Author POV
"Psstt...Seulgi-ya." Panggil Somi pada Seulgi yang duduk dibelakangnya.
Merasa dipanggil namanya, Seulgi menatap kearah Somi dengan tatapan yang seolah bertanya, kenapa?"Aku dengar, kau kekantor bareng nona Bae. Apa itu benar?" Tanya Somi.
"Ne. Itu benar. Waeyo?" Jawab Seulgi jujur.
"Aniyo. Hanya saja aku penasaran, apa kau memiliki hubungan dengan nona Bae?" Tanya Somi lagi."Hubungan? Hubungan apa maksudmu?" Tanya Seulgi.
"Hubungan asmara gitu." Jawab Somi.
"Hah?! A-aniyo. Bagaimana bisa kau berfikir kesana? Aku saja tidak ada niatan untuk mencuri hati nona Bae kok." Jelas Seulgi."Lalu kenapa kau bisa datang bareng dengan nona Bae? Nona Bae tidak pernah kedapatan datang kekantor bareng pria manapun, dan kaulah yang pertama." Ucap Somi.
"Kami hanya berteman. Ya, berteman. Kami tidak berada di dalam hubungan seperti yang kau pikirkan saat ini." Balas Seulgi.
"Baguslah, aku lega mendengarnya. Asal kau tahu, para karyawan lain sudah terlanjur menganggap kau dan nona Bae pacaran. Berhati-hatilah." Kata Somi.Seulgi menganggukkan kepalanya dan kembali berkutat dengan pekerjaannya.
'Pacaran? Konyol sekali aku berpacaran dengan bossku. Lagian, orang seperti nona Bae mana mau berpacaran denganku? Dia bisa mencari yang jauh lebih tampan dan mapan.' Batin Seulgi.Makan siang...
Seulgi membereskan kertas-kertas yang berada diatas mejanya dengan rapi, dan tiba-tiba saja Somi menepuk bahu Seulgi lumayan keras.
Buk!
"Aw! Ya, kenapa kau memukulku?!" Kesal Seulgi.
"Siapa yang memukulmu? Aku tidak memukulmu." Balas Somi."Lalu tadi apa?" Tanya Seulgi.
"Aku memanggilmu." Jawab Somi dengan wajah tak bersalahnya.
"Kalau begitu, lain kali jangan memanggilku dengan cara seperti itu. Bisa-bisa aku muntah darah setiap kau memanggilku." Gerutu Seulgi."Hahaha...sudah marahnya? Kajja!" Ajak Somi sembari menarik tangan Seulgi.
"Buat apa?" Tanya Seulgi.
"Makan siang dong. Memangnya mau buat apa lagi selain makan siang di siang hari?" Jawab Somi."Geurrae, kajja." Balas Seulgi, dan berjalan beriringan bersama dengan Somi.
Sesampainya di kantin, semua mata menatap kearah Seulgi.
Seulgi cukup tahu apa maksud tatapan mereka semua. Memangnya apa lagi jika bukan tentang rumornya dan Irene?"Kau ingin makan apa?" Tanya Seulgi kepada Somi.
"Samakan saja denganmu. Aku bingung mau makan apa." Jawab Somi.
"Ok, tunggu disini." Pinta Seulgi.Saat mengantri, seseorang memanggil Seulgi.
"Kang Seulgi-ssi?" Panggil orang tersebut.
"Ne? Anda siapa ya?" Tanya Seulgi, membuat orang itu tersenyum."Perkenalkan, aku Lee Sunmi." Ucap orang tersebut yang ternyata adalah Sunmi, sembari mengulurkan tangannya.
"Aku sarankan kau berhati-hati dengan seorang wanita bernama Lee Sunmi. Wanita itu selalu mengejar pria tampan dan menggoda pria itu." Tiba-tiba saja pesan Somi kepadanya terputar ulang dikepalanya, layaknya sebuah voice record.Seulgi tersenyum kepada Sunmi, dan kemudian membalas uluran tangan yeoja itu.
"Senang berkenalan denganmu, Sunmi-ssi. Aku Kang Seulgi." Ucap Seulgi."Kau ingin makan siang?" Tanya Sunmi.
"Ne. Noona sendiri mau makan siang bukan?" Tanya Seulgi. Pria itu mulai memanggil Sunmi, noona. Karena Sunmi memang keliatan lebih tua dari Seulgi."Tentu saja aku mau makan siang. Kau makan dengan siapa?" Tanya Sunmi lagi.
"Aku bersama dengan teman sedevisiku." Jawab Seulgi.
"Boleh aku bergabung denganmu?" Tanya Sunmi."Tentu saja boleh noona. Mari ikuti aku." Jawab Seulgi, dan kemudian menyuruh Sunmi mengikutinya.
Somi yang melihat Seulgi datang bersama dengan Sunmi pun hanya bisa memutar bola matanya malas."Ini makananmu Somi-ya." Ucap Seulgi sembari menyodorkan makanan kepada Somi.
"Gomawo, Seulgi oppa." Balas Somi, membuat Seulgi menatap Somi dengan tatapan yang sulit diartikan."Wae? Apa aku tidak boleh memanggilmu oppa? Kau lebih tua dariku. Apa jangan-jangan kau ingin aku memanggilmu unnie?" Goda Somi.
"Ya! Apa maksud dari ucapanmu itu? Terserah kau mau panggil aku apa, asalkan jangan hyung, noona, apalagi unnie." Balas Seulgi.
"Yakan siapa tahu kau suka dipanggil unnie ketimbang oppa." Gumam Somi pelan, namun Seulgi masih dapat mendengarnya.
"Dasar anak ini~" ucap Seulgi sembari mencubit gemas kedua pipi tembam milik Somi. Yang dicubit sudah mengaduh kesakitan.Dan tanpa mereka sadari, sedari tadi Irene dan Joy menatap kearah meja mereka. Rahang Irene mengeras dan kedua tangannya mengepal kuat.
'Anda aku tahu kalau aku bakal dihidangkan pemandangan seperti ini, aku tidak mungkin akan menuruti permintaan Joy dan pergi kekantin. Baru juga tadi pagi aku merasa senang, siangnya moodku langsung berbanding terbalik.' Batin Irene.
"Unnie, kau mau kembali ke ruanganmu?" Tanya Joy dengan hati-hati. Takut membangunkan amarah kelinci betina.
"Aku keruanganku dulu. Dan jangan lupa, nanti kau suruh Seulgi keruanganku." Perintah Irene, dan kemudian berjalan meninggalkan kantin.Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
Would U 《Seulrene》 {END}
RomanceBae Joohyun atau Irene, adalah seorang CEO muda yang menganggap bahwa semua pria itu pada dasarnya sama saja. Semua anggapan bermula saat mantan tunangannya mengatakan hal yang membuatnya naik pitam, sehingga wanita itu dengan mudahnya mengakhiri pe...