Bae Joohyun atau Irene, adalah seorang CEO muda yang menganggap bahwa semua pria itu pada dasarnya sama saja. Semua anggapan bermula saat mantan tunangannya mengatakan hal yang membuatnya naik pitam, sehingga wanita itu dengan mudahnya mengakhiri pe...
"Seul, meeting dengan dewan direksi jam 2 siang nanti dibatalkan. Aku ada kesibukan lain." Ucap Irene. "Baik nona." Balas Seulgi dengan patuh tanpa banyak nanya.
"Kau tidak tanya kenapa?" Tanya Irene. "Haruskah nona? Saya sudah tahu kesibukan yang anda maksud." Jawab Seulgi.
"Kau sudah tahu?" Bingung Irene. "Ne. Anda akan bertemu dengan orang tua anda bukan?" Tebak Seulgi. "Iya." Jawab Irene. "Meeting dewan direksi sudah saya batalkan sedari tadi nona." Jelas Seulgi.
"Good job! Kalau begitu, kau bisa ikut aku bertemu dengan kedua orang tuaku." Ucap Irene. "Mwo?! Bertemu dengan orang tua anda? T-tapi kenapa harus saya nona?" Bingung Seulgi.
"Jangan banyak tanya, ikut saja arra?" Kata Irene. "Tapi-" "Ini perintah, Kang Seulgi." Tekan Irene, membuat Seulgi menyerah.
....
Mansion Bae Family...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Appa eomma!!!" Teriak Irene sembari menghambur memasuki mansion oramg tuanya. "Aigoo~Hyun-ah, kau datang sendiri hm?" Tanya Mrs Bae.
"Aku pulang bersama sekretarisku." Jawab Irene. "Joy?" Tanya Mrs Bae, dan Irene menggelengkan kepalanya. "Lalu siapa?" Tanya Mrs Bae.
"Ne eomma. Nanti aku akan jelaskan lebihnya." Balas Irene berbisik. "Kang Seulgi?" Suara Mr Bae membuyarkan acara bisik-bisikkan kedua ibu-anak tersebut.
"Kang Seulgi....siapa ayahmu?" Tanya Mr Bae lagi. "Emm...daddyku bernama David Kang." Jawab Seulgi. "Mommymu?" "Kang Sihyun." Jawab Seulgi, membuat Mr Bae tersenyum.
"Aku senang kau yang menjadi sekretaris Joohyun. Aku Bae Jinyoung, sahabat daddymu." Ucap Mr Bae dan menjabat tangan Seulgi.
"Kau putranya David Kang?" Kaget Mrs Bae. "Ne Mrs Bae." Jawab Seulgi. "Kenapa tidak bilang dari tadi hm?" Tanya Mrs Bae. "Maaf Mrs Bae, saya tidak tahu." Jawab Seulgi.
"Wait! Appa, kau kenal dengan daddynya Seulgi?" Tanya Irene. "Tentu saja, kami bahkan berjanji akan menikahkan kalian berdua." Jawab Mr Bae, membuat Irene dan Seulgi terkejut.
Perlahan-lahan, senyum manis merekah dibibir Irene. "T-tapi tuan, itukan janji puluhan tahun yang lalu." Ucap Seulgi. "Apa kau tidak setuju untuk menikah dengan putriku?" Tanya Mr Bae.
"B-bukan begitu tuan, saya-" "Stop." Potong Irene tiba-tiba dengan wajah datarnya. "Appa, bisa aku berbicara dengan Seulgi?" Ijin Irene. "Bicaralah." Balas Mr Bae.
Irene menarik tangan Seulgi menuju kamarnya dilantai atas, dan meninggalkan kedua orang tua Irene diruang tamu. "Mereka kekamar?" Bingung Mrs Bae. "Tidak apa-apa. Aku tidak keberatan mendapatkan cucu secepat ini kok." Balas Mr Bae dengan seringaian misteriusnya.
....
Kamar Irene...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nona Bae, anda kenapa?" Tanya Seulgi. "Kau tidak setuju dengan perjodohan ini?" Tanya Irene balik. "Nona, ini diluar pengetahuan kita berdua. Anda dan saya masih sangat kecil dan tidak tahu apa-apa saat itu. Anda memiliki hak untuk memilih pria yang akan bersanding dengan anda nona." Jawab Seulgi.
"Lalu, aku ini apa bagimu?" Tanya Irene. "Tentu saja anda adalah atasan saya nona." Jawab Seulgi. Pria itu bingung dengan pertanyaan Irene yang satu ini.
"Atasan? Apa hanya itu saja?" Tanya Irene, dan Seulgi menganggukkan kepalanya. "Tapi apa kau tahu kalau aku tidak mau dipandang seperti itu olehmu Seul? Bagaimana jika aku bilang kalau aku ingin menyandang nama Mrs Kang?" Tanya Irene.
"Anda bisa menikah dengan pria bermarga Kang." Jawab Seulgi, membuat Irene geram. "Aku ingin kau menjadi milikku, dan aku milikmu. Aku ingin menikah denganmu, karena kau mencintaimu Kang. Apa kau sadar itu?" Pertanyaan Irene membuat Seulgi bungkam.
Irene berjalan mendekati Seulgi dan kemudian memeluk tubuh Seulgi. Irene menenggelamkan wajahnya ke dada Seulgi dan pelukannya semakin erat.
"Aku ingin memelukmu setiap saat seperti ini. Aku mencintaimu, dan ingin menikah denganmu." Ucap Irene. "Tapi saya tidak memiliki perasaan pada anda nona." Balas Seulgi dengan lembut.
"Aku tidak peduli. Terbalas ataupun tidak perasaanku ini, aku tidak peduli." Kata Irene dengan lantang sembari mendongkakkan kepalanya menatap Seulgi.
Tangan Irene menjalar ke leher Seulgi dan kemudian menarik leher Seulgi agar lebih dekat dengan wajahnya, yang kemudian bibir Seulgi ia kecup.
Seulgi membulatkan matanya kaget. Tubuh pria itu kaku seketika, saat Irene menciumnya tepat dibibirnya. 'First kissku.' Batin Seulgi. "Itu firts kissku Seul, dan bibirmu adalah milikku. Jangan berani kau berikan kepada Somi, Sunmi, maupun wanita lainnya." Ancam Irene.
"Bibirku tidak semurah itu nona, dan anda mencuri first kissku." Ucap Seulgi, membuat Irene tersenyum manis. Karena ialah yang pertama mengecup bibir Seulgi.