanya padanya kemarin. Hwaaaaa.....unnie, kalau dia sudah memiliki kekasih bagaimana???? Aniya! Kalau dia sudah memiliki kekasih, aku rela menjadi yang kedua. Lagian, siapa sih yang bisa menolak pesona sexy seorang Joy?" Ucap Joy dengan PDnya.

Irene hanya dapat tersenyum kikuk.
"Se..mo..ga saja tidak." Ucap Irene kikuk dan Joy tiba-tiba saja kembali lesu.
"Aku tidak rela kalau dia ternyata sudah dimiliki. AKU TIDAK RELA!!" Teriak Joy.
"Ya, Joy! Walaupun ruanganku kedap suara, itu tidak berarti suara teriakanmu ini tidak sampai keluar! Jaga suaramu ini, ya ampun." Pekik Irene kesal.

Tbc...

Maaf hiatusnya, dan....author comebackkkkkkk!!! Sorry klo ada typonya....😅🙏
Happy reading readers-nim~

Would U 《Seulrene》 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang