Author POV
1 minggu kemudian....
Tok tok tok...
"Masuk." Titah Irene.
"Ada apa memanggil saya nona Bae?" Tanya Seulgi saat dirinya sudah berdiri didepan Irene.
"Nona Bae? Sudah sejak lama aku tidak mendengar panggilan itu, dan aku juga tidak mengharapkan panggilan itu keluar dari bibirmu Seulgi-ya." Ucap Irene, sedangkan Seulgi hanya diam menatap Irene dengan tatapan datar."Jika hanya itu saja yang ingin anda bicarakan dengan saya, lebih baik saya pergi. Saya juga memiliki pekerjaan lain yang harus saya kerjakan nona." Balas Seulgi dengan nada yang terdengar....dingin.
Irene mengerutkan keningnya bingung. Dia merasa bahwa yang tengah berdiri didepannya saat ini bukanlah Seulgi yang ia kenal dulu. Ada apa dengan Seulgi? Kenapa namja itu tiba-tiba saja menjadi dingin? Apa dia ada salah? Tapi apa?
Irene bertanya-tanya dalam hatinya tentang perbuatannya yang membuat Seulginya menjadi seperti ini.
"Kenapa kau jadi dingin padaku, Seulgi-ya? Apa salahku? Jika memang aku ada salah, bilang padaku." Pinta Irene dengan wajah yang memelas."Kau bahkan tidak sadar akan kesalahan yang kau perbuat." Gumam Seulgi pelan, namun masih dapat didengar oleh Irene.
"Memang benar aku tidak sadar, maka dari itu beritahu aku." Balas Irene."Yang jelas kesalahanmu sangat besar." Ucap Seulgi.
"Sudahlah, aku ada urusan lain. Aku akan kecafe Wendy sekarang. Pikirkan kesalahanmu baik-baik." Lanjut Seulgi dan kemudian meninggalkan Irene sendirian diruangan.Irene terduduk diam sembari menahan isakan tangisnya. Seulgi tidak pernah sedingin ini dengannya. Irene memaksa otaknya untuk memikir kembali apa kesalahannya kepada Seulgi, dan alhasil dirinya tidak mendapatkan clue satupun.
'Sebenarnya apa salahku? Apa jangan-jangan....Seulgi tahu bahwa aku dan Suho....aniya! Dia tidak mungkin tahu secepat ini bukan? Seharusnya tidak secepat itu ketahuannya.' Batin Irene dengan jantung yang mulai deg-degan.
Jantung dan fikiran Irene mulai ribut. Tangan wanita itu mendingin dan wajah Irene memucat serta bibirnya yang juga ikut mengering karena saking takutnya. Memang benar dirinya dan Suho sering chat-chatan mulai dari sejak Suho datang kekantornya kemarin, dan Seulgi tidak mengetahui itu.
Irene tidak mungkin memberitahukan kepada Seulgi tentang rahasianya dengan Suho. Dirinya dan Suho juga sudah berkomitmen untuk menjaga rahasia ini sebaik mungkin, tapi....dengan merahasiakan ini peluang kehancuran hubungan Seulgi dan dirinya bisa saja terjadi bukan?
Tidak! Ia tidak mau kehilangan Seulgi secepat ini. Tentu saja ini bukan lelucon yang lucu! Lihatlah, dirinya dan Seulgi sebulan lagi akan menikah, masa putus saat ini juga? Kan tidak lucu dan tidak elegan gitu.
Dengan perasaan yang campur aduk, Irene memberanikan diri untuk menelpon Seulgi. Namun sayang seribu sayang, ponsel Seulgi sedang tidak aktif membuat Irene semakin gugup dan takut. Takut Seulgi pergi meninggalkannya.
"Ya Tuhan, aku harus bagaimana ini?" Gumam Irene sembari menjambak rambutnya frustasi. Sungguh! Jika sampai Seulgi meninggalkannya, bisa dipastikan Irene akan mengurung dirinya dikamar selama mungkin sampai Seulgi kembali lagi kepadanya.
Sedangkan di tempat lain....
"Jadi bagaimana ini?" Tanya seorang pria kepada pria lainnya.
"Kenapa kau bertanya padaku? Itukan urusanmu." Jawab pria lainnya.
"Ish! Kau ini tidak membantu sama sekali! Sahabat sepertimu memang sangat pantas di binasakan." Kesal pria tersebut sembari menjitak kepada sahabatnya itu."Aw! Ya! Memangnya apa salahku? Itu memang urusanmu bukan? Lagian yang mau melamar Irene siapa? Aku atau kau sih Seul?" Pekik Wendy dengan ekspresi kesal sembari mengelus kepalanya yang mendapat jitakan manja dari Seulgi.
![](https://img.wattpad.com/cover/188378856-288-k441402.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Would U 《Seulrene》 {END}
RomanceBae Joohyun atau Irene, adalah seorang CEO muda yang menganggap bahwa semua pria itu pada dasarnya sama saja. Semua anggapan bermula saat mantan tunangannya mengatakan hal yang membuatnya naik pitam, sehingga wanita itu dengan mudahnya mengakhiri pe...