Chapter 33

4.6K 441 21
                                        

Seulgi POV

"Sayang, bangun." Panggil Irene, namun aku masih saja berpura-pura tidur untuk mengerjainya.
"Ih! Susah banget dibangunin. Seulgi-ya, bangun gak!" Kesalnya yang tentu saja membuatku terkekeh dalam hati.

"Bangun atau kau mau kuhajar." Ancamnya, dan dengan segera aku membuka kedua mataku.
"Hahahaha...istriku ini pagi-pagi sudah galak sekali." Ledekku.

"Kau pura-pura tidur ya." Kulihat mimik wajah kesalnya terpampang dengan jelas.
"Iya. Aku pura-pura tidur, karena ingin membuatmu kesal." Jawabku.

"Dasar nakal!" Geramnya, dan kemudian menindih tubuhku dengan tubuh kecilnya membuatku tertawa.
"Hahahaha...wajah kesalmu lucu sekali tadi." Ledekku lagi.

"Kau tertawa huh? Baiklah, akan kubuat kau tertawa sampai perutmu sakit." Ucapnya, dan kemudian menggelitik area perut dan juga pinggangku.

"Hahahahahaha....baiklah, baiklah...hahaha...ampunnn...ahahaha...." ucapku, dan Irene menghentikannya. Aku sedikit bersyukur akan itu.

"Sekarang bersiap-siaplah, kita akan segera kekantor. Masa liburan kita sudah habis." Kata Irene seraya beranjak dari posisinya yang menindihku tadi.

"Morning kiss." Kataku sembari menunjuk bibirku.
"Dasar mesum." Cibir Irene.
"Aku tidak mesum, aku hanya memintamu menciumku bukannya memintamu melayaniku." Balasku.

"Ck, bisa saja alasannya." Gerutu Irene, namun dengan segera Irene langsung mengecup bibirku. Hanya mengecup, tanpa memainkannya. Cih, kurang rasanya.

"Aku tidak memiliki waktu untuk melumatnya, jadi jangan meminta lebih. Setelah selesai mandi, turunlah kebawah. Kita sarapan bersama dengan appa dan juga eomma." Sergah Irene. Apa dia bisa membaca pikiranku?

"Neee~~" balasku, dan kemudian pergi mandi.

Seulgi POV end
....

Author POV

Bae Corp...

Sesampainya di kantor, Irene dan aku turun bersamaan. Irene segera melingkarkan tangannya kelenganku, dan tentu saja itu dilihat oleh banyak karyawan kantor ini.

"Hahh...Seulgi beruntung sekali bisa mendapati nona Bae."

"Nona Bae apa maksudmu? Sekarang kita harus memanggil beliau Mrs Kang."

"Ups! Maaf, belum terbiasa sih."

"Hahaha...apa kau masih punya keinginan untuk menjadikan beliau sebagai kekasihmu?"

"Ahaha...sadarlah bahwa kau sudah tidak ada peluang. Sekarang beliau secara resmi telah menyandang marga Kang didepan nama beliau. Kang Joohyun."

Kira-kira seperti itulah bisikan yang didengar oleh Seulgi. Irene sebenarnya mendengar bisikan para karyawannya, namun wanita itu cuek saja.

Saat Irene melihat Somi dan Sunmi yang membungkukkan tubuh mereka kepadanya, pegangan Irene kepada Seulgi di lengan pria itu membuat Seulgi mengerutkan keningnya bingung.

"Selamat pagi Ms Bae-" dengan cepat Somi menyenggol lengan Sunmi dengan lengannya.

"Maksud kami, selamat pagi Mrs Kang." Ucap Somi sembari melirik Seulgi yang berada didepannya, dan hal itu tentu saja tidak luput dari mata awas Irene.

"Kau mengucapkan selamat pagi kepadaku, tapi kau melirik suamiku. Sebenarnya anda menyapaku atau suamiku nona Jeon?" Ayolah, siapa pun bakal tahu bahwa barusan itu Irene tidak melontarkan sebuah pertanyaan, melainkan sebuah cibiran.

"Maafkan saya Mrs Kang, Seulgi oppa- maksud saya Mr Kang adalah rekan saya dulu sewaktu beliau masih bekerja di bagian accounting. Jadi...saya hanya turut berbahagia atas pernikahannya dengan anda." Elak Somi, membuat Irene berdecih kesal.

"Turut berbahagia atau kau malah menangis siang dan malam saat mengetahui kabar pernikahan kami?" Cibir Irene lagi, dan buru-buru Seulgi langsung menegur sang istri yang tengah dibakar oleh api cemburu.

"Joohyun-ah, sudalah. Kita keruanganmu saja ok?" Bisik Seulgi kepada Irene.
"Maafkan istriku Somi-ya, dan juga Sunmi noona. Kalau begitu, kami permisi dulu." Kata Seulgi dan kemudian menarik lembut tangan Irene agar segera memasuki lift.

"Kau membela mereka?!" Kesal Irene saat dirinya dan Seulgi sudah berada didalam lift.
"Aku tidak membela siapapun, aku hanya menengahi saja." Ucap Seulgi dengan nada yang lembut.

"Jelas kau membela mereka tadi. Lalu apa maksud kata maaf yang kau lontarkan tadi? Maksudmu aku yang salah karena mencibir mereka begitu? Mereka yang harusnya sadar kalau kau sudah beristri, dan sudah seharusnya mereka tidak melirikmu seperti tadi." Marah Irene.

"Sudahlah Joohyun-ah. Kita selalu saja berdebat tiada henti jika bersangkutan dengan Somi maupun Sunmi noona. Jangan dibahas lagi arra?" Nyerah Seulgi, karena tidak ingin memperkeruh suasana antara dirinya dan Irene.

"Terserah kau saja." Kesal Irene, dan tak mau menatap wajah Seulgi lagi.
'Selalu seperti ini. Masalahnya selalu saja Sunmi noona dan Somi. Lama-lama aku pilih Joy saja.' Batin Seulgi.

Ting!

Pintu lift terbuka, dan Irene langsung berjalan memasuki ruangannya tanpa melirik Seulgi sedikit pun. Seulgi menghela nafasnya lelah, dan kemudian memasuki ruangannya yang tidak ada siapa-siapa pun disana.

Lalu dimana Joy? Joy sudah resmi resign sebagai sekretaris Irene dari kemarin dan posisinya tentu digantikan oleh Seulgi.
Seulgi menyiapkan berkas-berkas yang harus dikerjakan oleh Irene, dan kemudian dirinya berjalan menuju ruangan Irene.

Tok tok tok...

"Masuk." Titah Irene.
Seulgi memasuki ruangan Irene, dan kemudian berkata.
"Saya membawa berkas-berkas yang-"
"Taruh saja, setelah itu kau boleh keluar." Potong Irene dengan segera.

'Astaga.' Batin Seulgi sembari menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan sifat Irene yang keras kepala ini. Seulgi meletakkan berkas itu dimeja kerja Irene, dan kemudian pria itu berjalan mendekati Irene.

"Jangan seperti ini. Aku minta maaf karena membuatmu marah." Ucap Seulgi seraya mengelus rambut Irene dengan lembut dan mengecup puncak kepala Irene.

"Aku keluar dulu, lanjutlah bekerja." Sambung Seulgi, dan kemudian keluar dari ruangan Irene.
'Aku berasa menikah dengan bocah ABG.' Batin Seulgi.

Tbc...






Would U 《Seulrene》 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang